Angga sibuk mengemasi barang barang yang akan di bawa ke lokasi tanpa bantuan dari tangan AmandaAmanda berlebihan di atas sofa dengan mimik wajah yang sedikit memucat
"Masih sakit enggak perut nya" Angga duduk di samping kaki Amanda,
"Nyeri banget" Keluh Amanda memegangi perut nya
Angga mendekatkan tubuh nya dengan Amanda, tangan nya mengusap lembut pipi chubby Amanda
"Aku kan udah bilang, jangan kebanyakan makanan pedas di bilangin malah ngeyel" Gertak angga memukul lengan Amanda dengan bantal sofa
"Iya maaf deh, enggak ngulangi lagi" Sesal Amanda mengalihkan pandangan nya
"Bukan aku marahin kamu sayang, cuma aku itu enggak mau kamu kenapa napa" Angga mencium pipi Amanda tak lupa dengan dahi nya
Angga membawa tas ransel nya dan segera melenggang pergi
"Auwh sakit" Keluh Amanda dengan memiringkan badan nya agar terasa nyaman
"Man, lo kenapa?" Tanya talita langsung memilih duduk di sofa
"Sakit perut" Balas Amanda yang mencengkam perut nya dengan kuat
"Emang lo makan apa si? Kok bisa sakit perut kayak gini" Talitha menatap wajah pucat Amanda
"Tadi gue makan seblak hot" Amanda memilih memejamkan kedua mata nya
"Angga tau enggak?" Tanya Talitha dengan tangan yang membuka topi di kepala nya
"Tau,"
"Aduuh sakit banget perut gue" Ucap Amanda merintih dengan wajah di penuhi keringat
Wajah Amanda di penuhi dengan bulir-bulir keringat,
"Aduuh perut gue nyeri banget, saaakiiitttt" Rintih Amanda kembali terdengar
"Apa perlu ke rumah sakit" Usul Talitha tidak tega melihat keadaan Amanda
"Enggak usah, nanti sembuh sendiri ini cuma kebanyakan makan seblak" Amanda melenggang pergi ke kamar nya untuk bersiap siap namun di depan pintu kamar nya Amanda kembali berhenti
"Oh iya, nanti lo ke lokasi kan?" Tanya Amanda dengan membalikkan tubuh nya
Talitha mengangguk dan memilih menonton televisi sambil menunggu Amanda selesai
Talitha memandangi foto yang ada di ruang televisi banyak berbagai foto lain nya dengan gaya yang bermacam macam bahkan ada juga foto pernikahan janji suci mereka
Kedua telinga Talitha mendengar suara orang yang sedang muntah muntah, di dalam kamar Talitha berpikir mungkin itu Amanda
Amanda sudah siap dengan style di tubuh nya, Amanda meraih kunci mobil dan melenggang pergi
Amanda mengendarai mobil nya dengan kecepatan seperti biasa
"Gue kemarin ketemu sama Christ" Ucap Amanda memulai pembicaraan nya
"Terus gimana? Angga tau enggak soal ini" Tanya Talitha dengan rasa penasaran
"Tau lah, orang gue syuting di temenin angga, gue juga enggak tau kalau gue mau satu job lagi sama dia" Gumam Amanda dengan fokus untuk menyetir
"Terus gimana sama angga? Sampai di rumah ngomong enggak dia" Talitha menatap intens Amanda
"Enggak ngomong apa apa si, gue juga takut nanti kalau angga apa gitu sama gue, tapi sampai di rumah enggak ada masalah" Jelas Amanda sesekali melihat ponsel nya
"Emang lo kemarin syuting di mana?" Tanya Talitha menatap ponsel milik nya
"Daerah bandung, tau enggak yang dekat marketing itu?"
"Oh iya, gue pernah ke situ, lo kenapa si man?ko bisa ada masalah sama ichan itu sampai viral tau" Ucap Talitha memperlihatkan rekaman video
"Gue kemarin kemarin enggak bisa ngontrol emosi gue, di rumah aja gue marahin angga, enggak tau kenapa kemarin itu gue kesal banget pengen nya marah marah terus" Amanda mengusap wajah nya dengan gusar
"Bawaannya pengen marah gitu" Ucap Talitha terlihat yakin
"Iya kemarin bawaan nya pengen marah marah terus, gue sendiri bingung yaudah yang kena jadi angga sama ichan" Amanda terkekeh geli saat mengingat kemarahan nya dengan kedua laki laki itu
"Aneh tau" Desis Talitha
"Tadi lagi mamy ke rumah antar makanan pesanan gue, masa gue di bilangin gini sama angga, kata nya kalau mau apa apa tuu harus bilang dulu sama angga. Emang salah yak kalau gue cuma minta di bikinin makanan doang sama ma gue," Amanda menggaruk dahi nya yang terasa gatal
"Emang aneh si, lo kan bukan type orang yang suka nyuruh nyuruh" Talitha di buat bingung dengan Amanda
"Enggak tau juga, kemarin gue pengen makanan masakan mamy, rasa nya kalau enggak di turuti itu nyesal aja gitu kenapa yak?" Tanya Amanda merasakan aneh pada diri nya sendiri
"Tau gue sendiri juga bingung" Talitha memilih memainkan ponsel nya
"Ko gue jadi pengen es dawet yak" Gumam Amanda mengusap perut nya
"Beli es dawet di mana man? Lo jangan aneh aneh deh" Ujar Talitha
"Pokoknya gue harus cari dulu es dawet nanti baru kita ke lokasi" Ucap Amanda dengan keras kepala
Amanda menjalankan mobil nya dengan pandangan mata yang melihat ke arah samping agar segera bertemu pedagang es dawet
Amanda segera memasang headset pada kedua telinga nya
"Iya sayang"
"Pengen es dawet, beliin yak"
"Beli di mana, ini aku aja masih di jalan belum sampai ke lokasi"
"Pokoknya pengen es dawet, cariin yak aku dari tadi enggak ketemu ketemu"
"Yaudah nanti pulang aku bawa es dawet"
"Semangat syuting nya muach"
Amanda terus melakukan mobil nya untuk segera bertemu dengan orang yang menjual nya
"Talitha lo bantuin nyari juga dong, siapa tau ada yang jualan gitu" Pelik Amanda melihat Talitha yang sibuk menatap ke arah depan
"Ok,"
"Ke lokasi aja deh, urusan itu biar angga" Amanda mengurungkan niat nya dan melaju ke arah lokasi syuting
Amanda memarkirkan mobil nya ber jajaran dengan mobil lain nya
"Lo baru sampai bos" Ucap ichan mendapatkan kehadiran Amanda
"Iya, tadi cari seseorang dulu" Amanda terkekeh saat berniat untuk mencari penjual es yang di inginkan nya
"Baru sampai man?" Tanya tante ira melihat sosok Amanda
"Iya tadi soal nya leha leha dulu di rumah" Ucap Amanda
"Adek aku kemana yak, ko enggak keliatan?" Tanya Amanda celingukan mencari seseorang
"Siapa?" Tanya tante ira ikut penasaran
Seseorang gadis menghampiri Amanda dengan berumur sekitar 8 tahun
"Hay kya" Sapa Amanda tersenyum
"Ko baru datang si ka? tadi om kunto nyariin loh" Ucap Kya mendongakkan kepala nya untuk menatap Amanda
"Iya kesana yuk dek" Ajak Amanda menunjuk om kunto
Amanda berperan dengan anak kecil sebagai anak nya
"Manda cocok loh jadi ibu man" Puji seseorang yang tak lain ada lah rekan kerja nya
"Hah, tante bisa aja" Senyum Amanda tersimpul
"Iya kamu kan peran nya slalu jadi ibu, udah cocok loh punya anak, tunggu apa lagi" Pekik rekan kerja nya
"Tunggu lagi proses" Ucap Amanda terkekeh, Amanda slalu mendapat pujian sebagai ibu yang cocok rekan kerja nya sudah mengagumi Amanda semenjak masa remaja nya
KOMEN BAWEL OK
![](https://img.wattpad.com/cover/251093982-288-k268319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta (tamat)
Romancehai gays aku mau bikin cerita ni judulnya adalah "kesempurnaan cinta" pu: Amanda manopo Angga aldi yunanda Warning: ✔cerita ini bukan saya penulisnya ✔saya cuma ngambil dari facebook