"Dimana obat obatan ku?!"Jisung memekik dengan nada tinggi.
"Aku telah membuangnya."ucap Chenle tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Jisung merasa kesal,ia kemudian keluar dari kamar.
"Park Jisung! Aku berjanji,jika kau tak berhenti meminum obat obatan terlarang itu,mari kita selesaikan semuanya,mari putus."
Jisung menghentikan langkahnya.Ia lalu membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara tersebut,yakni Chenle.
Rahang nya mengeras,tangannya mengepal.Ia berjalan ke arah Chenle.
Lengan Chenle ia cengkram dengan kuat,dan satu lengannya lagi ia gunakan untuk mencekik leher Chenle.
"Berhentilah menyuruhku untuk tak mengkonsumsi obat obatan lagi!"teriak Jisung.
Chenle terlihat ingin beradu argumen dengan Jisung,namun lehernya masih dicekik oleh Jisung,sehingga ia kesulitan untuk melontarkan kata kata.
"Akhhh Jisung....hentikan."lirih Chenle.
Tak lama kemudian,Jisung pun melepaskan cekikannya.Ia menatap Chenle dingin,dan lengannya berhenti mencengkram lengan Chenle.
"Huft...."Chenle mengambil nafas.
"Sudah ku katakan,aku tak akan pernah berhenti mengkonsumsi ini!"
"Aku melarang mu karena aku mencintai mu."
"Jika kau mencintai ku,cukup diam! Tak perlu kau melarang ku untuk melakukan sesuatu."
"Tapi itu tak baik untuk kesehatan----"
Sebelum Chenle menyelesaikan pembicaraan nya,Jisung menampar pipi nya yang mulus.
Chenle terdiam seketika,ia menundukkan kepalanya.Kemudian,ia terisak dan air mata lolos keluar dari matanya.
Jisung menghela nafas dengan kasar.Ia memeluk Chenle seketika,dan mengusap pelan punggung Chenle.
"Maafkan aku."ucap Jisung dengan datar.
"Kau selalu saja begini.....hiks."
"Aku tak akan melakukan ini bila kau tak bersikeras menyuruh ku untuk berhenti. Ku mohon,terima lah semuanya. Dengan begini,aku tak akan bersikap kasar pada mu"
Chenle terlihat masih larut dalam tangisannya.Hatinya terluka,selalu saja ia diperlakukan seperti ini oleh Jisung.
Jisung sebenarnya adalah tipe pria yang baik.Ia sangat memperlakukan Chenle dengan baik.Ia tak pernah berbicara dengan nada tinggi pada Chenle,dan selalu memperlakukan Chenle dengan lembut.
Namun berbeda cerita,saat Chenle melarang nya untuk mengkonsumsi obat obatan,ia akan berubah menjadi kasar dan seringkali membentak Chenle.
"Aku akan pulang"ucap Chenle.
Chenle melepaskan pelukan yang tertaut,dan berjalan meninggalkan Jisung disana.
Sementara Jisung,ia menatap punggung Chenle yang kini menjauh dari pandangannya.Terkadang ia merasa bersalah setelah melakukan hal buruk pada Chenle.
Saat Chenle hendak keluar dari pintu rumah Jisung,se sosok pria tampan memanggil nama nya.
"Chenle."
Chenle segera menatap ke sumber suara tersebut,dan tersenyum dalam artian menghargai pria yang lebih tua darinya itu.
"Hallo,hyung. Aku pamit pulang."
Pria itu adalah Lee Jeno,kakak tiri dari Park Jisung.Ayah Jeno menikah bersama ibunya Jisung saat Jeno dan Jisung masih anak anak.Kedua nya,Jeno maupun Jisung tidak terlalu dekat satu sama lain.
"Pulang?"ucap Jeno dengan heran.
"Ya."
"Tunggu,kau menangis lagi?Apakah ia memukul mu lagi?"tanya Jeno seraya mendekat pada Chenle.
"A-ah tidak."chenle menjawab dengan ragu.
"Jangan berbohong,aku tahu."
Chenle menundukkan kepalanya,dan tersenyum kecut.Jeno memegang kedua bahu Chenle,dan mendongakkan wajah Chenle.
"Sudah ku katakan,tinggalkan Park Jisung sialan itu. Ia tak baik untukmu,juga tak pantas. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik."
Chenle merasa tak nyaman,ia melepaskan perlahan lengan Jeno yang menumpu di bahu nya.
"Hyung,aku akan pulang. Sampai jumpa."
"Bisakah aku mengantar mu?"
"Tak apa,kau tak perlu mengantar ku. Terima kasih."
Chenle berjalan meninggalkan rumah Jisung,dan pulang kerumah nya menaiki taksi.
"Seharusnya kau bersama ku,bukan bersama Park Jisung"batin Jeno.
To be continue...
Jangan lupa tinggalkan jejak,readers (´∀`)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard For Me | Chenji
Fanfiction[C O M P L E T E D ] Bagaimana cinta dapat membuat seorang Zhong Chenle tetap bertahan dengan pria pecandu obat obatan? ⚠WARNING⚠ • bxb. •cerita ini hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata para tokoh. Start : Januari 2021 End : Feb...