Kegiatan pertama Mark dan Heya di hari Kamis pagi ini adalah pergi mengunjungi papa Mark yang tengah dirawat di rumah sakit. Tak butuh waktu lama untuk menempuh ke tempat yang mereka tuju saat ini, keduanya kini sudah berjalan menuju paviliun rawat inap. Mereka membawa oleh-oleh untuk papa berupa buah-buahan dan juga buket bunga.
Mark mengetuk terlebih dahulu pintu kamar tersebut. Pintu itu terbuka dan mendapati mama yang menyambut mereka terlebih dahulu.
"Halo, Ma!" Mark berseru, ia cepat-cepat melepaskan rindunya dengan menghambur di pelukan mamanya.
"Balik juga kalian." Setelah Mark, mama berlanjut untuk memeluk Heya yang berdiri di sampingnya.
"Ini buat mama sama papa." Heya menaruh keranjang buah-buahan, buket bunga dan tak lupa oleh-oleh yang telah mereka siapkan saat di Kanada lalu.
"Sirup maple!" Mama begitu senang mendapati bahan makanan yang sangat ia sukai itu. Biasanya ia akan menjadikannya sebagai tambahan pada makanan.
Setelah dari mama, keduanya juga tak lupa menghampiri papa yang tampak senang menyambut mereka di atas ranjangnya. Mereka berdua pun segera duduk di kursi yang telah disiapkan di samping ranjang papa.
Obrolan mereka membahas seputar topik hangat berupa kelulusan Mark di Kanada beberapa minggu lalu.
"Aku udah ngomong sama Bang Johnny soal rumah, paling nanti Om David yang ngurusnya," ucap Mark.
"Gimana katanya?" tanya mama.
"Ya kayak gitu. Aku bilang makasih sama dia, terus Om David nanyain kabar mama sama papa di Indo gimana? Mama papa di sana baik-baik aja," jelas Mark.
Mama mengangguk mendengarkannya. Mereka sempat terdiam beberapa detik, hingga akhirnya Mark berdeham dan ia hendak mulai membicarakan satu hal bersama orang tuanya.
"Ma, Pa, aku sama Radhea bakalan pindah rumah," buka Mark.
Mama sama papa tampak mengangguk-ngangguk saja. Mereka sudah tahu jika anaknya nanti juga akan pindah rumah.
"Sama kami mau minta izin..."
Dan di sinilah titik sebelum kerusuhan dimulai.
"Lusa nanti, aku sama Radhea mau resepsi nikah."
"HAH!?"
"Lho!?"
Hal ini lantas membuat mama dan Heya terkejut kala mendengarnya. Bahkan Mark merencanakan ini tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan Heya.
Lalu mama dan papa menoleh ke Mark segera untuk mendapati penjelasan lebih tentang keputusan anak mereka itu.
"Jadi kami berdua ke sini, sekalian mau minta restu sama mama papa. Biar acaranya nanti lancar," tambah Mark.
□□□□□
"Mas tuh jangan main-main dong!"
"...."
"Mas! Kenapa dadakan banget sih??"
"...."
"Mas denger aku nggak sih??"
"Kamu jangan ribut-ribut di rumah sakit."
Buru-buru Mark menarik tangan Heya untuk segera keluar dari area paviliun di sini. Mereka pun berjalan menuju parkiran dan segera masuk ke dalam mobil. Kunjungan mereka selesai di jam sepuluh pagi, Mark pun segera melajukan mobilnya untuk pulang kembali ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
me after you [TERBIT]
Romance[TERBIT DI LAVELLE PUBLISHER] ACT 2 - CHEMISTRY OF LOVE ❝Karena kita belum sepenuhnya berakhir.❞ Masih tentang Mark Agraha Lych dan Radhea Akira Putri. Tentang mereka yang bersatu melewati perbedaan dan tentang mereka juga yang baru saja memulai ki...