bagian 19

198 14 3
                                    


Berlalu sudah masalah masalah kecil yang mereka hadapi sebuah ego yang mengalahkan nya dengan sendiri

Usia pernikahan Amanda dan angga sudah mencapai 2 bulan, mereka sama sama dewasa dan menyelesaikan masalah nya dengan baik

Amanda sibuk menggosokkan handuk pada rambut nya yang basah dengan blouse kemeja yang melekat pada tubuh Amanda membuat perempuan berumur ini semakin anggun

"Mau kemana? Ko udah rapi" Selidik angga dengan rasa curiga yang menghantuinya

Amanda menghentikan aktivitas nya sejenak"mandi doang, masa setiap kamu di rumah aku nya buluk terus si, nanti gimana kalau bosen sama aku"ungkap Amanda kembali menggosokkan handuk nya pada helaian rambut

Angga menjatuhkan bokong nya pada sofa dengan pandangan yang tertuju kepada perempuan di depan mata "jangan pernah berpikiran kayak gitu, meski banyak perempuan perempuan di sana yang ingin menginginkan, aku enggak ada niat sedikit pun buat berpindah hati ke orang lain"

Amanda tetap melanjutkan aktivitas nya yaitu mengeringkan rambut basah nya dengan handuk putih"bisa aja kan kamu ada niat gitu, karena lihat aku yang slalu berpakaian buluk"elak Amanda tanpa menatap laki laki di belakang nya

Angga beranjak untuk mendekati Amanda dan mencoba untuk meyakinkan Amanda yang entah sejak kapan cemburuan? Cemburu bukan lah sifat dari seorang Amanda

"Kenapa si sayang? Akhir akhir ini aku ngerasa sifat kamu itu aneh banget, kamu enggak kayak biasa nya loh kayak gini? Ada apa" Angga melingkarkan tangan kekar nya pada perut Amanda

Tunggu, tangan angga mengusap pelan perut Amanda, serasa ada sesuatu di sana ,perut Amanda sedikit terasa lebih kencang apakah Amanda terlalu kenyang? Sehingga perut nya kencang dan baju yang di pakai Amanda terasa sedikit sempit

Amanda melepaskan tangan kekar milik angga dia segera menjauhkan tangan kekar itu"kenapa si usap usap perut aku"desis Amanda melenggang pergi untuk mengambil sisir yang terletak di atas meja

Angga meraih ponsel yang di letakan di atas meja, tangan nya bergerak untuk mengetik sesuatu di atas keyboard

"Handphone aja terus, enggak usah peduli kan aku" Geram Amanda meletakan sisir di atas meja

Angga meletakan ponsel Smarphone pandangan nya tertuju pada Amanda saat ini

Akhir ahir ini Sikap Amanda yang tidak jelas, kadang menangis, atau bahkan marah marah tanpa sebab dengan terpaksa angga harus menerima kemarahan amanda diri nya slalu mengalah karena jika kedua nya sama sama egois angga sangat yakin 100%keluarga nya akan hancur

Seperti malam itu angga pulang syuting dan ingin segera istirahat namun Amanda malah memarahi nya habis habisan, angga sendiri bingung dengan sikap Amanda sekarang namun angga slalu menerima nya, angga memilih mengalah dari pada harus bertengkar dengan Amanda percuma saja angga tidak akan pernah menang karena emosi Amanda yang terlalu tinggi

"Kasian angganya selalu ngalah sama amanda wkwkwk,sabar ya ngga"- autor
"hmmmm" angga

Dengan terpaksa angga harus meluluhkan amarah Amanda dan merelakan waktu istirahat nya demi menemani Amanda

Angga memilih duduk berdampingan dengan Amanda"terus aku harus gimana?"tanya angga seolah olah bingung dengan kemauan Amanda

"Kamu jadi laki laki itu harus peka dong ngga, kamu harus tau kemauan aku sekarang" Ucap Amanda meraih ponsel Smarphone milik angga dan segera melihat ponsel itu

Angga semakin bingung dengan perkataan Amanda saat ini, Amanda saja tidak berbicara tentang kemauan nya, apa lagi ini sekarang angga harus menuruti kemauan Amanda itu lah yang angga rasakan sekarang sebuah keheranan

Angga menarik kepala Amanda agar bersandar pada dada bidang nya, Amanda menurut dengan ponsel smartphone milik angga yang di mainkan nya

"Emang kamu lagi mau apa sayang? Bilang aja sama aku" Ibu jari angga mengusap lembut puncak kepala Amanda

Amanda menatap malas"kamu enggak peka banget si?harus nya kamu itu tau kemauan ku sekarang"geram Amanda kembali melihat sikap angga saat ini

Angga semakin heran dengan sikap Amanda yang sekarang, tangan nya naik ke atas untuk menggaruk dahi yang tak gatal itu "bukan aku enggak peka, tapi kamu enggak ngomong sama aku, mau kamu apa, aku bingung sayang" Ucap angga lirih merasakan sifat Amanda yang sekarang

Angga harus benar benar bersabar dalam mengahadapi sikap Amanda

"Bukan aku yang enggak peka, kamu nya sendiri enggak kasih tau aku soal keinginan kamu" Tangan angga mengusap puncak kepala Amanda

"itu sama aja enggak peka ANNGA YUNANDA" Ucap Amanda penuh penekanan

Kesabaran angga sudah hampir habis namun dia meredam nya kembali agar tidak terjadi lagi dengan perdebatan "oke aku salah, aku enggak peka, terus sekarang kamu bilang sama aku, kamu mau apa biar aku nya peka sayang"

"Tau ah, malas ngomong sama kamu, kamu itu laki laki yang enggak bisa peka" Amanda meletakan ponsel Smarphone di atas meja

"Atau kamu lagi mau jalan jalan, yuk sekarang kita ke mall" Gumam angga mencoba lebih peka

"Bukan itu" Desis Amanda

"Terus mau nya apa? Aku sendiri bingung loh sama sifat kamu" Angga mengusap wajah nya gusar ketika harus menghadapi sikap Amanda yang sekarang

"Udah ah malas sama kamu" Amanda menopang dagu nya pada tumpukan tangan

"Mungkin kamu mau ke salon kan? Atau perawatan badan sekalian jalan jalan ke mall" Ucap angga girang

"Bukan angga, udah ah aku enggak mau ngomong lagi sama kamu, percuma aku ngomong panjang lebar kamu nya sendiri enggak peka"

Angga menekan kuat remot televisi dan melampirkan semua nya pada remot televisi bahkan menggigit remot itu dengan gigi nya kuat kuat seakan-akan kesabaran nya sudah habis

Amanda segera mengambil remot televisi yang angga tekan kuat kuat "remot TV ko di giniin nanti gimana kalau remot nya rusak" Cibir Amanda melempar remot televisi ke sofa di samping

"Dasar suami enggak peka" Desis Amanda melenggang pergi ke kamar dan menutup pintu kamar nya dengan keras

Kesempurnaan Cinta (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang