👶22👶

5.2K 442 63
                                    

Heyyooo maap yak dua hari kemaren kagak up up, sibuk banget soalnya. Oke jangan lupa vote dan komen 😘😘🤗

-Happy Reading-


Daegal pun telah usai dipakaikan Chenle baju tidur, kenapa Chenle tidak memakaikannya bedong? Karena kata para bunda tidak bagus juga jika bayi selalu dibedong kemungkinan bisa menghambat lincah pergerakan kakinya, Chenle sebagai mama muda hanya menuruti perkataan bunda nya yang sudah berpengalaman lebih darinya

"Yeayy anak bunda sudah wangi" seru Chenle setelah usai membedakki Daegal, Daegal hanya bisa tertawa saja menjawab seruan dari Chenle

"Mending kita jalan-jalan yuk" ajak Chenle sembari menggendong Daegal, sedangkan Jisung masih asik dengan game nya

"Jisung-ah kami mau jalan-jalan keliling komplek dulu" ucap Chenle izin

Jisung hanya mengangguk dengan asik memainkan game nya, Chenle pun masa bodoh yang penting ia sudah meminta izin dengan suaminya itu. Lalu Chenle langsung membawa Daegal keluar rumah meninggalkan Jisung yang masih sibuk dengan game nya

Chenle pun memasuki Daegal di roda bayi, setelah itu ia mulai mengelilingi area komplek. Tak jarang ibu-ibu yang lewat menyapa Chenle, Chenle pun selalu membalas sapaan dari ibu-ibu komplek itu

"Aigoo anakmu lucu sekali, Chenle-ssi" ujar salah satu ibu yang diketahui para tetangga nya

"Hehe makasih bu" balas Chenle

"Sudah berapa usianya?" tanya nya

"Baru berjalan dua minggu" jawab Chenle yang terus tersenyum

"Ahh begitu, saya yakin Daegal jika gede nanti menjadi primadona di sekolahnya" kata ibu itu

Chenle membalas dengan kekehan saja, sejujurnya ia bingung mau membalas apa selain tertawa dan mengangguk lalu menjawab seadanya, jika tidak dijawab entar malah dikira sombong lagi.

"Daegal sepertinya suka banget ngulum jempol, kenapa tidak diberi ompeng saja Bun?" tanya salah satu ibu itu

"Iya Bu saya juga tidak tahu kenapa dia gemar sekali ngulum jempolnya, tapi kata nenek-neneknya lebih baik jangan diberi ompeng katanya takut bibirnya jadi dower bu" jawab Chenle

"Benar juga sih, nanti malah keterusan juga, tapi harus dilihat juga bun tangannya bersih atau enggaknya, takut banyak kuman bandel sekarang ini malah mengakibatkan penyakit buat bayi" timpal ibu itu, Chenle pun menganggukkan kepalanya membalas timpalan ibu itu

"Iya Bu, saya selalu mengawasi hehe terimakasih sudah mengingatkan" balas Chenle

"Ayahnya kemana bun? Sendirian aja jalan-jalannya" tanya ibu yang satunya

Yaps kini Chenle tuh sedang dikelilingi oleh 5 ibu-ibu langsung, para tetangga nya yang sedang bermain bersama anak-anaknya ditaman komplek ini

"Ayahnya dirumah hehe sibuk dianya" kata Chenle menjawab

"Sibuk apa bun?" Tanya ibu-ibu yang kepo

"Biasa urusan kantor hehe" balas Chenle asal, gak mungkin juga kan ia bilang kalau suaminya lagi sibuk ngegame sampai lupa dengan istri dan anaknya, cari mati itu namanya dengan mulut para tetangga

"Oalahh tapi hati-hati loh bun, saat ini banyak sekali perselingkuhan yang dilakuin suami dibelakang kita" kata ibu tadi

"Nah bener banget tuh, embel-embelnya bilang sibuk urusan kantor padahal sibuk pacaran dengan selingkuhannya dibelakang kita" saut ibu yang lain

Chenle hanya diam, ia bingung mau balas apa kecuali senyum canggung doang. Toh ia gak peduli dengan perkataan ibu-ibu itu, yang pasti ia mempercayai suaminya kalau Jisung tidak bakal seperti itu walau dulu emang sempat membuat Chenle naik pitam gegara prank tentang selingkuh itu

"Chenle-ssi" panggil salah satu ibu itu

"Iya?" saut Chenle

"Bagaimana jika Daegal sudah besar nanti dijodohin sama putra saya, tuh putra saya umurnya sudah empat tahun" kata ibu tadi menawarkan

"Hah" Chenle bingung harus jawab apa

"Dengan putra saya saja, umurnya sudah enam tahun, gak apa nyari yang dewasa saja saat ini biar bisa mimpin keluarga nantinya" ujar ibu yang satunya

"Hehe maaf ibu bukannya saya tidak mau, hanya saja nanti saya serahkan kepada Daegalnya sendiri untuk memilih pasangan hidupnya. Saya selaku orang tua mengikuti saja yang penting orang yang dipilihnya nanti baik jelas dan mau bertanggung jawab, kasihan kalau dipaksa tapi dia tidak bahagia nantinya" kata Chenle dengan sedemikian

"Ah benar juga, tapi tak apalah nanti jika Daegal udah bisa berjalan bermain bersama anak saya, mana tau cocok dan sama-sama nyaman" kata ibu tadi sembari terkekeh kecil

Chenle pun menggaruk kepalanya yang gak gatal sembari menyengir tak enak kalau menolak

"Iya bener kan kita bisa jadi besan nantinya" balas ibu yang satunya

"Iya Bu kita lihat takdirnya nanti hehe" balas Chenle

Pikir Chenle bahaya jika ia berlama-lama disini, lebih baik ia melanjutkan perjalanan nya

"Yaudah bu saya lanjut berjalan kesana dulu ya, nanti kalau kelamaan suami saya marah hehe" pamit Chenle

"Ahh silahkan Chenle-ssi" kata para ibu-ibu itu

Chenle pun sedikit membungkukkan kepalanya kepada ibu-ibu itu untuk pamit dari sana

Dan akhirnya Chenle pun terbebas dari kerumunan para ibu-ibu komplek itu

Chenle pun memberhentikan rodaannya didekat kursi yang disampingnya terdapat pohon rimbun, lalu Chenle pun duduk dikursi sembari menghadap rodaan Daegal

"Sayang kalau sudah gede nanti cari pasangan yang baik yaa, jangan asal" ucap Chenle yang sebenarnya sia-sia saja toh Daegalnya belum paham, tapi tak apalah pikir Chenle.

***

Sudah satu jam Chenle membawa jalan Daegal, kini Daegal sudah tertidur di dalam rodaan bayi nya, Chenle pun segera membawa Daegal untuk pulang, mungkin Daegal sudah kecapean karena seharian ini jalan-jalan terus

Sesampainya dirumah, pak satpam penjaga gerbang rumahnya menyapa Chenle seperti biasa lalu Chenle pun masuk kedalam kamar. Dilihat sudah tidak ada lagi Jisung yang tadi masih asik bermain game tapi Chenle mendengar bunyi sepercik air dari kamar mandi, yaps Jisung lagi mandi

Segera Chenle menidurkan Daegal di box tempat khusus tidurnya yang berada tak jauh disamping kasur mereka tidur

Chenle melihat Daegal yang tengah tertidur cukup pulas akibat kecapean tak lupa ia selalu mengulum jempol tangannya seperti menjadikan sebuah dottan.

Tak lama Jisung pun keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk sedangkan ia sendiri sudah memakai boxer dan bertelanjang dada

"Sudah jalan-jalannya?" tanya Jisung ke Chenle sambil memakai kaos oblong rumahan nya

Chenle mengangguk, "Kamu sudah ngegame nyaa?" saut Chenle yang dengan nada menyindir

"Hehe maaf sayang" ujar Jisung sembari nyengir dan mendekati Chenle yang duduk diranjang sebelah box baby Daegal

"Hihi miif siying" saut Chenle mengikuti dengan ledekan

"Lagi seru tadi tuh yang, aku lagi ngalahin Hyunjin" kata Jisung sambil memeluk Chenle dari samping

"Lepas ah aku mau mandi, bye" ujar Chenle melepaskan pelukan Jisung dan langsung segera pergi ke kamar mandi meninggalkan Jisung yang tengah cemberut ditinggal.















Oke segini dulu, papayy see you next chap 😘😘💚

My Baby ❌ CHENJI/JICHEN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang