CHAPTER 13

334 18 1
                                    

Langsung dibaca haja buhannya ae😀
Jangan kd ingat vote wan comment nya lah








Terlihat Numa yang sedang tertawa tawa tidak jelas dengan sekumpulan laki-laki seperti nya lebih tua dari nya,ada juga yang sudah seperti Om Om  membuat Bella berdesis jijik.

"Seperti nya si muka dua lagi nunjukkin rupa aslinya yang murahan itu,"ucap Bella kepada Jeslin.

"Ha?,lo ngomong apa Bell?"karena musik yang kelewatan keras jadi wajar saja Jeslin tidak mendengar.

Tanpa mempedulikan omongan Jeslin,Bella menarik tangan Jeslin dengan tiba-tiba karena melihat Numa mulai beranjak dari duduknya dan berjalan menjauh keluar club dengan tubuh yang di rangkul oleh Om Om yang tidak di ketahui namanya.

****


Bella dan Jeslin mengikuti Numa dan Om Om itu sampai ketempat parkiran Club yang sunyi oleh manusia dan ramai oleh mobil dan motor yang terparkir dan mungkin juga ramai oleh mereka.

"Makasih ya Om udah selalu ada buat Numa,tambah sayang deh,"ucap Numa dengan lebay dengan bergelayut manja di lengan yang ia panggil Om.

Bella dan Jeslin yang bersembunyi di balik mobil tidak jauh dari Numa rasa nya ingin muntah mendengar perkataan Numa,mungkin yang ingin muntah hanya Bella.

"Mikisih yi im idih silili idi biit nimi,Timbih siying dih,"ucap Bella mengulangi ucapakan Numa  minyi-minyi yang malah membuat Jeslin tertawa keras tak kenal keadaan.

"Siapa di sana!"

"Saya Om!"Sahut Jeslin yang kesadaran sudah di tidak dapat di tanyakan,jeslin mabokk.

Bella menatap Jeslin dengan tatapan horor,bisa-bisanya ia lupa kalau Jeslin sedari tadi sudah di ambang kekoittan.

Tanpa pikir panjang Bella langsung menyeret Jeslin masuk kedalam mobil yang sama sekali tidak di kunci.

"Untung nggak ketauh,"Bella mengusap dada nya  pelas,jantung nya rasa nya ingin meloncat dari rongga dadanya kalau saja tidak menemukan tempat persembunyian.

Berbeda dengan Jeslin yang biasa saja padahal habis lari-larian,jadi apa orang mabuk enggak ngerasain lelah gitu?.

"Lah ini mobil siapa?"

"Ini mobil gue boneka Anabelle,"Sahut seseorang yang duduk di bangku pengemudi.

"ASTAGHFIRULLAH SETAN!"Teriak Bella tiba-tiba membuat Jeslin yang adem ayem pun kaget begitu juga dengan yang mengaku sebagai pemilik mobil yang di masuki Bella dan Jeslin tanpa izin.

"ANJING GUE KAGET!"ucap seseorang itu dengan nada ngegas.

"Iwan lo ngapain di sini?"Tanya Bella yang sudah berhasil menenangkan jantung nya yang tadi sempat berdetak tidak karuan ketika mendengar suara Iwan,bukan karena bella menyukai Iwan hanya saja Bella Kira Iwan itu adalah setan.

"Harus nya gue yang nanya lu yang ngapain di mobil gue."

"Ya gitu,tau ah gue moo pulang,"belum sempat Iwan membalas ucapan Bella,Bella lebih dulu keluar dari mobil nya sambil menyeret Jeslin yang linglung ke arah mobil nya yang terparkir.

"Aneh lu boneka Anabelle."






****

Numa sekarang sudah di dalam mobil yang melaju menuju rumah nya.

Dengan perasaan campur aduk dan gelisah Numa masih memikirkan suara seseorang yang mungkin saja mengintip nya bersama Om Farhan.

Menurut Numa suara seseorang itu sangat familiar,tapi siapa?, memikirkan membuat hati Numa tambah gelisah.

"Kamu kenapa sayang?"tanya seseorang yang sudah menginjak hampir kepala empat dia Om Farhan,kekasih Numa.

"Waktu di parkiran tadi Om beneran nggak liat yang teriak itu suara siapa?"tanya Numa yang kesekian kali nya.

"Beneran sayang Om nggak liat,mungkin hanya orang iseng,"ucap Om Farhan menenangkan sambil mengusap surai Numa dengan sayang.

"Semoga,"gumam Numa pelan.

****

Hari Minggu telah berlalu sekarang adalah hari Senin,hari yang sebagian besar tidak di sukaii oleh murid-murid SMA KUSUMA BANGSA,apalagi bagi Siska,Bella,dan Jeslin.

Tapi hari ini berbeda dengan Siska dan bella yang terlihat semangat,namun tidak dengan Jeslin yang terlihat lesu dan tidak ada semangat nya sama sekali untuk menjalani upacara di pagi hari yang sangat-sangat panas.

"Kita kenapa harus berangkat pagi banget sih?"tanya Jeslin kesal.

Bella yang sedang mamaikan ponsel nya dan Siska yang sedang menyupir pun lantas menatap Jeslin dengan tatapan semangat.

"Gue mau ngasih kejutan buat muka dua,"pekik Bella semangat 45.

"Gue mau ketemu Raffa,"ucap Siska yang juga dengan pekikan tertahan.

Bella dan Jeslin memandang Siska aneh.

"Ngapain liat gue kek gitu?"sewot Siska.

"Siska ngapain mau ketemu Raffa?"Tanya Jeslin yang kembali ke mode polos.

Skakmat.

Siska merutukin mulut nya yang suka berkata benar dan keceplosan secara bersamaan.

"I'ts okay goblok,"gumam Siska yang tidak jelas di telinga Bella dan Jeslin.

"Lo ngomong apa goblok?"tanya Bella ngegas dan di angguki oleh Jeslin tanda membenarkan.

"Ya goblok!"balas Siska ngegas.

"Ha?"beo Bella cengo.

"Oh iya tadi lo bilang mau bikin kejutan buat si muka dua kan?"Tanya Siska mengalihkan pembicaraan dan Untung nya berhasil.

"Oh my good gue senang banget sis,lo tau nggak?"Karena tidak tau apa-apa Siska dan Jeslin menggeleng kan kepala mereka secara bersamaan.

Bella menatap mereka datar dan kesal wajah senang Bella pun seketika hilang.

"Gue belum selesai cerita ogeb,"balas Bella sambil mengetok kepala Siska pelan dan sedikit kecang ketika mengetok kepala Jeslin.

Teman pilih kasih nggak tuh?



Tbc...


















































Tidak bosan mengingatkan untuk VOTE DAN COMMENT
Jangan lupa ya geis!!


















See you next chapter!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang