Tiga Puluh

109 29 2
                                    

Aku harap melupakan adalah cara terbaik untuk menjauh dari semuanya.

- Ganeeta Naladhipa -

Main song : No Longer - NCT 127 (Cover by Jenifer Wirawan).

Disclaimer :
Terdapat beberapa kata kasar dalam bagian ini. Bagi para pembaca harap bijak dalam menelaah dan tidak mengikutinya. Enjoy the story

Dimas tidak menemukan sama sekali tanda-tanda keberadaan Netta disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimas tidak menemukan sama sekali tanda-tanda keberadaan Netta disana. Cowok itu nampak kebingungan. Ia mulai menyusuri koridor untuk mencari keberadaan Netta. Ekor matanya menangkap salah seorang gadis yang terduduk di salah satu koridor rumah sakit.

Dimas mendekat ke arah gadis itu untuk memastikan kalau Ia adalah Netta. Cowok itu menyentuh bahunya perlahan dan sontak membuat gadis itu mendongak ke arahnya. Wajah Netta memerah dengan air mata yang menetes dari kedua bola matanya yang nampak sembab.

"Ta, kok lu ada disini? yuk, ke ruangannya Alfa," ucap Dimas membujuk gadis itu untuk ikut dengannya.

Netta masih menangis, namun, ketika tubuhnya dibimbing oleh Dimas menuju ke arah ruangan Alfa, gadis itu pasrah saja. Ia tak mau berbicara dulu sekarang. Sebisa mungkin Netta ingin menghilangkan perasaan sedihnya ini terlebih dahulu.

Ia tahu perasaan itu membutuhkan waktu yang lama untuk hilang dan mengembalikan hatinya yang terluka. Netta benar-benar berada di posisi yang berat. Entah apa yang harus Netta perbuat sekarang. Pilihan terbaik yang mungkin bisa menjadi pilihannya adalah pasrah.

Langkah kaki mereka pun sampai di depan ruangan Alfa. Netta menghapus bekas air matanya agar ketika Alfa sadar, cowok itu tak menyadari kalau Netta menangis. Meskipun Netta yakin kalau Alfa akan tetap mengetahuinya karena matanya yang sembab.

Dimas dan Netta duduk bersebelahan di salah satu kursi di koridor rumah sakit. Keduanya berharap Alfa bisa segera pulih dan kembali seperti sedia kala. Dimas mulai bertanya mengenai kronologi kejadian Alfa masuk rumah sakit pada Netta.

Gadis itu mulai menceritakan kronologinya dari awal dengan sangat detail. Dimas mulai mengepalkan jari jemarinya kala mendengar satu nama yang menjadi penyebab ini semua. Dan lagi-lagi, nama itu adalah nama yang sama, Adit.

Cowok itu bangkit dari posisi duduknya bersiap untuk pergi mencari Adit. Netta langsung menahan Dimas dengan memegangi tangan kanannya. Gadis itu seakan memohon pada Dimas untuk tidak pergi dan mencari masalah dengan Adit, namun sayang, permintaan Netta tak diindahkan oleh Dimas yang terlihat sudah sangat emosi dengan tingkah Adit.

Dimas melepas pegangan Netta dengan perlahan dan berjalan menuju ke arah pintu keluar rumah sakit. Netta mencoba mengejar langkah Dimas, namun, sayangnya gadis itu kalah cepat dengan Dimas. Cowok itu sudah menghilang entah kemana.

SEREIN [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang