XII. Unexpected arrival

452 61 329
                                    

Hidup ini bukan hanya tentang mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup ini bukan hanya tentang mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan. Walaupun terkadang kenyataan yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita mau. Tapi bukankah itu salah satu bentuk kehidupan. Tidak mungkin bukan kita hanya selalu ingin berjalan lurus kedepan walaupun ternyata ada tikungan disana, yang mengharuskan kita berbelok mencari jalan keluar di hadapan tembok besar yang menghalangi?

✧ ✧

Taehyung kira setelah sekian lamanya kejadian menggemparkan tentang kenyataan bahwa lelaki bersayap hitam itu adalah kakak dari wanita yang selama ini berada disampingnya semua akan berjalan baik-baik saja. Terlebih menyangkut keseharian mereka bersama dalam satu atap.

Hari-hari membahagiakan terlukis indah di dalam rencana untuk kembali merajut cinta. Rasanya Taehyung ingin segera memiliki wanitanya, terus berada disampingnya dan memberinya hujaman kasih sayang yang dulu belum lama dia torehkan pada wanitanya. Walaupun kadang, perasaan aneh masih sering mengusik. Dia tetu belum tau seluk-beluk bagaimana kisah lengkap mereka dahulu. Hanya beberapa ingatan yang dia punya.

Tapi kenyataannya, belum genap satu Minggu dari kejadian itu. Min jae, dia ingin selalu mengacak-acak isi rumahnya bahkan memaki dirinya sendiri. Semuanya terasa semakin sulit, dirinya semakin dikurung oleh rasa bersalah. Min jae selalu mengurung diri, menangis semalaman, hingga dia tidak tau harus bagaimana lagi membujuk Min jae agar tidak terlalu larut dalam fikirannya sendiri yang selalu berusaha agar mengingat semuanya.

Hujan mengguyur Seoul cukup deras dan cukup membuat Taehyung harus berusaha menormalkan suhu tubuhnya saat memasuki rumahnya dan memasak air hangat untuk mandi. Tidak ada presepsi Min jae disana, mungkin masih mengurung diri. Jujur Taehyung sedikit sedih, dirinya seperti tidak tinggal dengan siapa-siapa lagi sekarang. Sunyi. Hidupnya kembali sepi.

Tapi semua berubah ketika suara Min jae mengudara tepat disebelah Taehyung "Kau baru pulang? Kenapa tidak mengabariku? Aku bisa membuatkan air panas untukmu mandi" saluran air panas di kamar madi Taehyung yang rusak sekarang, hingga membuat dirinya harus memasak air di kompor. Ah sial memang. Selalu saja ada satu masalah yang mengganggu harinya.

"Aku takut mengganggumu, jadi aku lakukan sendiri. Mungkin itu lebih baik. Bukannya begitu?" Taehyung justru kembali bertanya.

Sebenarnya Taehyung sedikit menahan air matanya. Entah kenapa dia jadi lebih sensitif. Mimpi semalam membuatnya takut, takut jika dibalik hukum gantung Minji adalah dirinya. Ya, semalam Taehyung bermimpi melihat Minji yang sudah tidak bernyawa terikat di tiang gantung. Dengan posisi dirinya yang sedang ada di atas tunggangan kuda. Sakit di hatinya membuat dirinya kacau di kantor, hingga sang atasan memulangkannya tengah malam. Dirinya harus lembur, menyelesaikan urusan kantor yang dia kacaukan.

Dirinya yang sudah kacau sekarang justru semakin kacau karna dihadapkan pada tubuh Min jae yang terlihat lebih kurus dan kantung mata yang menghitam. Menjelaskan dengan pasti seberapa keras Min jae mempertahankan kegigihannya untuk mengingat semua itu.

DEV[k]ILL [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang