ASKARA

389 29 3
                                    

Flashback

-------------

11 tahun yang lalu aska dan keluarganya pergi melakukan liburan keluarga tepat nya di negara romania, berbagai wisata indah berada disana, aska kecil melangkahkan kaki mungil nya yang berbalut sepatu mewah nya menuju restoran yang cukup terkenal disana, dengan orang tua yang mengandeng tangan kanan dan kiri sedangkan sang kakak berada di gendongan sayang papa.

Askara yang saat itu masih berusia 5 tahun belum bisa makan dengan benar dan masih di suapi oleh sang mama, mengundang tatapan gemas dari Papa dan kakak yang duduk didepannya. dulu dean dan aina tidak sesibuk sekarang, yang bahkan meluangkan waktu untuk makan bersama dimeja makan rumah saja tidak bisa.

Selepas makan mereka kembali melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang lain. Saat sampai di tempat itu aska terlihat senang sekali berlari kesana kemari.

'Papa, mama, abang aca main cama pacir, ayo abang kita lali ke cebelah cana' aska yang masih belum bisa melafalkan huruf dengan jelas mengundang gelak tawa dari yang dewasa.

'jangan jauh-jauh sayang, nanti aska susah dicari jika terlalu jauh' peringatan dari aina tethadapat si kecil yang masih asik bermain di sebuah pasir yang tak terlalu jauh dari tempat duduknya.

'aska, abang mau naik kuda aska mau ikut nggak ?' teriak kevin dari kejauhan, yg membuat aska sedang berguling menjadi duduk dengan tangan yang mengucek mata.

'kenapa sayang ? Jangan di ucek terus dek, sini mama tiup' aina menghampiri sang anak dan meniup mata sang anak.

' tadi ada yang masuk ke mata dedek hikss... Huwaaaa.... Papa!!papa!!' itu lah aska seorang anak kecil yang jika terjadi sesuatu kepadanya akan memanggil sang papa, karena papa bilang jika ada yang jahat atau nakalin aska bilang sama papa, papa kan superhero nya aska yang selalu jagain aska.

Tapi Itu semua duluu sebelum... Papa yang tergila-gila dengan kerjaannya dan sang mama yang mempunyai tanggung jawab yang banyak.

Mungkin mama dan papa lelah, karena memang benar yang orang-orang katakan semangkin kita dewasa semakin besar juga rasa kecewa kita. Sama seperti aska yang semakin dewasa hanya dipandang sebelah mata.

Ini adalah sebuah sumber masalah yang aska tau mengapa papa dan mama jarang sekali berada di rumah.

Saat itu aska hanya seorang anak SD yang akan baru akan memasukin sekolah SMP. Dimana saat itu ia dan mama pergi kesekolah untuk acar perpisahan aska, tadinya papa juga mau ikut tapi papa bilang pagi ini ada meeting mendadak, jadi aska hanya berdua dengan sang mama. Setelah nama aska di panggil dan ia menjadi lulusan terbaik di sekolah nya untuk tahun ini, aska memutuskan untuk pergi ke kantor papa bersama sang mama, tentu saja aina menyetujui permintaan sang putra. Jaemin dan aina bercanda ria dengan aina yang juga fokus menyetir.

Sesampainya di lobby kantor dan ingin menaiki lift dia bertemu dengan teman dean yang bekerja menjadi karyawan.

' hai aina, apa kabar? Lama gak ketemu makin cantik aja ' sapa reno sosok yang lebih tua dari aina 

' ahhaha.... bisa aja bang, oh iya aska inget sm om  ? Temen papa sayang ' tanya aina kepada sang putra yang dijawab anggukan dengan semangat

' inget dong ma... Kan kalo adek kesini selalu main sm om reno , tapi udh 3 tahun yang lalu heheh '

' kamu udah gede aja ya ka, pasti mau ketemu dean ya na ? ' 

kenangan askara [NA JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang