"Sudah... cukup... Raita."
Tiba-tiba dia memelankan suaranya yang keras tadi.
Dia ini... kenapa dia menangis.
Sambil melihat air mata yang jatuh tepat dari matanya yang indah itu.
"Kau kenapa..."
Sambil menghela nafas, Nieta dengan santai mengucapkan sepatah demi sepatah kata.
"Raita, dengarkan aku. Aku sangat paham perasaan Raita yang khawatir jika itu terjadi. Nieta juga merasa demikian. Tapi bayangan tetaplah bayangan. Yang ada di pikiran Raita tidak akan bisa datang ke dunia ini. Raita punya masa depan yang harus di capai kan? Kamu tidak berhak untuk memikirkan terlalu jauh apa yang Raita rasakan itu. Tolong lupakan itu, aku sangat mengkhawatirkanmu Raita. Jadi jangan ungkit itu lagi okei...?"
Kemudian Nieta mengelap air matanya yang tersisa di wajahnya dengan tangannya.
Baiklah, aku juga sadar bahwa dunia itu hanyalah imajinasiku yang berlebihan. Tapi perasaan apa ini. Perasaan yang menganggap bahwa itu benar-benar akan terjadi di masa depan. Selain itu...
"Maafkan aku. Selain itu, apa kau baik-baik saja? Aku benar-benar menyesal mengatakannya lagi kepadamu."
"T-tidak, aku... aku..."
Tanpa apapun yang menghalangi.
Bruk....
Pelukan Nieta yang tiba-tiba mendatangi dirinya.
H-hangat sekali. Apakah sebegitu khawatirnya dia kepadaku? Itu benar-benar...
"Tolong janji kepadaku Raita, aku mohon... jangan bahas itu lagi ya?" Sambil memejamkan matanya karena khawatir akan sesuatu.
Dia sangat dekat dari sini... Jarang sekali aku melihatnya sampai sejauh ini. Apa dia benar-benar orang yang spesial bagiku? Selain itu...
"Baiklah, aku janji. Jadi..."
"Jadi?" Jawab dia dengan nada bertanya.
"B-b-bisakah k-kau melepaskanku. P-pelukanmu terlalu erat... Kau bisa m-m-membunuhku." Raita yang hampir kehabisan nafas.
"A-ah iya. Aku terlalu khawatir denganmu loh. Hehe" Sambil mengusap-usap rambut panjangnya.
Nieta adalah orang yang paling khawatir dengan sikap Raita bila itu membuatnya sedih.
"Ngomong-ngomong, apa Nieta mau pergi ke sekolah denganku?" Itu tiba-tiba saja terucap dari dirinya.
Raita langsung terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Bodoh sekali... Apa yang baru saja kau katakan Raita, apa kau ingin mengakhiri persahabatan ini? Aku lupa kalau hal itu sangat mustahil. Apalagi Nieta yang setiap hari bepergian kemana saja selalu menggunakan mobil pribadi. Ditambah penjaga dan driver nya yang sangat seram membuat bulu kuduk ku merinding. Sungguh, aku mau mati saja... Aaaaaaaah...
Perasaan berdebar dalam diri Raita sekaligus menyadari hal memalukan itu memang tidak terelakkan.
Nieta telah membuat keputusan setelah beberapa waktu seperti orang yang terlihat siap menolak lamaran seseorang.
"Baik, kalau itu Raita yang minta. Aku akan beritahu driver ku agar pulang sekarang..." Tegas dia sambil tersenyum.
∽≊≋ Winter Sparkle ≋≊∽
...
....
.....
Seperti kilat yang menyambar, kepribadian mulia Raita segera menyelimutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Sparkle
Fantasy⋂ Original Story ⋃ ⋐ Seorang pemuda biasa bernama Raita yang belajar di SMA Unggulan ⋑ "Selamat jalan kakak!" adiknya yang melambaikan tangannya dengan semangat sambil melihat pintu itu yang lama-lama menutup dengan sendirinya. ⋐ Memiliki kehidupan...