Tiga Belas

124 78 26
                                    

Jika kamu adalah langit biarkan aku menjadi bulan bintang agar terus bisa berada di sisimu sepanjang malam.

- Ganeeta Naladhipa -

Main song : Sweet night - V

Alfa keluar dari kamar mandi dengan kondisi shirtless dan mengenakan sebuah celana pendek berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfa keluar dari kamar mandi dengan kondisi shirtless dan mengenakan sebuah celana pendek berwarna hitam. Cowok itu menggantung handuknya di pengait yang ada di dekat pintu kamar mandinya.

Ia berjalan menuju lemari dan memilah beberapa pakaian yang akan dipakai. Pilihannya jatuh pada kaos berwarna hitam dengan tulisan dibagian dadanya.

 Pilihannya jatuh pada kaos berwarna hitam dengan tulisan dibagian dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian yang ada di dalam lemari Alfa hampir seluruhnya berwarna hitam. Tak ada yang lebih disukainya selain warna hitam.

Cowok itu menyisir rambutnya dengan jari-jarinya, kemudian mengambil sedikit gel rambut untuk merapikan tatanan rambutnya.

"Sip, dah ganteng gue."

Alfa bergegas keluar dari kamarnya menuju meja makan. Setelah keluar dari kamar, cowok itu melihat Arga sedang berkutat di counter dapur dengan segelas kopi. Pria paruh baya itu menoleh ke Alfa yang baru saja datang.

"Sudah selesai mandinya?" tanya Arga pada Alfa sembari mengaduk kopinya.

"Sudah Pa," jawab Alfa sembari merapikan lipatan kaos di bagian bawahnya.

"Ya sudah, itu nasi gorengnya sudah Papa ambilkan. Piringnya Papa taruh di atas meja makan sekalian sama minumnya Papa sudah ambilin. Kamu tinggal makan saja," titah Arga sembari sesekali menyeruput kopinya.

"Makasih banyak Pa." Alfa tersenyum lalu berjalan mendekati meja makan.

Pria paruh baya itu mengangguk kemudian berjalan menuju sofa ruang keluarga.

Alfa tak pernah sebangga ini terhadap Papanya. Orang paling berharga dalam hidupnya dan perhatian. Alfa senang sekali melihat Papanya yang tersenyum. Lelaki paruh baya itu lebih pantas tersenyum daripada harus memendam kesedihan akan kepergian Nalini. Alfa tak bisa membiarkan papanya bersedih lagi.

SEREIN [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang