bagian 27

226 14 2
                                    


Menghadapi sebuah kehamilan bukan lah hal yang sangat mudah, di ikuti dengan ada nya morning sickness di pagi hari yang membuat diri Amanda sering capek sendiri, namun Amanda tidak pernah mengeluh dia merasa sangat senang dengan kehamilan nya, kabar yang di nanti kan setelah pernikahan mereka yang selama beberapa bulan lalu

Seperti pagi ini Amanda tengah mengalami morning sickness,

"Bie, boleh aku masuk" Izin angga berdiri diambang pintu kamar mandi

Angga berdiri di belakang tubuh Amanda, mata nya menatap pantulan diri nya di sebuah kaca besar

"Udah belum bie, kita keluar sekarang" Ajak angga dengan tangan yang sibuk mengusap bibir Amanda dengan selembar tissue. Di kala Amanda mengalami morning sickness angga selalu membantu nya atau menemani nya di kamar mandi sampai rasa mual itu merasa reda dengan sendiri nya

"Kamu tunggu di kuar aja ngga, aku masih mual" Ujar Amanda yang  mendorong tubuh angga namun Amanda tidak dapat melakukan nya sendiri

"Bie, kamu kayak gini karena aku, apa salah nya aku nemenin kamu di sini" Tangan angga melingkar pada perut Amanda, di dekap nya tubuh Amanda dan mencium bahu Amanda sekilas

Amanda membasuh wajah nya, tangan nya mengusap tangan kekar suami nya yang terletak di perut, Amanda mengajak suami nya untuk ke kamar mereka dan menghabiskan waktu weekend nya di kamar

"Bie, maaf yak aku kira hamil itu gampang ternyata perkiraan aku salah, kamu pasti ke siksa kan setiap pagi harus mengalami morning sickness juga, kamu juga jadi susah untuk makan" Angga menuntun tubuh Amanda agar duduk di samping nya tangan nya kembali melingkar pada perut datar Amanda

"Enggak ko, lagi pula aku senang bisa merasakan hormon ibu hamil kayak biasa nya, kamu enggak usah merasa bersalah gitu, di dalam perut aku ada baby junior kita" Amanda menuntun tangan suami nya untuk mengusap perut datar nya dengan gerakan memutar

Angga tersenyum diri nya merasa sangat beruntung mendapatkan istri seperti Amanda yang tidak pernah mengeluh dengan kehamilan nya"kamu mau makan apa bie, biar aku siapkan sekarang"angga beranjak dari sofa namun pergelangan tangan nya di cekal oleh Amanda

Amanda menggeleng"enggak, aku belum lapar kalau aku udah lapar nanti aku pasti bilang sama kamu"tolak nya dengan halus agar tidak menyakiti perasaan suami

Angga kembali duduk tangan nya menarik kepala Amanda supaya tidur di dada bidang milik nya

"ngga, badan aku pegal pegal deh, kamu mau kan antar aku ke dokter aku mau pijat" Amanda menggerak gerakan telapak tangan nya untuk mengelus dada suami nya

"Dengan senang hati sayang, tapi nanti kamu sarapan dulu sebelum berangkat" Pesan angga melingkarkan lengan nya di leher mulus Amanda

Amanda mengangguk, wajah nya dia dekatkan sehingga bibir manis nya menempel pada bibir sexy milik angga"enggak tau kenapa? Aku suka sama bibir kamu"puji Amanda mengusap bibir angga dengan ibu jari nya akibat ulah Amanda sendiri"aku mau cium lagi boleh"Amanda melingkarkan kedua kaki nya pada pinggang angga, bibir nya kembali berdekatan sehingga Amanda bisa merasakan bibir angga di lumat nya sebentar dan di kecup nya kembali

"Bie, jangan aneh aneh yak, aku enggak mau sampai kita kelewat batas" Ucap angga lirih, angga sudah di ingatkan oleh dokter agar tidak melakukan hubungan intim dengan istri nya

"Tapi, aku mau sebentar aja yak" Amanda kembali mendekatkan wajah nya dengan wajah angga, di kecup nya kembali bibir sexy itu

"Kamu harus ingat kata dokter bie, aku enggak mau sampai fatal, aku juga sama laki laki normal yang mempunyai hasrat nafsu tapi aku enggak mau bantah kata kata dokter" Jelas angga

Kesempurnaan Cinta (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang