XVII. Let You Go

371 53 281
                                    

Ati-ati gumoh bacanya, ini hampir 2,9k loh. Siapin cemilan.
Karna baper itu menyebabkan laper




Ada kalanya, satu waktu akan ada hal-hal yang perlu kita relakan, bukan karena kita sudah siap melihatnya pergi. Namun, kita menyadari bahwa melepaskan adalah jalan terbaik daripada mempertahankan, namun lebih menyakitkan.

Bekerja hanya sebagian dari formalitas hidupnya di dunia yang dia tempati saat ini, mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah tujuan dan misi yang dia emban untuk membebaskan dirinya dari tugas yang selama ini dia jalankan sudah cukup memberikan rasa p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bekerja hanya sebagian dari formalitas hidupnya di dunia yang dia tempati saat ini, mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah tujuan dan misi yang dia emban untuk membebaskan dirinya dari tugas yang selama ini dia jalankan sudah cukup memberikan rasa putus asa dan lelah yang luar biasa menyita waktunya dan tujuan hidupnya yang terus menanti untuk dia jalani di kehidupan sesungguhnya.

Sekalipun Taehyung memang malaikat, banyak yang bisa dia lakukan hanya dengan menjentikan jari atau hanya lewat pemikiran. Dia tidak mau melakukan itu semua, dia ingin menjadi manusia seperti pada umumnya. Jika diibaratkan manusia pada umumnya, Taehyung termasuk kedalam kategori pekerja keras. Walaupun kenyataannya, uang tidak terlalu berarti untuknya. Dia bisa menghasilkan berapapun uang yang dia mau.

Urusan percintaan, sebenarnya banyak wanita yang tergila-gila akan pesonanya tapi sayang Taehyung hanya ingin menyelesaikan tugasnya, bukan menundanya hanya karna sebuah hubungan. Bahkan saat Taehyung bekerjapun banyak wanita yang kegirangan saat presensinya berjalan membawa peralatan potret miliknya dan tas ransel dengan style backpack berwarna abu-abu yang memberikan pandangan kesederhanaan seorang Ryu Taehyung. Dia juga tidak terlalu neko-neko dalam berpakaian. Selalu memakai pakaian yang dianggapnya nyaman tanpa melihat brand yang bisa menaiki drajat ketampanannya.

Alasannya hanya satu, dia tidak ingin terlalu menikmati kemewahan di dunia yang sebenarnya hanya sementara dia pijak. Walaupun kenyataannya sudah lebih dari dua ratus tahun dia bergelut dalam dunia yang tak menuntutnya tua. Berpindah-pindah negara juga sering dia lakukan agar menyamarkan identitasnya yang tak menua itu.

Dirinya sekarang hanya mau menjadi dirinya sendiri, menjalani tugasnya dan melepas seseorang yang sudah digariskan hanya untuk berpisah dengannya. Baik dulu maupun sekarang. Tidak mau egois, benar kata Jimin.

Tapi kini langkahnya untuk pulang menemui sang permaisuri yang bergelar wanita yang tidak bisa dia gapai terhenti saat ada seorang pria tua menghadang jalannya. Matanya kosong, jiwanya seperti sudah hilang dicuri. Tapi anehnya dia belum bisa memastikan siapa sosok yang bertanggung jawab dalam kejadian membingungkan ini.

"Siapa kau? Jangan coba-coba halangi jalanku"

Titah Taehyung pada pria tua dihadapannya yang seakan terpatri dengan sempurna tanpa adanya pergerakan. Taehyung tentu bukan tipikal orang yang tidak memiliki sopan santun. Tapi masalahnya ini berbeda, pria ini bukan lagi manusia. Jiwanya telah dicuri dari raganya.

Tapi sepersekon kemudian entah kenapa, pria tua itu terlihat seperti sedia kala. Tubuhnya tidak sepucat pertama kali dia lihat, matanya mulai menunjukan kehadiran jiwanya dan tubuhnya bergetar ketakutan.

DEV[k]ILL [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang