CHAPTER 10

247 23 2
                                    

"Kalian bertiga keluar dari kelas saya!,silahkan hormat di tiang bendera sampai jam istirahat,jika kalian tidak melaksanakan,maka hukuman kalian ibu tambah."

Murid-murid di dalam kelas tidak ada yang berani angkat bicara,bu Lita memang tidak pernah memarahi murid yang menurut beliau baik,Siska,jeslin,dan Bella sudah sangat buruk di mata semua guru,walau bukan mereka yang memulai sebuah pertengkaran atau sebuah masalah tetap saja mereka akan di salahkan,orang yang sudah di nilai buruk mulai awal akan selalu seperti itu.

Siska melangkah keluar kelas lebih dulu tanpa menyahuti ucapan Bu Lita,seperti "permisi Bu!","maaf Bu!",dan banyak lagi.

Bella dan Jeslin ikut menyusul Siska ke lapangan,Bu Lita menghelai napas panjang,bagaimana lagi cara membuat mereka berhenti berulah.

"Oke anak-anak kita sambung pelajaran kita."


****

Kali ini Siska benar-benar mengerjakan hukuman dari Bu Lita,begitu juga dengan sahabatnya yang tidak bisa diam sedari tadi sungguh mereka sangat mirip seperti cacing kepanasan.Keringat bercucuran membasahi dahi Siska,penglihatan nya mulai mengabur,kepalanya terasa seperti di tusuk-tusuk oleh jarum halus,perutnya terasa di remas dan benar-benar terasa mual,mag Siska kambuh,akibat tidak memakan apapun sedari tadi,ingin rasanya Siska memuntahkan isi perutnya di tengah lapangan ini,tapi tidak mungkin Siska melakukan,akan tercoreng reputasi baiknya,tapi reputasinya memang sudah tercoreng oleh sikap nya yang sendiri,ah mungkin Siska sedang menjaga imagenya di depan sahabatnya agar tidak terlihat lemah.

Keseimbangan tubuh Siska oleng rasanya kaki nya sudah tidak dapat lagi menahan beban tubuhnya sendiri dan....

Brakk

"SISKA!!!"


~>^<~


Bau Minyak kayu putih terasa menyengat di Indra penciuman Siska,kelopak mata Siska terbuka,ketika sudah terbuka matanya menyipit mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mata.

"AKHIRNYA SISKA LO SADAR JUGA DARI PINGSAN LO ITU!!....AAAAAA GUE KIRA LO BAKALAN MA-!!"

PLAK!

BRUK!

dan ucapkan selamat tinggal untuk Jeslin.

"Ini sakit banget lo bell,kok lo tampar gue?"Jeslin mengusap pipinya yang memerah,sungguh tamparan Bella tidak main-main.

"Lagian lo ngomong sembarangan,"jawab Bella cuek.

"Lo juga sis!,baru sadar dari pingsan udah ngelempar gue pakai botol minyak kayu putih aja,sakit tau benjol nih pala gue!"kini Jeslin selain mengusap pipinya juga mengusap kepalanya.

Siska tidak mempedulikan ucapan Jeslin dan malah pandangannya kesana kemari.

"Nape gue jadi di sini?perasaan tadi gue disekolah deh,"Siska baru menyadari sekarang dia tidak seperti kebanyakan orang jika pingsan di sekolah pasti di bawa ke UKS tapi Siska berbeda bukannya ke UKS ia malah di bawa ke rumahnya.

Bella dan Jeslin cengengesan mendengar ucapan Siska.

"Jadi gini karena lo kebetulan pingsan jadi kita manfaatin buat bolos,iya kan Bell?"Jeslin mengatakan seakan tidak ada beban hidup.

Mata Bella langsung melotot kearah Jeslin yang menyerngit bingung,sungguh bella ingin menampar wajah Jeslin sekali lagi,melihat muka sok polos Jeslin semakin membuat Bella naik darah.

Siska sudah melotot kan matanya kearah dua babu berkedok sahabat itu,mata Siska seakan memancarkan sinar laser yang membuat Bella bergedik ngeri,kalian tau apa yang Jeslin lakukan,jeslin malah memandang Siska dan Bella dengan muka cengo dan bingung.

"Kalian kenapa sih?aneh banget,"sekarang Bella memandang Jeslin dengan tatapan horor.

"Kenapa nih anak nggak paham paham sama kodean mata gue"batin Bella masih dengan matanya yang menatap Jeslin horor.

"Jadi kalian beneran manfaatin gue buat bisa keluar dari sekolah?"tanya Siska dengan suara rendah.

"IYA!"

"ENGGAK!"

Jeslin dan Bella menjawab berbarengan dengan jawaban berbeda,Bella membari pelototaan mata nya kepada Jeslin yang masih dengan muka Bingung nya.

"Jawab gue jujur kampret,"ucap Siska ngegas.

"ENGGAK!"

"IYA!"

Sekarang jawaban mereka malah tertukar.

"HAHAHAHA,TEGANG BANGET ELAH!"suara tawa Siska menggelegar di penjuru Kamarnya,tawa Siska yang tiba-tiba membuat tanda tanya besar di benak Jeslin dan Bella.

"Lo kenapa sis?"tanya Bella hati-hati,takutnya Siska kerasukan setan di kamarnya ini.

"GUE GILA HAHAHAHA!!"

suara tawa Siska yang melengking dan pengakuan nya membuat Bella dan Jeslin lagi-lagi bergedik ngeri.




































Kira-kira Siska kenapa ya?

Maaf banget baru bisa update:)

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MAMBACA
JANGAN LUPA JUGA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU

Maaf typo,
Jika ada typo mohon di koreksi ya

See you next chapter!

RAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang