Mungkin takdir buruk inilah yang menuntun aku untuk dekat denganmu. Seharusnya kita saling menguatkan bukan? Seharusnya.
_Min jae_Taehyung beranjak pergi secepat mungkin, tidak biasanya Sajang-nim menelfon dirinya selarut ini. Padahal dia ingat dengan jelas semua pekerjaannya sudah diselesaikan dengan sangat baik sampai dia harus pulang selarut tadi. Tapi anehnya, pria tua itu malah menyuruh dia kembali ke kantor untuk mengurus dokumen yang belum diselesaikan oleh Taehyung. Katanya.
Dia terpaksa harus menyetop taksi di depan rumah Jimin, bodohnya dia tidak membawa motornya tadi. Malah menerima tumpangan dari Jungkook sang adik, ah bukan. Itu mobil milik lelaki bertubuh lebih pendek darinya. Yang sialnya, pernah menyentuh wanitanya.
Langkahnya terhenti di depan gerbang kantor yang sudah ditutup rapat, ada satpam disana. Sedang berjaga. Walaupun sebenarnya satpam itu sedang menutup mata, tidak sedang mengawasi lingkungan sekitar. Dering telfon kembali dia dapat dengan nama Sajang-nim yang terpampang jelas disana, seharusnya sekertaris atau managernya saja yang turun tangan. Kenapa harus direktur yang harus susah payah menelfon dia hanya untuk pekerjaan yang bahkan bisa dia selesaikan besok.
'Masuklah kedalam, aku sudah menunggu sangat lama disini.'
Panggilan begitu saja terputus, mau tidak mau Taehyung langsung membangunkan satpam yang terlelap itu untuk segera membukakan gerbang untuknya. Dengan mata yang masih tertutup, satpam itu langsung memasukkan satu kunci untuk membuka gembok yang menggantung di pagar besi berwarna emas itu.
"Mau apa Taehyung-ssi kemari semalam ini? Apa ada yang tertinggal?" Tanya sang satpam yang sudah mencoba menyadarkan dirinya dari rasa kantuk.
Taehyung mengangguk dan tersenyum, dia memang ramah pada semua oranh "Sajang-nim menyuruhku kemari, jadi aku cepat-cepat datang. Aku kedalam dulu ya ahjussi. Selamat malam"
Ada jeda sebentar untuk sang penjaga berfikir, Sajang-nim katanya? Padahal didalam jelas tidak ada siapapun. Apa pemuda itu membual? Ah fikirannya dan rasa kantuknya mungkin sudah menimbulkan salah pendengaran. Begitulah menurut sang penjaga. Jadi membiarkan dan kembali tidur adalah cara satu-satunya yang bisa dia lakukan sekarang, tanpa memperdulikan pemuda tampan yang menjabat sebagai fotografer di kantor tempat dia bekerja.
Taehyung sudah masuk kedalam, lampunya padam tentu saja. Saklar lampu di sudut ruangan harus dia nyalakan dulu untuk mempermudah tungkainya melangkah pasti menuju ruangan atasannya. Tapi belum sempat tungkainya mengayun ke arah yang dituju, lampu menyala dengan tiba-tiba. Cukup mengagetkan, mau bagaimana juga jantung Taehyung masih berfungsi baik untuk saat ini.
"Sudah datang rupanya"
Satu sosok pria bertubuh tinggi dengan wajah tegas, tampan juga berkarisma itulah yang mengeluarkan suara. Ini jelas bukan atasannya. Tapi siapa dia? Dialah yang menyuruh dirinya untuk datang? Apa ini sebuah jebakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEV[k]ILL [M] ✔️
Mystery / Thriller🔞 M A T U R E🔸C O N T E N T 🔞 [Completed] "Berikan hidupmu dan jadilah Milikku" Pernahkah kita sekali berfikir bahwa hidup kita semata-mata hanya sebuah skenario, ditulis dengan apik dan rapih. Meminta untuk dijalani dengan baik. Tapi ternyata is...