Chenle baru saja pulang dari minimarket,ia disuguhi wajah Jeno yang terlihat kesal.
"Jeno hyung,ada apa?"
"Tidak."jawab Jeno singkat.
"Benarkah? Baiklah aku akan menaruh ini dahulu,dimana Jisung?"
"Chenle."kini Chenle benar benar heran,mengapa Jeno bersikap dingin hari ini.
"Eung?"
"Kemari lah,ada yang ingin ku katakan."
Chenle duduk di sofa,ia berada tepat di hadapan Jeno.
"Ada apa hyung?"
"Kau tahu kan jika Jisung sakit?"
"Tentu saja,kau telah memberi tahu ku."
"Chenle,apakah kau mengizinkan Jisung terapi ke luar negri? Ini demi kesembuhannya. Aku tahu kau ingin Jisung sembuh."
"A-ah tentang itu..."
Chenle menggigit pelan bibir bawah nya,kini ia benar-benar bimbang. Tentu saja ia ingin pujaan hatinya sembuh,namun ia juga tak ingin berpisah dengan Jisung. Ia benar-benar tak tahu akan mengatakan apa.
"Chenle,jangan melamun."suara Jeno menyadarkan nya dari lamunan.
"Hyung....aku....aku ingin Jisung pulih sepenuhnya."
"Bagus,itu artinya kau mengijinkan Jisung pergi ke luar negri. Sekarang ku mohon bujuk lah Jisung."
"T-tapi hyung...Jisung akan di terapi dalam jangka waktu yang panjang,bukan?"
"Benar. Kira-kira sekitar dua tahun agar ia benar benar pulih."
"Aku akan merindukannya..."wajah Chenle berubah menjadi lesu.
"Kau bisa menghubungi nya melalui telepon tentu saja."
"Bagaimana jika aku ikut bersama Jisung?"
"Tidak! Ia hanya bisa pergi seorang diri."
Jeno berbohong,Jisung bisa saja mengajak Chenle. Namun Jeno tak ingin kehilangan Chenle , jika Chenle ikut dengan Jisung otomatis ia tak akan dapat kesempatan untuk mengutarakan perasaannya pada Chenle.
"Begitukah?"Chenle meragu.
"Aku akan mengajak mu mengunjungi Jisung satu tahun sekali. Jadi,izinkan Jisung pergi,ya? Aku tahu kau ingin Jisung pulih karena kau begitu mencintai Jisung."
"Baiklah,aku akan mencoba membujuk Jisung."dengan terpaksa,Chenle menyetujui hal ini.
Hati Chenle begitu menyesali keputusannya,seharusnya ia tak menyetujui hal ini. Namun ia tak boleh egois,Jisung berhak pulih.
Membayangkan bahwa ia dan Jisung berpisah saja membuat hati Chenle sakit. Pasalnya Chenle terbiasa berada di samping Jisung setiap harinya,ia tak bisa membayangkan bagaimana hancur hatinya ketika Jisung berada jauh darinya.
Di sisi lain,Jeno merasa menang. Kini kesempatan untuk mendekati Chenle kembali terbuka lebar. Ia sengaja menggunakan Chenle untuk membujuk Jisung,karena ia tahu Jisung hanya akan menurut pada Chenle.
~
~
~"Tidak!"Chenle mendapat bentakan yang berasal dari Jisung.
Ia baru saja membujuk Jisung tentang terapi nya di luar negri,namun Jisung menolak.
"Ini adalah bujukan ku yang terakhir kalinya,Jisung. Apakah kau benar benar tak ingin pulih? Ini demi diri ku,Zhong Chenle."
"Entahlah,Chenle."
"Kau ingat janji mu kala itu? Kau akan menikahi ku suatu saat nanti,maka dari itu kumohon kau harus pulih. Setelah kau pulih,mari menikah bersama ku."
"Chenle,kau tahu? Aku memang lemah jika kau membujuk ku."
"Jadi kau menyetujui nya?!"tanya Chenle dengan sangat antusias.
"Ya."Jisung memutar bola matanya malas.
"Terima kasih Jisung! Aku akan menunggu mu hingga kau kembali."
~
~
~Satu bulan berlalu dengan cepat,setelah mengurus semuanya,Jisung akhirnya akan berangkat hari ini ke luar negri. Jeno dan Chenle membantu semua persiapan untuk Jisung.
Kini,mereka akan pergi ke bandara untuk mengantar Jisung. Mereka menaiki mobil Jeno. Sepanjang perjalanan,Chenle tak hentinya menggenggam lengan Jisung.
Ia menyandarkan kepala nya di bahu Jisung,dan wajah nya terlihat sangat tidak bersemangat.
Chenle merasa sedih,kini ia dan Jisung harus berpisah dalam jangka waktu yang panjang. Ia benar-benar tak menginginkan ini,tapi ini adalah hal yang terbaik menurutnya.
Satu jam kemudian,mereka tiba di bandara.
"Kami hanya mengantar mu sampai disini,sampai jumpa lagi Jisung. Jaga kesehatan mu,kami akan rutin memberi kabar padamu."ucap Jeno seraya memeluk Jisung.
"Terima kasih,hyung."hanya kata-kata itu yang Jisung lontarkan pada Jeno. Wajah nya datar tanpa ekspresi apapun.
Kini,giliran Chenle yang memeluk Jisung. Manik nya terlihat berkaca kaca,ia sontak memeluk Jisung dengan erat.
"Jisung,hiks. Aku akan merindukan mu! Bahkan setiap harinya,aku akan selalu merindukan mu. Jaga kesehatan mu, aku akan mengirimi mu pesan setiap harinya. Jangan bertindak bodoh disana!"ucap Chenle yang membenamkan wajahnya di dada bidang milik Jisung.
"Sayang,tenanglah,aku hanya pergi untuk sekitar dua tahun. Setelah itu,aku akan menikahi mu,aku berjanji. Aku akan memberi kabar pada mu setiap hari. Satu untuk mu,jangan berkencan bersama pria lain."
Chenle mengerucutkan bibir nya,dan anggukkan pun ia berikan untuk Jisung.
"Jisung,kami pulang. Hati-hati,ya?"ucap Chenle seraya melambaikan tangannya pada Jisung.
Jisung hanya mengangguk dan mengembangkan senyumannya pada Chenle. Ia membalikkan tubuhnya dan mulai berjalan menjauhi Chenle dan Jeno.
"Bodoh,benar-benar bodoh."Jisung menyeringai,lalu ia memutar bola mata nya.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard For Me | Chenji
Fanfiction[C O M P L E T E D ] Bagaimana cinta dapat membuat seorang Zhong Chenle tetap bertahan dengan pria pecandu obat obatan? ⚠WARNING⚠ • bxb. •cerita ini hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata para tokoh. Start : Januari 2021 End : Feb...