Saat ini teman dan para sahabat aska sedang berada dikantin , aska tidak bisa ikut bergabung karena papa nya menyuruh dia untuk ikut berkeliling sekolah sekalian hukuman untuk dia karna tidak mau mengakui perbuatannya yang sering membolos saat jam pelajaran .
Kantin
" eh pulang sekolah kerumah nara lah kuy " kata ezra
" apaan lo rumah gue lagi nggak ya , abang gue mau ada kerkom ama temen kampusnya dirumah kalo ditambah kalian bisa-bisa rumah gue bakal kek kapal pecah " kata nara dengan merotasi kedua bola matanya jengah
" ck , elah kalo gitu kerumah si aska aja deh katanya rumahnya gede berarti bisa kampung kita kan ya ? Kata fian , fian ini belum pernah kerumah aska jadinya dia nggak tau seberapa merindingnya kalo mereka main kesana
" wah gila si lo mau cari mati lo kerumah aska ? Gede si gede paling gede malah dikompleknya tapi ya gitu ahh.. Pokoknya gue nggak kesana " kata natan yang bergedik ngeri membayangkan apa yg pernah ia alami saat bermain dirumah aska, karena terakhir kalinya main dirumah askara pulang-pulang kek anak kena sawan diem aja.
" emng kenapa si keknya masalah banget kalo main kerumah aska " kata fian
" jadi gini " kata sagara
flashback
Rumah aska
Saat ini dikediaman keluarga lakeswara sangat ramai karena teman-teman aska mampir kerumahmu ingin bermain sekaligus menemani aska yang sendiri an dirumah ya walaupun ada asisten rumah tangganya tetap saja rasanya berbeda . saat sedang asik-asiknya bermain terdengar suara denturan yang cukup keras masuk ke indra pendengaran mereka , dan penampilan sosok laki-laki yang sudah berumur tapi tetap ganteng a.k.a papa dean
" aska!! " panggilnya dengan keras membuat seluruh pasang mata yang ada dirumahnya itu menatapnya kemudian bergedik ngeri karena sosok yang mereka lihat sedang berdiri di tengah² ruang utama dengan wajah yang merah seperti menahan amarah untuk diluar kan , aska pun yang dipanggil pun segera menghampiri sang papa dengan wajah takut-takut dan gugup .
" k-kenapa pp-ah ? " tanya aska dengan gugup
" kamu ini gimana si dek, udah papa les-in mahal-mahal tapi liat hasil ujian kamu nggak nyampek nilai rata-rata yang kamu bilang ke papa waktu itu. Knp ha ? Liat nilai kamu 91 semua, kamu bilang sama papa kalo kamu nggak bisa menuhin permintaan buat nyampai rata-rata 97 dan kamu nawar ke papa sambil bilang kalo kamu bisanya 93 tapi apa liat nilai rata-rata kamu sekarang 91 hancur kan ? " ucap dean dengan suara yang meninggi , teman-teman askara yang mendengar pun takut bahkan ezra dan gladisa yang bersebalahan pun berbisik².
" papa gue mah kalo gue dapet nilai 91 semua bisa sujud syukur + syukuran 7hari 7malam lah ini om dean malah marah-marah " bisik ezra yang diangguki gladisa
" iya sama zra papi gue juga bisa naik uang jajan gue selama 1 tahun , eh ini om dean malah ngomel-ngomel kan kasian aska " kata gladisa yang dijawab anggukan oleh ezraBalik ke aska dan dean
" m-maafin aska pa , aska udah usaha ,belajar terus dirumah , sekolah ,atau pun les-an maaf juga udah ngecewain papa aska nggak bisa ngewujudin permintaan papa dan sekarang aska nggak bisa ngeraih nilai yang aska ucapin ke papa waktu itu , maafin aska pa aska bener-bener minta maaf :( 😭 " kata aska dengan nada memohon
" nggak ada ,kamu harus dikasih hukuman ,kamu salah orang yang salah tetep harus mempertanggung jawabakan yang sudah di perbuat , dikatakan , dan dilakukan , yang lain pulang sekarang juga " ucap dean sambil menarik lengan aska agar pergi dari ruang utama dan meninggalkan mereka semua yang masih kaget dengan kejadian barusan .
KAMU SEDANG MEMBACA
kenangan askara [NA JAEMIN]
Kısa HikayeAska butuh pendengar tuhan Maaf jika banyak typo :) Sumber gambar : pinterest