👶44👶

7.8K 469 359
                                    

"Jisung" gumam Chenle yang masih terisak dengan Jisung yang mendekap nya

"Iya ini aku" saut Jisung

"Aku takut hiks" gumam Chenle lagi sembari mengerat kan pelukan nya

"Maaf" gumam Jisung dan mengecup surai kepala Chenle dengan sekilas seraya menenangkan nya

Dengan cahaya yang begitu minim hanya menggunakan senter handphone, sebab mengingat masih mati lampu, Jisung membawa tubuh Chenle untuk keatas kasur dan menidurkannya disana

"Jangan pergi" cegah Chenle langsung saat melihat Jisung yang ingin beranjak turun dari ranjang

"Aku tidak pergi, aku ingin mengambil minum untukmu" kata Jisung

Kemudian Chenle menggeleng, "Gak mau, mau nya kamu aja" rengek Chenle dengan terisak sembari merentangkan tangannya kearah Jisung, seakan-akan menyuruh Jisung untuk kembali memeluknya

Jisung tersenyum, lalu kembali mendekatkan diri ke Chenle dan mendekap tubuh mungil namja manis itu

Hangat, satu kalimat itu lah yang mendominasi perasaan Chenle saat ini. Chenle sangat merindukan momen ini selama mereka perang dingin dan berantem tentunya.

"Tidur ya"

"Gak mau, nanti kamu hilang lagi seperti tadi" balas Chenle yang menggeleng

"Aku tidak pergi kemana-mana lagi kok, aku akan disini menemani kalian berdua" kata Jisung dengan lembut sembari mengelus perut datar Chenle

"Kamu sudah percaya kalau yang aku kandung ini anak kamu?" tanya Chenle sedikit ragu, karena sempat mengingat kalau Jisung sebelumnya masih tidak percaya dengan keberadaan kandungannya kalau itu adalah benihnya

Jisung mengangguk, "Maafkan aku karena sempat meragukan kehadirannya dan tidak mempercayai mu" kata Jisung dengan sesal

Chenle yang mendengar pun tentunya lega dan cukup senang, siapapun yang sudah menyadarkan Jisung Chenle harus mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada orang tersebut.

"Maaffin aku juga karena sudah.."

"Sudah jangan disambung kembali, aku sudah memaafkan mu. Kita lupakan aja ya" kata Jisung yang langsung memotong ucapan Chenle

Chenle tersenyum dan lebih menelusup kedalam pelukan Jisung untuk mencari tempat ternyaman disana.

"Sekarang kamu lanjut tidur ya" kata Jisung kemudian

Chenle mengangguk, "Tapi kamu tidak boleh pergi sampai besok pagi aku terbangun" kata Chenle lagi

"Iya sayang" balas Jisung dengan sangat lembut

Chenle yang mendengar pun tersenyum hangat, dan mulai memejamkan kedua matanya untuk kembali tertidur. Sementara Jisung ia masih asik menatap wajah lekat Chenle saat tertidur dari dekat, sampai dimana ia juga ikut tertidur dan menyusul Chenle dialam mimpi.

.
.
.

***

Keesokan harinya, benar saja Jisung menepatkan janjinya. Saat Chenle terbangun dari tidurnya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Jisung yang sudah terbangun lebih dulu darinya sembari menatap kearahnya juga dan masih asik memeluk seperti semalam

"Morning, my wife" sapa Jisung

Chenle yang mendengar sapaan itu tentunya tersipu, "Morning too, my husband.." balas Chenle dengan malu-malu

Sementara itu Jisung terkekeh melihat wajah Chenle memerah seperti tomat

"Kenapa malu sih?" tanya Jisung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Baby ❌ CHENJI/JICHEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang