chapter 02

710 57 3
                                    

Annie telah sampai di rumahnya. Annie terlihat kedinginan dan mengigil. Tidak ada siapapun di rumah itu. Dia langsung pergi ke kamarnya menyimpan tas sepatu dan hodienya yang basah kuyup ke dalam mesin cuci.

Setelah selesai mandi Annie membuat coklat panas di dapur. Saat tangan Annie mencoba menggapai toples berisi bubuk coklat di atas rak. Tidak sengaja sikunya menyenggol sebuah gelas hingga terjatuh lalu pecah.

Annie mencoba memunguti pecahan kaca yang berserakan. Saat hendak mengambil pecahan kaca. Tangannya malah tergores kaca lainnya hingga akhirnya tangannya terluka.

Tidak terlalu dalam namun luka tersebut cukup lebar. Dan mengeluarkan banyak darah. Annie tidak menangis, dia berdiri menuju lemari untuk mengambil kotak obat. Darah Annie terus menetes meninggalkan bekas di lantai.

Annie mengobati lukanya sendiri lalu membalutnya dengan perban. Dia pun akhirnya tidak membereskan bekas kaca tersebut. Dia membuat coklat panas lalu pergi ke kamarnya meninggalkan bekas darah dan kaca tanpa membersihkannya.

Dia memilih untuk tertidur menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut tebal.

Martin pulang kerumahnya. Berganti pakaian, lalu pergi ke dapur untuk membuat kopi. Dia terkejut ketika melihat lantai dapur yang sudah berantakan. Dilihatnya banyak bercak darah yang berceceran di lantai. Terlihat juga ada pecahan kaca di sana.

Martin mulai khawatir kepada Annie, karna tidak ada orang lain di rumah itu selain Annie dan dirinya.

Martin berlari menuju kamar Annie. Mengetuk pintu kamar Annie, namun tidak ada sautan. Martin pun memasuki kamar Annie karna pintunya juga tidak di kunci. Terlihat Annie yang terlelap tidur di atas ranjangnya.

Martin mendekati tempat tidur Annie. Mengusap halus rambut Annie. Lalu menggapai tangan Annie untuk memastikan apakah ada yang terluka. Martin terkejut ketika melihat tangan Annie di perban.

Namun dia lega karna mungkin luka di tangan Annie di tangani dengan baik. Karna dulu Martin telah mengajarkan sedikit ilmu medis kepada Annie. Yang pernah Martin pelajari dulu.

Keesokan harinya Annie bertingkah laku seperti biasa. Mendekat ke meja makan,   mengambil roti, lalu mengoleskan selai kacang di atasnya. Melahap roti tersebut lalu pergi menuju pintu keluar. "Annie.." seruan Martin yang membuat langkah Annie terhenti tanpa membalikan tubuhnya. "Ayah akan mengantarmu ya," tawaran Martin kepada Annie. Annie berbalik menatap wajah Martin dengan tatapan datarnya.

"Urus saja pekerjaanmu," jawaban Annie membuat Martin terheran. Annie pergi meninggalkan rumahnya untuk menuju sekolah .Martin menelpon Jane untuk datang ke rumahnya. Setelah Jane datang kerumah Martin.

Martin menceritakan semuanya kepada Jane. Jane pun menyarankan Martin untuk menyewa pengurus anak agar dapat mengawasi putrinya Annie. Karna pengurus anak yang di sewanya dulu meninggal karna jatuh dari tangga.

Martin pun menuruti Jane. Dia menelpon seorang pengurus anak dan pada hari itu juga seorang perempuan bernama Astrid datang untuk bekerja di rumah Martin.

Ketika Annie sedang bermain bersama teman yang lain di area taman sekolah. Tapi sepertinya dia tidak bermain,  dia menghabiskan waktunya sendirian di tepi taman sambil melihat cuaca yang cerah. Saat Annie mengedarkan pandangannya.

Mata Annie menagkap Natan ketika sedang memuji jam baru milik Angel. "Bagus sekali jam mu, Apakah ayahmu yang memberikannya padamu?" pujian Natan sambil melihat jam tersebut di pergelangan tangan Angel.

Annie tidak senang melihat pemandangan tersebut. Saat Angel berlari bersama teman-temannya, Annie dengan sengaja menabrak tubuh Angel hingga terjatuh. Annie membantu membangunkan Angel dengan senyuman manis. Angel kembali berdiri dan berlari bersama teman yg  lain.

Annie kembali menepi mengeluarkan jam milik Angel dari saku bajunya. Senyuman licikpun terlukis di wajah Annie.

Martin menjemput Annie bersama Astrid. Agar Astrid tau mana putrinya yang harus dia jaga. Annie keluar dari gerbang sekolah menghampiri mobil milik Martin. Martin membukakan pintu untuk Annie lalu pergi menuju kursi kemudi.

Ketika Annie masuk ke dalam mobil dia melihat Astrid dengan tatapan sinis. Martin membuka mulut lalu menjelaskan siapa Astrid kepada Annie "Annie, ayah menyewa pengurus anak untuk menjagamu selama ayah tidak ada di rumah" jelas Martin pada Annie.

Astrid mengulurkan tangannya kepada Annie." Aku Astrid dan kau?" tanya Astrid sambil tersenyum manis. Annie tetap berfokus ke jalanan tanpa berniat membalas uluran tangan Astrid.

Melihat hal tersebut Martin tersenyum kepada Astrid,  tersirat kata maaf dalam tatapan matanya. Astrid pun membalas senyuman Martin.

Malam tiba, Annie dan Astrid sedang menonton televisi yang Menyuguhkan acara film horror. Beberapa kali Astrid menjerit ketakutan karna adegan film menyeramkan.

Berbeda dengan Annie, dia terlihat tidak ketakutan dan memasang senyum di wajahnya. Acara selesai,  Martin menyuruh Annie untuk cepat tidur karna besok dia harus bersekolah.

Tak sengaja Annie melihat Astrid sedang memandangi poto ayahnya. Annie tak suka,  Annie tau jika Astrid memiliki perasaan pada ayahnya.

Annie, Martin, dan Astrid berkumpul di meja makan. Mereka sedang menikmati sarapan pagi. Annie memperhatikan Astrid yang terlalu pokus memperhatikan martin. Annie memasang wajah marah dia pergi meninggalkan meja makan lalu berjalan menuju pintu utama yang terarah keluar rumah. Martin membiarkan Annie pergi dia sudah tahu jika kondisi mood Annie sedang seperti itu, Annie akan menolak tawaran apapun dari Martin.

Martin mulai membuka mulut mengawali topik pembicaraan "Astrid apakah kau senang bekerja di rumahku?" tanya Martin pada Astrid. "Aku sangat senang bekerja disini,  di tambah lagi sikap Annie yang sangat ramah, dia lucu dan juga menggemaskan," jawaban penuh kebohongan keluar dari mulut Astrid.

Annie melihat Natan sedang di marahi oleh seorang lelaki seumurannya yang bernama Jimy. Annie memasang wajah marah terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan Jimy kepada Natan.

Selama jam pelajaran Annie terus memandangi Jimy dengan wajah tak suka. Hingga akhirnya bell istirahat berbunyi. Semua pun keluar kelas termasuk Annie.

Disaat semua telah kembali masuk ke dalam kelas.Jimy menemukan sepucuk surat di mejanya.
bertuliskan :

Temui aku di dekat gudang sekolah, aku ingin bicara padamu
           ~Annie

Jimy berbahagia ketika melihat dari siapakah surat tersebut. Jelas bahagia, selain cerdas, Annie juga cantik. Meskipun masih berumur 10 tahun rasa suka memang bisa benar benar muncul.

Bell sekolah pun berbunyi.  Tanda berakhirnya pelajaran.  Di saat semua telah pulang, dan sekolah sudah benar-benar kosong. Di saat itulah Jimy pergi untuk menemui Annie di dekat gudang sekolah. Jimy telah sampai disana. Jimy menunggu kedatangan Annie. Bayang bayang ucapan i Love you melintas di pikiran Jimy.

Di saat Jimy sedang asik membayangkan Annie.  Seseorang memukul tengkuknya menggunakan balok kayu hingga dia terjatuh dan tidak sadarkan diri.

***

ANNIE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang