22

8K 545 41
                                        

🍁🍁🍁

Hujan deras membasahi ibu kota, dalam satu ruangan yang gelap terdapat beberapa orang. Sebagian dari mereka terlelap di sofa dengan tangan, kaki, mereka terikat dan mulut mereka yang di lakban.

Sisanya menatap mereka dengan tatapan yang tajam penuh amarah.

"Kapan obat itu habis?"

"Saba lah. Sebentar lagi mereka akan bangun."

"Lo jahat juga ya," Gala terkekeh menatap Raya.

Ini semua adalah rencana Raya.

Jadi, setelah mereka memutuskan untuk balas dendam, Raya menyuruh Gio dan Arfan membeli obat tidur dan Raya juga Gala ikut masuk kedalam restoran.

Dan restoran tersebut adalah Restoran milik Aska yang di manager oleh Andre. Restoran ini sudah di pesan oleh keluarga Aldira ditambah Rika jadi semakin mudah untuk mereka membawa keluarga bajingan itu pergi.

Makanan yang mereka pesan sudah Raya campuri obat tidur so saat meraka menghabiskan makannya mereka mengantuk dan berakhir tertidur. Saat itu mereka langsung menjalankan aksinya membawa keluarga ini kerumah Aska.

"Eugh ..."

Mereka mendengar lengguhan itu seketika tersenyum senang. Permainan mereka benar-benar dimulai. Raya di bantu Lani membuka lakban yang menutup mulut mereka.

Satu persatu dari keluarga biadab itu bangun. Dira, Aldi, Biru, Mudra, Aksa dan Rika mulai terbangun. Tak ada Lisa dan Raka mereka terlalu malas mencari dua biang kodok eh biah kerok nya.

"Dimana ini?"

"Kenapa tangan gw diket gini oy."

Tik

Lampu dinyalakan oleh Arfan.

"Nyenyak tidurnya?" Tanya Raya.

"Wehhh jelas nyenyak. Mereka aja ga peduli anaknya hilang," celetuk Gio yang langsung mendapat tatapan sinis dari Mudra.

"Tahu apa lo tentang keluarga gw," sentak Mudra.

"Tahu apa ya ... hmmm. Satu kalian semua benci Aska padahal dia ga salah, dua kalian itu egois ga pernah mikirin perasaan Aska, tiga selalu nyiksa Aska baik batin mau pun fisik dan asal kalian tahu gara-gara kalian ini Aska kami menderita. Kenapa orang sebaik Aska mendapat keluarga bejat kaya kalian? Ga adil anjing!"

"Sebenarnya kalian ini siapa?! Se-enaknya ikut campur urusan keluarga kami!"

Lani menatap tajam kearah Dira. Lani berjalan mendekat.

"Kami keluarga nya Aska, keluarga yang sangat menyayanginya. Dan saya adalah mama dari Aska." Lani menekan nadanya di kalimat akhir membuat Dira terdiam. Namun detik berikutnya Dira balik menatap tajam Lani.

"Mama? Hah! Saya yang melahirkan Aska sudah jelas Aska anak saya."

Lani tertawa mendengar kalimat Dira, bukan hanya Lani saja yang tertawa. Raya, Gala, Arfan, Gio, Andre dan Andra ikut tertawa.

"Anak? Hahaha ... sejak kapan anda menganggap Aska sebagai anak anda?" Tanya Raya meremehkan.

"Kalo benar anda yang melahirkan Aska kenapa anda juga yang membuatnya menderita?" Tanya Andra ikut menyudutkan Dira.

"Anda seorang ibu, tapi kenapa Anda menyiksa anda sendiri? Saya seorang ibu juga mempertanyakan dimana letak hati nurani anda. Dimana sisi ke ibuan nya? Ibu mana yang tega membuat anak nya rusak?! Anda ibu yang paling buruk!" Sentak Lani membuat Dira kembali terdiam.

"Sebenarnya mau kalian apa?" Tanya Aldi yang dari tadi hanya diam.

"Lagi pula Aska hilang kemungkinan besar dia sudah mati."

Cerita Aska✔endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang