🍁🍁🍁
Malam ini langit begitu gelap, tak ada bulan mau pun bintang yang menerangi. Air hujan terus mengguyur ibu kota sejak sore tadi.
Dalam satu mobil yang cukup besar hingga mampu menampung keluarga Aldira juga Rika. Seharian ini mereka terus mencari keberadaan Aska namun tetap saja hasilnya seperti hari-hari sebelumnya. Mereka tak menemukan Aska.
Aska seakan lenyap ditelan bumi tanpa meninggalkan sedikit jejak untuk mempermudah mereka menemukannya.
"Maaf."
Semua menoleh kearah Dira stelah mendengar lirihannya.
"Semua ini salah ku, kenapa aku percaya bahwa Aska anakku yang meracuni opa nya sendiri? Seharusnya aku tak membencinya, andai aku mempercayai perakataannya mungkin ini tak akan terjadi," lanjut Dira.
"Ra ini bukan salah kamu, kita semua salah jadi berhenti menyalahkan dirimu," ucap Rika.
"Yang dikatakan mama benar Ra, ini bukan sepenuhnya salah kamu," tambah Aldi.
"Tapi aku bunda nya, kenapa aku tak bisa memahami perasaan anakku? Hiks ... aku gagal menjadi seorang ibu hiks ... maafkan aku." Tangis Dira pecah saat itu juga, Rika langsung memeluk Dira berusaha menenangkannya. Ia takut Dira akan sakit lagi.
"Bunda, bunda tidak gagal. Aksa mohon jangan salahkan diri bunda," ujar Aksa sambil menggenggam tangan Dira yang dingin.
"Mudra juga udah jahat dengan Aska, Mudra memukul dan mencekik adik Mudra sendiri. Hahaha Mudra abang yang gagal juga bunda," rintih Mudra.
"Berhenti menyalahkan diri. Kita semua salah, lagi pula Aska anak yang baik walau berat pasti Aska bisa memaafkan kita, dan kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Aska," ucap Biru.
"Kau benar. Saat Aska pulang nanti aku akan memasak makanan kesukaannya seperti dulu, lalu aku akan memeluknya dan mencium kepalanya. Aska, bunda mohon kembali lah kau anak bunda yang paling bunda sayangi. Mas ayo cepat kita jemput Aska."
"Kita harus menemukannya dan membawanya kembali kepada keluarga kita," ucap Aldi.
...
Di dalam mansion besar itu Lisa berdiri didepan jendela yang besar menatap langit malam yang gelap dan hujan yang senantiasa mengguyur kota. Digenggamnya cangkir teh, sesekali menyeruputnya. Fokusnya beralih saat hp nya berdering, ia meletakan cangkirnya di meja lalu merai hp nya.
Ia tersenyum saat tahu siapa yang meneleponnya dengan segera ia angkat.
"Hallo mas?"
"Hallo sayang."
"Mas udah keluar penjara?"
"Huum, ini lagi dalam perjalanan pulang. Raka juga jemput aku."
"Bagus lah. Cepat sedikit, keluarga sialan itu belum pulang jadi kita bisa siapin rencananya."
"Sabar lah sayang, ini sebentar lagi sampai."
"Iya iya. Tapi tetap saja aku tak sabar melihat mereka mati, aku ingin membunuh mereka dengan tanganku sendiri."
"Kau ini, baiklah sudah dulu ya. Bye."
"Bye." Lisa menutup teleponnya, ia sangat senang sekali saat suaminya itu sudah bebas dan senang juga karna malam ini dendamnya akan terbalaskan.
Lisa memutuskan untuk menunggu dikamar namun saat berbalik ia sangat terkejut saat melihat Rika, Aldi, Dira dan anak-anaknya berdiri di belakangnya dan menatap marah dan kecewa padanya.
Sebisa mungkin Lisa bersikap normal dan santai walau dalam hati ia merutuki mereka semua kenapa malah pulang dengan cepat.
"Maksud mbak tadi apa?!" Tanya Aldi mencoba menahan emosinnya. Bukan nya takut Lisa justru tersenyum meremehkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/222147126-288-k970425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aska✔end
Novela JuvenilIni hanya cerita tentang seorang anak yang tiba-tiba menjadi sebuah bayangan dikeluarganya. Ada namun tak dilihat, bersuara namun tak terdengar apa keluarganya ini buta dan tuli? 🚫kekerasan dalam keluarga (KDRT) 🚫setelah baca jangan durhaka, ingat...