26. Toronto Kembali

8K 1.4K 331
                                    

3 Minggu Kemudian

"I'm home!!"

Langit malam telah merebut sepenuhnya sore hari tanpa menyisahkan sedikitpun sinar senja di luar sana. Dinginnya Toronto menyambut kepulangan mereka kembali ke kota ini. Awal musim gugur sebentar lagi tiba dan suasana seperti ini harus dibuat seperti biasa lagi. Mereka, Mark dan Heya kembali pulang menuju rumah besar ini.

Koper biru miliknya, Heya tarik sekuat mungkin untuk masuk ke dalam rumah ini. Cuaca di luar sana benar-benar membuat tangannya kebas. Ia buru-buru memasukkan semua barang mereka dari pintu luar dan setelahnya ia menutup cepat pintu tersebut untuk mencegah lebih banyak lagi udara dingin yang masuk.

Heya baru saja hendak merapikan sepatu mereka tapi Mark tiba-tiba menariknya segera. Dan selagi pundaknya dirangkul, mereka berdua berdiri menatap ruang tamu rumah ini. Mark tersenyum lebar di sampingnya.

"Apaan?" Tentu, ekspresi Heya berbanding terbalik darinya. Ia menatap suaminya itu dengan heran.

"Kamu seneng nggak kita pulang ke rumah?" Senyumnya terlempar untuk Heya di sampingnya. Tubuhnya yang terlihat pendek saat berdampingan dengannya itu kerap membuat Mark merasa gemas.

"Hmm. Udah ah, aku mau beres-beres dulu." Rangkulan tangan Mark segera dilepaskan Heya dari pundaknya. Ia kembali sibuk menyusun sepatu mereka dan menarik satu persatu koper mereka untuk lebih mendekat ke arah tangga yang akan dibawa menuju kamar.

Inilah awal bulan baru mereka. Menjelang akhir Agustus, Mark sudah siap untuk segera pulang kembali ke Kanada karena awal September adalah waktu semester baru akan dimulai. Mereka harus kembali membiasakan diri mereka berada di sini di kala gugur menyambut kepulangan mereka.

Heya beralih mengecek keadaan dapur, setelah ditinggal dalam waktu yang cukup lama. Tidak ada makanan segar yang tersisa hanya ada beberapa makanan instan di kabinet dapur. Sebaiknya, besok mereka harus menyetok makanan dulu dari supermarket di sini.

"Nanti aja beres-beresnya, kita istirahat dulu."

Belum sempat memindahkan beberapa makanan ke dalam kabinet, Mark tiba-tiba menghentikan kegiatannya dengan menarik tangan Heya. Satu tangannya ia gunakan untuk menarik koper mereka menuju kamar.

"Tapi itu tanggung banget—"

"Siapa yang tadi ngomel capek selama di pesawat tadi? Sekarang giliran udah sampai di rumah malah sok sibuk."

Mark ada benarnya juga, tapi Heya tak bisa tenang di keadaan seperti ini. Ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat agar bisa santai selanjutnya. Tapi di satu sisi, ia merasa lelah untuk melakukannya. Tapi pada akhirnya juga, ia memilih untuk beristirahat lebih dahulu.

Sesampainya di kamar, mereka dapat merasakan kembali suasana ruangan ini seperti dahulu. Sedikit lebih hangat dibandingkan dari luar mengingat udara dingin khas musim gugur mulai menerpa mereka.

Heya membantingkan segera tubuhnya di atas kasur, efek dari pesawat tadi membuat tubuhnya seolah ingin remuk secepatnya. Mark sudah lebih dulu membersihkan tubuhnya dan selagi ia berada di dalam kamar mandi, Heya tiba-tiba bangkit dari atas kasur dan ia segera menarik koper mereka untuk lebih dekat. Serangan lapar tiba-tiba menghampirinya dari perjalanan yang cukup lama tadi, ia butuh sesuatu untuk dimakan. Saat resleting koper itu dibuka, matanya langsung dibuat terbelalak dengan cepat.

"MAAS!!"

Apa-apaan ini!! Heya seratus persen yakin, ia membawa beberapa stok mi instan di dalam koper, tapi tiba-tiba saja semua itu kandas dan tergantikan dengan buku-buku tebal milik Mark.

me after you [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang