*
*
*
Sepulang sekolah Raffa tidak langsung pulang kerumah,ia bekerja di bengkel pada saat pulang sekolah sampai sore dan malam nya ia bekerja di Caffe yang cukup ramai pengunjung di kalangan remaja, ia bekerja untuk biaya hidup dan sekolah nya.Bengkel tempat Raffa bekerja adalah bengkel milik bang Anto,pria paruh baya pemilik hati yang baik.Raffa tidak sendirian bekerja di bengkel,dia memiliki teman bernama Aldi dan kevin."Raf tolongin gue dong,samperin pelanggan itu,"tunjuk Aldi pada cewek yang membelakangi Raffa dan Aldi."gue ke toilet dulu."
Raffa hanya mengangguk sebagai jawaban iya.
"Permisi!!ada yang bisa saya bantu,"ucap Raffa sesopan mungkin,itu yang di ajarkan pak Anto pada nya,Aldi dan kevin.
"Lama lo anjir,gue kepanasan di sini,nih benerin mobil gue mogok kaga tau juga kenape nih mobil,"dengan tidak santai nya si cewek langsung ngomong tanpa jeda dan tanpa melihat lawan bicaranya.
"Mbak bisa duduk di situ dulu,saya akan periksa mobil nya,"
"Kayak kenal nih gue suara,iyayah ini suara Raffa si es batu itu,eh tapi kok dia tadi ngomong nggak kayak es batu deh,"batin si cewek bingung.
Si cewek langsung berbalik dan yahh....itu emang Raffa.
"Ngapain lo di sini?"jawab nya sewot.
Muka Raffa langsung mendatar ketika tau siapa cewek itu.Cewek itu adalah Bella,masih ingatkan dengan Bella?Bella adalah sahabatnya Siska dan Jeslin.
Bella melihat penampilan Raffa dari bawah sampai atas,dan tersenyum sinis.
"Pantes aja lo di Panggil miskin,nggak ada yang mau nemenin lagi,ah ternyata beneran miskin,lo juga bisa sekolah karena beasiswa,"Bella memandang Raffa rendah. Sedangkan Raffa hanya menampilkan muka datar nya.
"Satu lagi!,hidup lo di sekolah nggak akan pernah tenang karena Siska udah bikin rencana yang wah banget buat Lo,tunggu aja,"
"Ada apa ini?Raf kok belum lo benerin mobil nya?,"tanya Aldi yang baru saja dari toilet.
"Lo urus tuh mobil,gue kebelakang dulu,"Raffa berlalu pergi,menyisakan Aldi yang bingung dan Bella yang tersenyum puas.
"Gue harus kasih tau Siska nih,"batin Bella dengan senyuman tidak luntur di bibir nya, bukan nya manis malah terkesan menyeramkan.
Aldi bergidik ngeri melihat Bella yang senyum senyum sendiri.
"Maaf Mbak!,saya benerin mobil nya dulu,"Aldi mulai mengecek mobil Bella.
"Gue ada urusan,gue titip dulu mobil gue di sini,besok harus udah beres,titik oke,kalau nggak beres liat aja apa yang terjadi,"Aldi hanya menganggukan kepala nya tidak berani memandang Bella.
****
Bella sekarang sudah berada di rumah Siska,ada Jeslin juga di sini.
"Sis,gue ada kejutan buat lo,"Bella tersenyum misterius membuat Siska dan Jeslin kepo.
"Apaan emang?"Ah itu bukan suara Siska tapi itu suara Jeslin yang pada kodrat nya emang yang paling kepo.
"Ini tentang Raffa."
"What,beneran?apa?apa?"sungguh tidak biasa nya Siska seperti itu.
"Cie cie,"Bella dan Jeslin sontak menggoda Siska.
"Apaan sih?,gue cuma kepo,siapa tau ini bisa jadi bahan untuk nyingkirin dia dari sekolah bokap gue,terasa kotor tau nggak?"Siska mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
"Pas banget njir,gue tau bahwa Raffa itu kerja di bengkel kecil di dekat sekolahan kita itu,"Bella mengingat kejadian tadi siang .
"Wah beneran lo?"Jeslin dan Siska bertanya berbarengan.
"Bener dong!,dan gue sempat foto beberapa,jadi tinggal kita tempel di Mading biar dia tambah di buly,dan setelah itu dia berhenti sekolah,yeyy!"
"Mantul ide lo,"ucap Jeslin dan di angguki oleh Siska.
"Oke biar gue suruh orang buat nempelin foto itu,"Siska menampilkan senyum smrik nya,tidak sabar rasa nya melihat Raffa pindah dari sekolah bokap nya.
"Hahahaha tunggu kejutan dari kita bertiga besok Raffa!!"teriak mereka berbarengan dan tertawa bersama,merasa puas dengan apa yang akan mereka lakukan.
Maaf banyak typo.....
Budayakan vote,comment dan follow
Follback DM aja ya.
Bagi yang sudah memvote terimakasih banyak.Selasa,12 Januari 2021
See you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFA
Teen Fiction⚠️DISARANKAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ rank 6 in #penurut (07/07 2021) Menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang selalu di tuduh membunuh ibunya sendiri oleh ayah dan kakak kembarnya. "kenapa kalian benci sama aku?"tanya seorang bocah berumur 6 t...