bagian 8

276 16 1
                                    


Pagi ini Amanda berkutat di dapur dengan piyama yang masih melekat pada tubuh nya,Amanda sibuk membantu mertua nya di dapur karena ini memang permintaan nya sendiri

"Habis ini apa lagi ma?" Tanya Amanda yang sudah menakar beras

"Kamu cuci yak man, beras nya" Ucap tante yuliati yang tengah sibuk memotong tempe

Amanda menyerngit kan dahi nya seolah olah bingung dengan ucapan mertua nya itu"maksud mama cuci gimana?manda enggak ngerti"pekik Amanda menggaruk dahi nya yang tak gatal

Tante yuliati melirik Amanda dan menyunggingkan senyum "sini mama ajarkan kamu" Tante yuliati mengambil alih tempat mencuci beras itu dan segera memberi contoh pada menantu nya "yaudah masalah cuci beras biar sama mama aja, kamu lanjutkan potong sayuran" Lanjut tante yuliati menunjuk bahan masakan nya

Amanda mengangguk dan langsung beralih pada talanan kayu itu, Amanda segera memotong wortel itu dengan asal sehingga suara nya sangat keras antar pisau yang ber bentrokan dengan talanan

"Auwh, " Ringis Amanda segera menatap jari telunjuk nya yang berlumur darah

"Yaallah nak, udah yak masak nya jangan di lanjut lagi" Cegah tante yuliati meraih telunjuk Amanda dan mencucinya

"Ya ma, manda kan mau belajar" Pinta Amanda yang tidak memperdulikan keadaan diri nya

"Iya kapan kapan nanti belajar masak lagi obatin dulu gih nanti malah infeksi" Suruh tante yuliati yang melihat Amanda bersikeras agar bisa memasak

Amanda menganguk dia segera ke wastafel untuk mencuci telunjuk yang berlumuran darah, Amanda menekan kuat jari telunjuk nya dan segera menngemut telunjuk itu agar tidak mengalir darah

Rasa nya sangat perih namun Amanda harus menahan perih itu

"Udah yak, langsung pakai betadine supaya luka nya enggak infeksi" Ujar tante yuliati dan di angguki dengan Amanda, Amanda langsung ke kamar dan duduk di pinggir kasur

Angga membuka bed cover ungu itu dan menyibak kan nya ke samping

"Ini kenapa sayang?" Tanya angga langsung memasukan telunjuk Amanda ke dalam mulut nya "pasti gara gara masak yak, tangan kamu jadi kena pisau gini" Ucap angga dan Amanda langsung menganggukan kepala

Angga membawa tubuh istri nya pada pelukan dan mengusap telunjuk istri cantik nya yang terus mengeluarkan darah

"Udah yak sayang, kamu enggak usah belajar masak nanti kan bisa makan di luar atau apa gitu enggak seharus nya jari kamu yang jadi korban" Ujar angga sibuk melilitkan hansaplast di Telunjuk istri cantik nya

"Tapi aku itu mau belajar, percuma aku punya bakat tapi kalau masak aku enggak bisa, aku serasa aku enggak sempurna sayang" Celetuk Amanda menatap lekat suami nya

"Sayang, kamu itu udah sempurna mau gimana lagi si, sisain kek untuk orang orang yang belum sempurna kamu itu udah terlalu sempurna" Tangan angga terulur untuk membingkai wajah cantik amanda

"Masih subuh, tidur lagi yak" Pinta angga merebahkan tubuh Amanda di samping

Amanda mengangguk dan menatap wajah lekat suami nya

"Ada saat nya kamu belajar masak tapi bukan sekarang" Ujar angga mencium puncak kepala amanda

Angga tersenyum dia segera menidurkan kepala amanda pada lengan nya dan melingkarkan tangan pada pinggang amanda

"Sayang Samu kamu" Gumam amanda mengusap bibir sexy milik angga

"Cium sayang" Pinta angga memejamkan mata nya agar bisa merasakan kehadiran bibir manis istri cantik ni

Kesempurnaan Cinta (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang