🍁🍁🍁
Keadaan hening namun begitu mencengkram, Aska merasa oksigen disekitarnya menghindarinya. Dadanya begitu sesak, keringat dingin bercucuran membasahi pelipisnya.
Namun, matanya menatap tajam penuh luka kearah dua orang didepannya ini yang berdiri angkuh dengan melipat tangan didada.
"Woah ... mama kita terciduk," ucap Raka dengan nada yang dibuat takut.
"Iya sayang, apa kita kabur aja atau kita ... membunuhnya?" Lisa menatap lembut Aska namun itu membuat Aska bergidik ngeri.
"Jadi, selama ini kalian yang sudah meracuni oppa dengan menaruh racunya kedalam makan yang Aska buat dan berakhir Aska yang disalahkan. Kenapa kalian berbuat seperti ini?" Tanya Aska mencoba menormalkan nada suaranya.
"Kenapa tante tega membunuh ayah kandung tante sendiri? Oppa salah apa sehingga tante berbuat seperti ini? Bukannya semua fasilitas dan apa yang tante inginkan selalu oppa berikan." Lanjut Aska.
Plak
Lisa mencengkram kuat rahang Aska membuat kuku panjang itu menusuk pipi Aska. Lisa menatap nyalang mata didepannya ini.
"Kamu ga tahu apa-apa, disini kamu hanya mainan saya jadi diam jangan banyak bicara, bersikap layaknya boneka." Lisa menepis Aska membuat Aska terhuyung kesamping.
"Kita ralat omonganmu tadi. Tuan Sandi bukan lah ayah kandung saya termasuk nyonya Rika, mereka bukan orang tua saya."
Aska menatap Lisa tak mengerti, namun belum sempat Aska menerka apa yang terjadi Raka dengan santainya melempar miniatur kaca tepat kearah kepala Aska.
"Akh ..."
"Ck ... lemah," remeh Raka melihat Aska yang meringis kesakitan.
"Aska sayang mau tante dongengkan satu kisah yang disembunyikan oleh keluarga Sandrika yang terpandang ini?" Lisa dengan lembut membelai kepala Aska dan berhenti di luka yang ditimbulkan dari lemparan miniatur kaca tadi. Lisa menggoreskan kuku panjangnya diluka tersebut.
"Akh ..." Aska menepis tangan Lisa lalu memegang luka dikepalanya yang mulai berdarah.
"Lalu jika tante bukan anak dari opa dan oma, tante itu siapa?"
"Pertanyaan bagus. Dari mana saya memulai ya? Ah ... saya diadopsi mereka setelah kedua orang tua saya mati, mereka mengangkat saya menjadi anak mereka dan menjadi kakak dari ayah bodoh mu itu."
"Harusnya tante beryukur dong, opa dan oma berbaik hati mau merawat tante tapi kenapa tante malah bersikap seperti ini? Membunuh opa."
Benar kan? Opa dan oma nya dengan senang hati mengadopsi Lisa dan seharusnya Lisa membalas kebaikan mereka bukan malah membunuh opa nya.
"Itu karna mereka yang telah membunuh orang tua saya!"
Plak
Aska meringis namun matanya tak lepas menatap sosok Lisa, banyak pertanyaan dalam benaknya. Maksud Lisa apa?
"Ma-maksud tante apa? Oma opa tak mungkin membunuh orang," sarkah Aska.
Dug
Raka menendang perut Aska membuat Aska terjatuh. Aska meringis, tendangan Raka tak main-main dan tepat di ulu hatinya.
"Alasan mereka mengadopsi saya karna mereka merasa bersalah karna membunuh orang tua saya. Seharusnya saat itu mereka yang terlibat kebakaran karna harusnya mereka lah yang datang keacara tak berguna itu, BUKAN ORANG TUA SAYA!"
Mengingat masa lalu membuat amarah Lisa semakin membara. Seharusnya saat itu orang tua nya tak mewakili Sandi dan Rika ke acara pertemuan antar kolegan, seharusnya Sandi dan Rika yang terlibat kebaran itu. Bukan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Aska✔end
Novela JuvenilIni hanya cerita tentang seorang anak yang tiba-tiba menjadi sebuah bayangan dikeluarganya. Ada namun tak dilihat, bersuara namun tak terdengar apa keluarganya ini buta dan tuli? 🚫kekerasan dalam keluarga (KDRT) 🚫setelah baca jangan durhaka, ingat...