"Kenapa semua orang seakan membenciku?
Apa ini memang takdirku?
Jika ini memang takdirku maka aku akan
Ikhlas menerimanya
Raffa Leonando
****
"Tunggu kejutan gue yang labih menarik lagi Siska,gue akan peralatan Raffa untuk nyingkirin lo."
****
Berita tentang Raffa yang membunuh ibu kandung nya,kini telah sampai di telinga Aditya Alexander,Ayahnya Raffa.Kalian tau kan apa yang akan terjadi?
Raffa baru pulang pada sore hari karena ia harus bekerja di bengkel terlebih dahulu,di tepan rumah nya tampak lah ayah nya yang seperti nya menunggu nya,bukan nya senang di sambut pulang oleh ayah nya Raffa malah takut,karena Raffa tau apa yang akan terjadi sebentar lagi pada diri nya.langkah Raffa terhenti di depan pagar tinggi,perasaannya mulai tidak enak,ia takut kejadian masa lalu itu terulang lagi.
Raffa mencoba untuk biasa saja,namun keringat dingin sudah membasahi pelipisnya.
"Assalamualaikum pah,"Raffa hendak menyalimi tangan ayah nya namun di tepis kasar.
"MASIH BERANI KAMU MENGINJAKKAN KAKI MU DI SINI SETELAH APA YANG KAU PERBUAT!!"bentak Aditya.
"Maaf pah,tapi buk--,"Tangan Raffa di tarik dengan kasar oleh ayah nya memasuki rumah,dan membawa Raffa ke dalam toilet.
"Buka bajumu!,CEPAT!"Raffa buru-buru melepaskan baju nya,terpampang lah banyak bekas luka cambukan yang di buat oleh Aditya<ayahnya sendiri.
Reyla dan Reyli yang baru saja pulang kuliah di sambut oleh suara ayahnya yang mendengar dari toilet.
"Papah marahin si pembunuh itu lagi kayak nya,"ucap Reyli pada kembaran nya Reyla.
"Seru nih!kenapa nggak di bunuh aja sih sekalian,"Reyla sangat ingin membunuh Raffa,namun itu membutuhkan rencana yang matang.
"Kalau di bunuh nggak seru lah."
Reyla mengangguk pelan tanda ia setuju ucapan Reyli.
"Udah ah,gue pengen ke kamar,"Reyla menaiki tangga menuju kamarnya di ikuti oleh Reyli.
****
Bunyi cambukan dan ringisan kesakitan terdengar sangat memilukan di telinga siapa saja yang mendengar nya.
"Ampun pah!ampun,"seakan tuli Aditya tetap mencambuk Raffa tanpa kasihan,luka-luka cambukan memenuhi tubuh Raffa.
Aditya berhenti mencambuk Raffa,baru saja Raffa bernapas lega,ayah nya kembali menarik nya kasar menuju kolam renang belakang rumahnya,dan menceburkan Raffa di sana,air kolam seketika berubah warna karena campuran darah Raffaa yang mengalir dari luka bekas cambukan Aditya.
Dengan susah payah Raffa berenang ke tepian,setelah berhasil mencapai pinggiran kolam renang,Raffa terbatuk hebat sampai-sampai muntah air bercampur darah karena terlalu banyak terminum air kolam
"Saya akan membuat mu menderita,sampai kau membunuh diri mu sendiri,"gumam Aditya tepat di telinga Raffa.
"Tapi Raffa nggak salah apa-apa pah,"ucap Raffa lemah.
"JANGAN BERPURA-PURA TIDAK MEMPUNYAI SALAH KAMU,INGAT!KAMU TELAH MEMBUNUH ISTRI SAYA!"bentak Aditya,sungguh ia sangat sensitif terhadap mendiang istrinya.
Bi ijah hanya bisa menonton dari kejauhan tanpa bisa membantu anak majikanya,bi Ijah sudah lama bekerja di rumah keluarga Alexander,jadi ia sangat mengenal ibu nya Raffa,dan ia tau semuanya,termasuk penyakit yang di derita Stella,hanya ia yang tau.
"Maafin bibi den Raffa,bibi nggak bisa nolongin aden,"hati bi Ijah sangat sakit ketika Raffa di siksa oleh ayah kandung nya.
Aditya meninggalkan Raffa di pinggir kolam sendirian,dengan luka-luka di tubuh nya yang cukup parah.
Bi Ijah menunduk ketika Aditya lalu di depannya.
" jika bibi memberitahukan ini kepada orang lain,lihat saja apa yang saya lakukan pada keluarga bibi di kampung!"ancam Aditya pada bi ijah.
"Iya tuan,"Sahut bi Ijah dengan suara bergetar dan masih dalam keadaan menunduk.
Holla semuanya apa kabar?
Jangan lupa vote,comment dan follow ya.Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di maafkan dan di koreksi
See you next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFA
Teen Fiction⚠️DISARANKAN FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ rank 6 in #penurut (07/07 2021) Menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang selalu di tuduh membunuh ibunya sendiri oleh ayah dan kakak kembarnya. "kenapa kalian benci sama aku?"tanya seorang bocah berumur 6 t...