👶3👶

8.5K 732 137
                                    

Makin hari makin dikit peminat nya ini bun? Klo iya gw unpub gimana?:")


-Happy Reading-


"Huft baiklah kamu boleh cium Hyunjin"

Final, Jisung tak ada pilihan lain selain menuruti keinginan istri kesayangan nya itu.

"Serius?" tanya Chenle dengan mata yang berbinar seketika mendengar ujaran dari sang suami

"Iya sayang" balas Jisung

"Aaaa.." sorak Chenle yang kesenangan dan langsung berhamburan kepelukan Jisung

"Makasih ayah sayang" ucap Chenle dengan manisnya

Kalau begini bagaimana bisa Jisung menolak keinginan istri manisnya itu, kesedihan Chenle ialah kelemahan nya dan kesenangan Chenle ialah semangat nya.

"Tapi kalau Felix marah, bukan salah aku yaa" ucap Jisung

"Felix mah kecil, bisa diatur hehe" balas Chenle dengan cengiran nya

Jisung cuma geleng-geleng saja melihat kelakuan istrinya yang seperti anak kecil itu

Berakhir mereka berdua pun saling bercanda mengobrol dengan posisi Chenle memeluk Jisung dari samping dan kepala Chenle yang bersender di dada bidang Jisung, sementara badan Jisung bersender di kepala ranjang nya dengan kaki diselonjor kedepan.

"Gimana pekerjaan kamu dikantor?" tanya Chenle sesekali tangannya mengelus kecil dada bidang Jisung yang sangat nyaman menurutnya

"Ya begitu, dibilang numpuk ya gak numpuk-numpuk banget" kata Jisung

"Oh gitu mangkanya jangan keseringan cuti" seru Chenle yang mulai mengomel

"Aku kan cuti pengen sama kamu bun" ujar Jisung yang mengelus surai kepala Chenle yang berada di dadanya itu

"Ya tapi gak usah terlalu sering, oh ya sekretaris kamu masih si Lami Lami itu ya?" tanya Chenle kemudian

"Iya, tumben kamu nanya dia?" tanya balik Jisung

"Gak apa, cuma aku rada gak suka aja sama dia" kata Chenle

"Kenapa? Padahal dia baik kok ucapannya pun sopan setiap bicara didepan aku" kata Jisung yang bingung

"Gak tau, setiap aku kekantor kamu pasti dia natap kek gak suka gitu sama aku, Yaa didepan kamu doang dibelakang kamu bisa aja dia punya niat jahat" kata Chenle yang akhirnya mengadu. Sebenarnya Chenle tidak ingin mengatakan ini dan selama ini memilih untuk memendam, tetapi kalau dipikir-pikir tidak ada salahnya ia mengatakan isi hatinya ke suaminya sendiri, bukan?

"Gak baik loh berprasangka yang tidak-tidak kepada orang lain" balas Jisung

"Bukan berprasangka yang tidak-tidak, cuma firasat aku mengatakan dia tuh gak sebaik yang kamu kira" ucap Chenle lagi

"Sudah mungkin itu hanya firasat kamu aja, jangan terlalu dipikirkan, gak baik buat kesehatan baby kita, lagian dia cuma sekretaris aku gak lebih kok" ucap Jisung sembari menenangkan Chenle

Chenle pun mengangguk dan memilih diam saja, semoga firasat dia selama ini tidak benar.

"Oh ya kamu sudah minum susu kehamilan kamu?" ujar Jisung sembari bertanya

"Sudah tadi sebelum kamu pulang, bunda Haechan yang buatin" kata Jisung

"Lah tadi ada bunda?"

"Iya, sekedar main doang katanya bunda kangen" balas Chenle

"Yaudah pekan depan kita kesana buat main, okey" kata Jisung

"Okeyy" seru Chenle yang senang

Jisung pun ikut tersenyum, lalu tangannya pun beralih kearah perut rada buncit Chenle dan mengelusnya

My Baby ❌ CHENJI/JICHEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang