bagian 22

203 14 1
                                    


Amanda yang tengah duduk santai berleha leha dia mendapat kan panggilan masuk daripada  suami nya, sebuah video call yang saling mengabari satu sama lain

Angga yang sedang menjalankan aktivitas nya sebagai aktor tentu saja banyak kesibukan

"Yang kenapa si? Ko enggak jadi ketemuan nya"Amanda yang baru saja bertatapan muka dengan angga langsung di serang oleh pertanyaan

"Engga, aku sekarang ada di rumah"Amanda mengusap wajah nya agar tidak terlihat lesu

"Kenapa? Bukan nya masih ada scene"angga sedikit khawatirkan dengan keadaan amanda

"Di lokasi aku muntah muntah jadi om kunto ngizinin aku pulang"jelas Amanda di layar smartphone

"Sekarang masih muntah muntah"tanya angga dengan penuh kecemasan mengenai Amanda saat ini

"Iya sedikit sedikit kepala aku agak pusing juga"tangan Amanda memukul pelan pelipis yang terasa pusing

"Besok pagi aku langsung pulang, kamu baik baik di rumah handphone harus slalu aktif"pesan angga

"Iya sayang"

"Yaudah, besok pulang mau aku belikan apa?"

"Aku enggak mau apa apa, cuma butuh kamu aja"

"Udah makan belum? Aku lagi makan loh" Angga memperlihatkan suapan nasi yang masuk ke dalam mulut nya

"Enggak"

"Yaudah hati hati di rumah, besok aku langsung pulang" Pesan angga sebelum mengakhiri video call nya

Amanda tersenyum smartphone nya di letakan kembali di atas meja,

"Manda sayang, kata ichan kamu muntah muntah di lokasi? Apa benar itu?" Tanya tante Henny dengan tergesa gesa mendengar keadaan putri cantik nya

"Iya my, tapi sekarang udah agak mendingan" Balas Amanda dengan tersenyum paksa menunjukan bahwa diri nya tengah baik baik saja

Tante Henny menghela nafas nya lega saat mendengar penuturan dari Amanda"syukurlah kalau begitu, kamu enggak kenapa napa kan?"tante Henny meyakinkan  keadaan Amanda

"Enggak my, enggak papa" Amanda sedikit mengulas senyum nya

"Sayang apa enggak sebaik nya di taskpack mamy yakin  kalau kamu hamil" Usul tante Henny sedikit tersenyum

"My, manda belum yakin kalau manda benar benar hamil, manda enggak mau di tes pakai taskpack segala nanti kalau hasil nya negatif siapa yang kecewa kita semua,bukan cuma manda aja tapi mamy dan angga pasti kecewa karena hasil yang belum memuaskan, mamy enggak usah minta manda pakai taskpack segala manda mau ngerasain dari tanda tanda nya, manda takut kecewa my sama hasil nya dan mamy ngerti itu kan" Tutur Amanda dengan pendirian yang kuat

"Sayang, coba dulu kalau emang hasil nya negatif berarti Tuhan belum mempercayai kalian untuk punya baby" Tutur tante Henny mengusap bahu Amanda

"My please jangan paksa manda buat di taskpack, mamy harus ngertiin manda" Pinta Amanda dengan memasang wajah serius

"Iya mamy enggak bakal maksa ko, tapi kalau udah ada tanda tanda nya harus di pastikan ke dokter langsung kabari mamy," Pinta tante Henny mengusap lengan Amanda

"Iya my pasti" Amanda tersenyum ke arah tante Henny

"Maaf yak, mamy enggak bisa nemenin kamu di sini" Tante Henny mengusap lengan Amanda

"Iya, enggak papa. Mamy sama siapa ke sini?" Tanya Amanda celingak celinguk

"Ada pak marto, di luar maaf yak sayang mamy enggak bisa lama lama" Tante Henny mencium pelipis Amanda dan segera melenggang pergi

Amanda meraih minyak angin untuk di oleskan pada pelipis nya, jemari lentik nya bergerak untuk memijat nya dengan pelan

Di lirik nya jam dinding yang sudah menunjukan pukul 19:32 namun Amanda belum merasakan lapar pada diri nya

Amanda melangkahkan kaki nya untuk ke kamar dan merebahkan tubuh yang terasa  lemas itu di atas ranjang yang terbalut dengan sparai berwarna merah

Mata sayu milik Amanda segera di pejamkan untuk mengistirahatkan tubuh nya agar tidak drop

Berbeda dengan angga yang sibuk dengan karir nya yang sangat padat, walaupun karir angga tengah sibuk namun dia tak pernah lupa untuk mengabari istri tercinta nya

"Semoga manda enggak kenapa napa" Batin angga dengan harapan besar untuk Amanda

"Ngga, di ajak makan di resto bandung mau ikut enggak kamu" Ucap seseorang kawan sekaligus rekan kerja nya

Angga yang tengah sibuk dengan ponsel nya dia ikut mendongakkan kepala nya"sekarang?"tanya angga bertatap muka dengan rekan kerja nya itu

"Iya, nanti kamu di mobil aku, soal nya biar kita bareng ke sana nya" Seru sellen ikut duduk di samping angga

"Enggak tau juga si" Angga menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

"Kalau ikut, sekarang siap siap udah mau on the way ke resto"

Angga mengangguk mata nya tetap fokus pada ponsel yang di genggam nya

Angga memutuskan untuk pergi ke resto Bandung bersama rekan kerja lain nya

Angga duduk berdampingan dengan  sellen di tempat basecamp

Amanda manopo
Ngga,pulang dong sebentar, aku lemas banget ni dari tadi muntah terus perut sampai sakit
Tapi kalau scene nya masih banyak
Enggak papa kamu enggak usah pulang

Angga melihat pesan melalu smartphone nya, hati nya bergemuruh mengingat keadaan Amanda saat ini di rumah seorang diri

Angga yunanda
Kalau di izinin aku langsung pulang
Tau kalau enggak maaf yak sayang😙
Angga menemui om Andrew untuk meminta diri nya pulang, namun om Andrew meminta angga agar hadir di resto bandung dan membicarakan project yang akan di bahas

Dengan terpaksa angga segera mengetik pesan untuk istri tercinta nya

Angga yunanda
Maaf banget yang, aku malam ini harus ke Bandung

Amanda manopo
Oh, enggak papa kamu pergi aja
Aku udah mendingan

Angga yunanda
Kamu enggak papa di tinggal

Amanda manopo
Iya sayang, enggak usah khawatir gitu
Kamu semangat kerja nya😘

Angga yunanda
Maaf banget yak

Amanda Manopo
Kenapa harus minta maaf si, lagian aku udah terbiasa sendiri di rumah,

Angga yunanda
Kamu kan sekarang lagi sakit yang, mana bisa aku tenang

Amanda manopo
Udah yakin aja, aku enggak kenapa napa pokok nya kamu harus profesinal😚

Kesempurnaan Cinta (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang