👶13👶

6.9K 606 326
                                    

Berdoa dahulu sebelum membaca biar gak esmoci🤪👍🤣 oke vote dan komennya ya kakak kakak😘😘💚

-Happy Reading-



"Kalau begitu aku pergi dulu" ujar Jisung setelah beberapa menit melihat Chenle memejamkan matanya

"Jangan kemana-mana, tetap disini" ucap Chenle tiba-tiba membuka matanya

Sejujurnya Chenle tidak benar-benar tidur, ia hanya memejamkan matanya saja

"J-jangan ke Gr'an dulu, bukankah bunda menyuruh mu untuk disini selama beliau tidak ada? Jadi tunggulah sampai bunda kembali" sambung Chenle

Jisung yang mendengarnya pun masih tersenyum, ia tau kalau itu hanya alasan Chenle saja supaya dirinya tetap berada disini untuk menemaninya.

"Baiklah baiklah kalau begitu aku tidak jadi pergi. Tidurlah, aku akan menjagamu disini" balas Jisung

"Ingat cuma sampai bunda kembali" kata Chenle lagi

"Iya sayang" balas Jisung

Chenle pun memutar bola matanya malas saat mendengar balasan Jisung yang memanggilnya dengan sebutan 'Sayang' tetapi entah kenapa di lubuk hati Chenle seperti ada kupu-kupu yang berterbangan mendengar hal itu.

Chenle tidak menjawab balasan dari Jisung, ia memilih untuk kembali memejamkan matanya, sedangkan Jisung ia duduk tepat disamping ranjang Chenle sembari memandang wajah namja manis itu yang tengah terpejam.

Jujur saja, Jisung juga kangen dengan istri nya itu, apalagi sudah hampir seminggu ini ia tidak tidur seranjang bersama istrinya itu, rasanya Jisung pengen memeluk Chenle kembali setiap mau tidur seperti biasanya

"Good sleep my dolphin" ucap Jisung yang masih menatap wajah polos Chenle itu

Chenle dapat mendengarnya karena ia sendiri belum betul-betul tertidur, ingin sekali Chenle menjawab ucapan Jisung namun ia tak cukup percaya diri lagi untuk membalasnya

***

"Culik Jung Chenle malam ini"

"Baiklah Lami-ssi" ujar dua orang suruhan itu, siapa lagi kalau bukan suruhan Lami

"Harus berhasil, jangan sampai gagal. Kalau perlu kalian bekap pake obat bius yang sudah disiapkan jika Chenle nya berontak" kata Lami

"Obat biusnya selalu kita bawa"

"Satu lagi jangan sampai kandungan nya kenapa-napa" pesan Lami lagi

Lagi-lagi dua orang itu mengangguk paham setelah itu mereka berdua pun pergi dari hadapan Lami

Tak lama handphone Lami berdering pertanda ada yang menelfon nya, setelah melihat siapa yang menelfon, Lami pun langsung mengangkat panggilan itu.

"..."

"Semuanya bakal berjalan dengan sesuai rencana, kau tenang saja" jawab Lami setelah mendengar ucapan 'orang' yang menelfon nya

"..."

"Ku pastikan tidak akan terjadi apa-apa dengan kandungan nya" balas Lami

"..."

"Kau tenang saja, serahkan semuanya kepadaku"

"..."

"Baik"

Panggilan pun terputus setelah Lami menjawab ucapan dari penelfonnya.

***

"Chenle-yaa, tiba-tiba ada pekerjaan dikantor, emhh.."

"Pergilah" saut Chenle terlebih dahulu sebelum Jisung menyelesaikan ucapannya

"Maaf"

"Pergilah, sebentar lagi juga pasti bunda bakalan datang" kata Chenle

"Baiklah, kalau begitu jaga diri baik-baik" balas Jisung

Cup

Jisung tanpa aba-aba mengecup kening Chenle seperti biasanya, dan membuat sang empu terkejut mendapati kecupan itu

Setelah itu, Jisung pun berlalu dari hadapan Chenle yang termenung

Apa ia harus memberi kesempatan kedua untuk Jisung?, Pikir Chenle.

Tak lama handphone Chenle berdering pertanda ada pesan masuk yang ternyata dari Haechan yang isinya

"Sayang seperti nya malam ini bunda tidak bisa menemanimu dirumah sakit karena ayahmu ada urusan mendadak yang mengharuskan bunda ikut terjun ke dalam urusannya. Kamu bersama Jisung aja ya untuk malam ini, jaga diri baik-baik sayang.."

Begitulah isi dari pesan yang dikirim Haechan, fiks ia bakal sendirian disini, sedangkan Jisung aja sudah pergi tadi

Jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam, Chenle sendirian tidak ada yang menemani nya diruangan ini sedari sore tadi, tadi ia sudah menelfon teman-temannya tetapi mereka pada sibuk semua,

Felix yang nomornya tidak aktif, Shotaro yang katanya lagi menemani mami nya arisan, si Hyunjin juga tidak bisa dihubungi sama seperti Felix, Guanlin? Ya kali dia menelfon kakak tingkatnya yang baru ia kenal itu.

"Kek gini aja semua pada ngilang, bosen juga sendiri" gumam Chenle

Chenle ingin sekali menghubungi Jisung untuk menemaninya, tetapi ia takut menganggu aktivitasnya

Karena merasa jenguh Chenle pun memilih untuk memejamkan matanya, beberapa menit Chenle seperti mendengar ada suara derap kaki yang mendekati nya, ia langsung membuka mata. Setelah membuka mata benar sekali dihadapan nya sudah ada dua orang namja asing yang tidak dikenali Chenle sama sekali

"S-siapa kalian?!" kaget Chenle saat melihat kedua orang itu yang kini memakai topeng hitam, mengerikan sekali dipikiran Chenle.

Kedua orang itu mendekat kearah Chenle, sedangkan Chenle was-was dan merogoh handphone nya untuk menelfon seseorang supaya menolong nya

Jisung, yaps dipikiran Chenle langsung terlintas nama Jisung, segera ia menelfon Jisung

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau..."

"Ck gak aktif"

"K-kalian mau apaa?! Jangan macem-macem yaa" ujar Chenle yang ketakutan

Salah satu namja itu mengeluarkan sesuatu dari kantong saku celananya, sebuah sapu tangan dan yang satunya lagi mulai membekap tangan Chenle

"Lepassiiinnn...!! Lepaass! TOLOONGGG.. TO... Mmphh.." teriakan Chenle tertahan saat namja itu membekap mulutnya menggunakan sapu tangan yang ia ambil dari sakunya tadi

"Mpphh... Hhh" karena obat bius yang berada disapu tangan itu, Chenle berakhir tak sadarkan diri

Kedua namja bertopeng itu langsung membawa Chenle ke suatu tempat yang sudah disiapkan oleh suruhan mereka

***

"Baguss, kerja kalian sungguh diluar dugaan, ku kira bakal gagal" kata Lami setelah kedua orang suruhannya berhasil menculik Chenle

"Sudah dibilang, itu hal kecil dan mudah, Lami-ssi" jawab salah satu dari mereka

Lami tersenyum puas dengan semua rencana yang telah hampir berjalan begitu sempurna.

"Sebentar lagi semua akan segera berakhir, Jung Chenle" ucap Lami yang tersenyum dengan kepuasan.


























Lami mau apain Lele😭😭 see you next chap 😘😘💚🤗

My Baby ❌ CHENJI/JICHEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang