hai semua gue mau nunjukin sedikit dari yang gue tulis dibuku harian gue , tentang hari-hari yang gue jalani , kesulitan gue selama ini , dan semoga kalian suka dan tahu maksud yang gue tulis di buku harian gue ini.
' Tangisan hanya mengacaukan segalanya , tapi senyuman membuat mereka yakin bahwa aku tegar , maka dari itu aku selalu tersenyum apapun yang terjadi kepada ku saat ini apa yang kurasa dan kujalani hanya aku yang tau dan semesta alam menjadi saksi bisu kisah perjalanan ku selama ini , saat aku terpuruk aku butuh sandaran , saat aku terjatuh aku butuh uluran tangan untuk membantu ku berdiri , semua itu tak mungkin aku dapatkan karena papa selalu bilang laki-laki itu kuat laki-laki itu kalo terjatuh harus bangkit dengan sendirinya jika butuh teman cerita laki-laki akan pergi kesuatu tempat yang dia inginkan tetapi itu tidak berlaku dikehidupan ku dan jika semua itu aku dapatkan yang ada aku tidak akan bisa berdiri dengan kedua kaki ku sendiri , karena menurut papa aku adalah anak yang lemah dan akan menurut jika ia perintah tidak hanya itu papa juga pernah berpikir aku akan terus bergantung kepada orang lain atau orang disekitar nya jika terlalu disayang atau dimanjakan , jika boleh jujur aku tidak suka dengan kehidupan ku menurutku dunia sandiwara ini terlalu menyakitkan untuk ku jalankan '
----- Askara nalendra sanjaya lakeswara ----- 26 september 20**
' semua anak ingin keluarganya yang sempurna , tapi tidak semua anak memilikinya sama seperti ku yang tidak bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua sejak kanak-kanak , dunia memang tidak adil bagi ku. Terkadang aku merasa iri kepada saudara dan sahabat-sahabatku mereka bisa memiliki yang mereka mau mulai dari kasih sayang , perhatian , barang-barang mewah apa pun mereka bisa miliki tapi tidak denganku ya aku memang berkecukupan tapi entah mengapa aku selalu merasa kurang , hingga aku pernah mencari sumber kekurangan ku itu dimana sampai aku sadar aku adalah anak yang kurang diperhatikan dan haus akan kasih sayang orang tua .'
-----Askara nalendra sanjaya lakeswara----- 24 oktober 20**
Saat itu gue bener-bener terpuruk sama keadaan namun seriring berjalannya waktu gue bisa tumbuh tanpa didikan mereka , kalo ditanya gue benci atau marah sama orang tua gue sendiri jawabannya pernah gue pernah marah dan benci sama mereka sampai suatu ketika gue sadar tanpa mereka gue bukan apa-apa tanpa mereka juga gue nggak akan bisa jadi seorang askara yang bisa tumbuh tanpa didikan , perhatian , dan kasih sayang keluarganya ya mereka yang membuat gue mau terus hidup disekitar nya ,mereka yang ngebuat seorang askara nalendra sanjaya lakeswara ini harus terus melihat ke arah depan arah yang akan membuatnya bahagia yaitu masa depannya dan jangan melihat kearah belakang dimana masa lalu yang membuatnya bersedih hingga berlarut-larut itu terulang lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
' Aku terlalu haus kasih sayang , perhatian,hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap. kadang ke ceriaan yang terpancar dari wajah ku bukan lah asli dari dalam diri dan hidup ku itu adalah murni dari sebuah kekecewaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata sampai akhirnya aku lelah dan lebih memilih menertawakan nasib ku yang bisa dibilang sangat malang tak ada yang tau bagaimana hancurnya hidup ku sejak saat itu , saat dimana ke dua orang tua ku mementingkan pekerjaan nya dibandingkan aku mereka terlalu sibuk dengan dunianya hingga lupa bahwa mereka mempunyai aku yang masih butuh tempat bersinggah dan bersandar , saat itu aku binggung bagaimana cara meluapkan kemarahan dan kekecewaan yang aku alami aku ingin berteriak tapi aku tidak tahu dimana tempat yang indah untuk aku meluapkan semuanya.'
-----Askara nalendra sanjaya lakeswara----- 18 desember 20**
' Lucu rasanya ketika ikatan darah itu tidak lagi memiliki arti, jika nyatanya bersama orang lain jauh terasa lebih nyaman dan menyenangkan dihati. aku selalu dipaksa untuk menjadi sosok seorang anak yang sempurna namun didunia ini tidak ada yang sempurna selain sang pencipta semesta , tak hanya itu aku dipaksa untuk menjadi seseorang yang kuat dan bertanggung jawab dalam pendirian dan hidup ku , berat rasanya hari-hari yang kujalani menanggung beban itu sendirian aku mau berbagi tapi tidak mau membagi kesusahan ku dengan mereka yang mendengarkan kisah hidup ku hahah terlalu miris untuk dikenang terlalu muak untuk diingat cukup dijadikan angan-angan saja. ingin rasanya aku putus harapan tapi ternyata banyak yang memberiku harapan lagi untuk melaju ke jalan masa depan dengan benar berpegangan tangan agar tidak tersesat saat dijalan merangkul satu sama lain , jika seandainya salah satu dari kami terjatuh maka ia tidak akan jatuh sendiri karna ada kita yang akan saling membantu dan saling menguatkan satu sama lain.'
-----Askara nalendra sanjaya lakeswara----- 12 januari 20**
Saat terpuruk gue butuh tempat buat cerita tapi gue bukan tipe orang yang kalo dateng ke sahabatnya atau temenya pas lagi butuh doang , gue juga bukan tipe orang kalo punya temen baru bakal gue lupain yang lama nggak gue nggak kek gitu , tapi kenapa disaat gue butuh mereka buat gue bersinggah buat gue nyurahin semua isi hati gue beban harian yang gue alami , gue malah nggak tega dan nggak bisa buat dateng ke mereka gue nggak mau dateng ke mereka dengan keadaan yang bnr² susah buat dijelasin , gue nggak kek anak broken home gue masih bisa ceria diatas luka gue , gue masih punya banyak orang yang sayang dan peduli sama gue , yang selalu gue inget 'Jika ada harapan di masa depan, secara harfiah ada kekuatan di masa sekarang.'