👶19👶

6.5K 495 122
                                    

Ku kembali lagi sayangku😘😘 jangan lupa vote dan komen yak🥰🤗

-Happy Reading-


Selang beberapa jam Chenle terbangun karena merasa ada tangan yang memeluknya, seingatnya kan disamping nya Daegal masa tangan Daegal yang memeluknya.

Chenle pun membuka matanya dan melihat siapa yang memeluknya yang tak lain dan tak bukan suaminya sendiri

Lah kemana larinya anaknya, pikir Chenle yang langsung melihat kesana sini mana tau si Jisung pas tidur gak sengaja menendang anaknya

"Jisung-ah bangoon" ujar Chenle dengan suara sedikit kencang

"Eunghh lima menit" racau Jisung yang malah mengeratkan pelukannya ke Chenle

"Ishh Daegal ilang, kenapa jadi kamu yang disebelah aku sih" ucap Chenle dan sontak langsung Jisung membuka matanya

"Hah ilang, loh kok gak ada?" kejut Jisung dan langsung terduduk dikasurnya sembari mengucek-ngucek kedua matanya, Chenle pun juga ikut duduk

"Gatau pas bangun-bangun malah kamu yang disebelah, ya kali Daegal udah jalan pergi kesana sini. Oh atau kamu yang mindahi dia yaa" ucap Chenle menebak

"Dihh enggak, aku kan tidur pas ngambek sama kamu tuh" ucap Jisung mengelak tebakan Chenle

"Jadi kemana dong dianya" ujar Chenle yang sudah risau

"Kita cari diluar dulu" kata Jisung lalu beranjak dari kasur menuju luar, dan diikuti oleh Chenle

Sesampainya diluar, kosong tidak ada orang tapi Jisung menemukan noted diruang keluarga

"Jisung Chenle, Daegal kami pinjem nanti dibalikkin, nikmatilah waktu kalian berdua. Papay"

Tertanda
Taeyong, Winwin, Ten

Jisung yang membacanya pun bernafas lega karena ternyata Daegal sedang bersama buyut-buyut nya, jadi ia tidak perlu cemas kalau Daegal ilang

"Gimana?" tanya Chenle yang belum tau

"Daegal dibawa nenek nenek buyut" kata Jisung

"Hah maksud kamu nenek Taeyong Winwin Ten?" tanya Chenle

"Iya, ternyata pas kita tidur mereka bawa Daegal diem diem"

"Ihhh kirain kemana hilang nya Daegal" ujar Chenle yang bernafas lega

"Yang penting Daegal gak diculik orang asing" balas Jisung yang langsung memeluk istrinya dari belakang itu

"Masih sakit gak perutnya?" tanya Jisung tepat ditelinga Chenle

"Sedikit, masih kek keram gitu kadang-kadang" jawab Chenle

"Ohh kirain udah enggak" balas Jisung

"Emang kalau enggak kenapa?" tanya Chenle

"Hm kalau enggak mumpung berduaan kan kita bisa buat adek untuk Daegal" ucap Jisung

"Heh Daegal baru lahir sudah ngajak buat adek!" sembur Chenle

"Ya gak apa kan persiapan hehe" kata Jisung sembari nyengir

"Hem tapi kamu yang hamilnya ya" ujar Chenle

"Lah gak bisa gitu dong" ujar Jisung dengan cepat

"Gantian" balas Chenle sedikit terkekeh

"Dih mana bisa aku hamil" kata Jisung

"Bisa-bisa aja, mau nyoba? Sini biar aku yang nusuk" balas Chenle

Jisung yang membayangkan bergidik ngeri dan dengan cepat menggeleng

"Gak gak ihh serem bayangi nya" kata Jisung yang ngeri

"Lagian kira kamu enak bunting? Hah!" amuk Chenle sedangkan Jisung hanya nyengir

"Hehe cukup Daegal aja deh, aku juga gak tega ngelihat kamu kesakitan by" ucap Jisung sembari mengelus-elus pipi Chenle yang masih tembam itu

"Aku gak ngelarang kok kalau kamu mau minta punya anak lagi, cuma ya lihat keadaan, baby Dae masih bayi malah mau nambah adek lagi kan kasihan pertumbuhan dia nantinya" kata Chenle sembari menasehat

"Iya aku paham sayang, lagian aku cuma bercanda, muachh jangan ngambek dong" ucap Jisung sambil mengecup sekilas pipi Chenle

Jisung tambah mengeratkan pelukan nya dipinggang Chenle

"Oh ya mumpung Daegal gak ada mending kita ngedate" ucap Jisung mengusulkan

"Ngedate?"

"Iya, sudah lama loh kita gak pakai gaya anak pacaran kek sekolah dulu selama kamu hamil" kata Jisung

"Hemm boleh juga, emang mau kemana?" Setuju Chenle sembari bertanya

"Ke suatu tempat dimana kamu tidak asing dengan kejadian nya" kata Jisung

"Dih main tebak-tebakan, yaudah aku siap-siap dulu deh" ucap Chenle dan dianggukin oleh Jisung

***

"Inikan.." gumam Chenle sembari melihat kearah Jisung, Jisung mengangguk

Disinilah Jisung mengajak Chenle disebuah taman yang pernah mereka datangi semasa remaja dulu

"Iya, taman dimana menjadi saksi kita lari-larian dikejar oleh suruhan kakek Jae" balas Jisung

"Taman ini juga menjadi saksi dimana puncak pengorbanan kita untuk berada dititik ini" sambung Jisung

Chenle menghela nafas sambil mengingat kejadian itu, "Dan di taman ini aku melihat kamu tertembak" saut Chenle

"Tapi karena tertembak itu, kakek jadi luluh dengan hubungan kita" kata Jisung yang sambil memeluk Chenle dari belakang

"Gak terasa ya Cung waktu cepat banget berjalan, padahal rasanya baru kemaren kita ngadepin itu semua dan sekarang sudah ada Daegal disisi kita, buah cinta kita" kata Chenle dengan mata berkaca-kaca seperti tidak menyangka kalau mereka bisa berjalan jauh sampai ke titik sekarang

"Banyak yang sudah kita lalui Chenle-yaa, awal aku juga tidak menyangka kalau bisa sampai ke titik ini, tapi jika kita berusaha dengan semaksimal mungkin pasti hasil nya juga bakalan sama" balas Jisung

Chenle pun memutar badannya untuk menghadap ke Jisung, lalu ia mengalungkan tangannya di leher Jisung sedangkan Jisung mengalungkan tangannya di pinggang Chenle.

"Semoga cinta kita bisa bertahan selamanya Jisung-ah, jangan pernah berubah" kata Chenle sembari menatap mata Jisung dengan dalam

"Ku pastikan tidak akan pernah berubah, Chenle-yaa. Aku mencintaimu selamanya" ucap Jisung dengan sorot mata yang tulus

"Aku juga mencintaimu selamanya, Jisung-ah" balas Chenle

Lalu wajah mereka kian mendekat dan semakin mendekat lalu

Cup-

Bibir mereka pun saling menempel satu sama lain, tak lama tempelan itu mulai berubah menjadi mencecap dan melumat dengan lembut sebagai menyalurkan rasa cinta mereka satu sama lain

"CHENLE JISUNG!!"
































Hayolohh siapaa, masa si jepri lagi🤣 eh tapi bisa jadi🙈 tapi ngapain wkwk okey maap pendek kali ini huhu see you next chap 😘😘💚💚

My Baby ❌ CHENJI/JICHEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang