Annie berjalan mengikuti langkah Viona. Hingga Viona membawanya masuk kedalam sebuah ruangan berukuran besar. Rak rak buku besar yang berjajar dengan dipenuhi banyak buku.
Annie masih terpaku, mata nya mengedar pandang mengamati keadaan disana. Hening, sepi, jika seorang intropert ataupun autisme, pasti akan nyaman diam di tempat ini.
"Annie.." suara lembut menghentikan gerakan mata Annie. Annie menoleh, matanya terarah kepada Viona yang sedang duduk di depan sofa singgle dengan menggunakan kursi kayu.
Ketika Annie menangkap mata Viona, Annie tersenyum lalu berjalan ke arahnya. Viona mempersilahkan Annie duduk di sofa singgle yang berada di depannya.
Viona pun mulai melontarkan topik pembicaraan.
"Kau pasti sudah kenal aku kan Annie?" Viona
"Tentu saja, Ayah telah menceritakanmu terlebih dahulu kepadaku," Annie sembari memasang senyum yang seakan tak pernah pudar dari wajahnya sedari dia datang kemari.
"Aku ini perempuan dan kau juga,"
"Hmm iya,"
"Kau punya banyak teman?"
"Teman ku banyak, namun yang paling dekat denganku hanyalah Natan," jawab Annie sambil mencebikan bibirnya.
"Apakah kau ingin punya banyak teman?"
"Tentu saja aku ingin punya banyak teman, mereka tidak ingin bermain denganku karna mereka pikir aku adalah orang yang tidak asik. Hanya karna aku orang yang jarang bicara,"
"Ouh begitu ya, aku mau menjadi temanmu apakah kau senang?"
"Benarkah? wah sepertinya asik sekali jika berteman dengan mu,"
"Oh ya Annie, apakah kau memiliki kejadia lucu yang bisa kau ceritakan padaku?"
"Tentu saja banyak, dan aku akan menceritakan salah satunya padamu. Waktu itu aku tidak sengaja merobek punggung baju ayah. Saat hendak mengambil topi milikku di mesin cuci. Aku menyadari itu, aku cepat-cepat lari menuju kamarku. Keesokan harinya ayah memakai baju tersebut tanpa menyadari ada bekas lubang di bajunya. Ayah bekerja dengan keadaan seperti. Waktu ayah pulang dia sudah menyadari hal tersebut. Dan aku tertawa, dia bahkan tidak tau aku yang tidak sengaja melakukannya hahahhah..."
"Hahaha aku juga pernah melakukan hal yang sama sepertimu, baju suamiku sobek karna ku setrika terlalu lama. Tapi dia mengetahuinya dia hanya tertawa ketika tahu hal itu,"
Viona. "Ayo kita melakukan tanya jawab,"
"Silahkan,"
"Warna hitam atau putih,"
"Hitam?"
"Boneka atau barbie?"
"Boneka," Annie menaikan kedua halisnya.
"Sendok atau garpu?"
"Sendok,"
"Apa hal yang paling kau takutkan,"
"Monster buas," Annie memperagakan menjadi monster yang siap menikam, namun di akhiri dengan tawa. Dan Viona pun tertawa bersama Annie.
"Hal apa yang sangat kau inginkan?"
"Aku ingin ibuku kembali," Annie memasang wajah sedih.
"Apa hal yang paling kau sukai?"
"Aku suka langit cerah," Annie tersenyum sambil menatap langit-langit ruangan tersebut.
"Yah Annie ku kira obrolan kita untuk kali ini cukup. Ayahmu mungkin menunggu terlalu lama di luar sana," Viona menutup pembicaraan.
"Lain kali apakah kita bisa bermain lagi?" Tanya Annie sambil tersenyum ke arah Viona.
"Tentu saja kau bisa bermain denganku. Kapan saja pintu rumah ini akan terbuka untukmu," jawab Viona yang terkagum dengan Annie.
Viona bingung mengapa Martin bertanggapan bahwa Annie memiliki gangguan kejiwaan. Padahal Annie sangat cerdas dan tidak memiliki masalah pada batinnya.
Viona merangkul Annie berjalan keluar kamar menuju tempat Martin. Martin yang sedari tadi sedang duduk sambil memainkan ponselnya ponselnya pun langsung berdiri saat Viona dan Annie keluar dari ruangan tersebut.
Martin menghampiri Viona dengan senyuman di wajahnya. "Wah Annie sangat pintar ya dia juga cerdas dan menyenangkan, tidak ada keanehan pada dirinya," jelas Viona kepada Martin. Setelah mendengar semua itu, Martin hanya tersenyum.
Martin membuang jauh-jauh pikiran buruknya tentang Annie. "Lain kali kesini lagi ya," Viona tersenyum kepada Annie. Annie tersenyum lalu mengangguk. Melihat hal tersebut Martin hanya ikut tersenyum.
***
Author-
Hadeh udah chapter 08 aja nih kira kira tamatnya di chapter berapa ya??
Martin bakal tau gak ya tentang semua rahasia Annie??
Kalo mau tau kelanjutan chapternya. Tetep pantengin terus ceritanya ya.
Sampai jumpa di next chapter:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNIE [End]
Short StoryPembunuhan yang sangat rapih, bahkan butuh waktu lama untuk kepolisian mengungkap siapakah pelakunya. Dan ternyata, pelakunya adalah gadis yang masih berusia 10 tahun. Annie namanya, jiwa psikopath yang muncul sejak dini. Gangguan jiwa yang timbul a...