⨊ Ch. 2-3 : Sekolah Yang Menyenangkan

6 0 0
                                    

"B-b-bagaimana bisa? aku tidak mengerti! Apa yang sebenarnya terjadi?"

 Raita yang masih tidak percaya dengan kenyataan yang ada di hadapannya sekarang ini.

"Mungkinkah... DIA ITU?"

 Teriakan itu mulai mengeras.

"Halouu Profesor maniak belajar ulet tekun bodoh pengangguran playboy sadboy dan ansos, bisa kau menyingkir dari hadapanku ? kehadiranmu itu terlalu hebat untukku sampai rasanya aku ingin memuntahkan seluruh ludahku ke guru tadi. Banyak sekali catatan materi si sialan itu, dia benar-benar tidak tau berurusan dengan siapa sampai sampai ingin membunuhku dengan ocehan sampahnya!"

Ucap Shieta yang sedang mencatat dengan nada mengejek dirinya.

Shieta adalah teman Raita yang paling sadis jika sudah berkata-kata. Membuatnya takut pada gadis itu. Tapi dilain sisi, dia itu sangat cantik dan manis.

Musim dingin mengangumkan yang terpancar dari balik jendela pun berubah menjadi hawa panas yang amat membakar.

"yo... dan perkataan itu keluar dari seorang maniak game akut jomblo tanpa kepastian dan tukang bacot... Tolong hentikan itu... guyonanmu itu terlalu hebat untukku sampai rasanya melihatmu terbang dari jendela itu lebih menghibur daripada melihat orang yang akan membuang catatan yang baru dia kerjakan ke tong sampah belakang haha hahahahaha."

Balas balik raita melayani Shieta yang tiba-tiba bangkit dari kekhawatirannya sampai-sampai lupa dengan kejadian yang baru saja ia alami.

Shieta mulai bergerak mendatanginya.

Perlahan lahan...

perlahan...

Wow itu sangat cepat

Ujar Raita karena kagum melihat kecepatan itu. Tapi dia malah...

KRAK!

"Hei laki-laki jalang tanpa otak, bukankah sudah kukatakan bahwa kau tidak tau sedang berurusan dengan siapa hah?! jika kau ingin pulang ke tuhanmu maka aku akan menyiapkan jalannya dengan sempurna, tenang saja.. sebagai bonus tambahan aku akan membiarkanmu memilih style nisan yang kau inginkan nanti... kau mengerti sampah?!" 

Shieta dengan sinisnya sambil mencekik dirinya yang sudah menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

Kelakuan gangsternya keluar, bahaya nih... Kalau gitu...

Raita yang bergumam dalam hatinya melihat kebencian yang sangat kuat terpancar dari wajah Shieta.

"B-baik ma-maafkan perkataanku, aku hanya terbawa suasana... selain itu, apa kau tau?" 

Raita dengan gagap karena hampir kehabisan nafas.

"Tau apa maksudmu hah! Yang aku tau kau akan berada di keranda setelah sekolah ini usai" Sambil mengepalkan tangan kirinya yang sudah memanas.

"Ti-tidak tidak, apa hari ini Keita masuk? Pasalnya tadi aku sempat ngobrol dengan dia ketika pelajaran berlangsung. Namun tiba-tiba dia menghilang, apa pendapatmu tentang itu? Aku khawatir kalau aku sedang berhalusinasi." 

Diikuti kegelisahan itu yang terus berlanjut hingga sekarang.

∽≊≋ Winter Sparkle ≋≊∽

"Ha... Haha... Hahaha..." 

Perempuan itu tiba-tiba tertawa riang mendengar perkataannya.

Yiks, apa-apaan dengan tawa jahat itu.

Raita sambil menggeleng-gelengkan kedua tangannya.

"Hei pecundang! Daritadi kau gelisah seperti mayat hidup hanya memikirkan itu? Aku tidak tau kau memiliki hubungan spesial apa dengan Keita tapi dia tadi ke kamar mandi. Bagaimana bisa kau tidak menyadari hal sekecil itu... manusia maniak belajar memang beda dari spesies lainnya.

Winter SparkleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang