13

2.2K 323 55
                                    

Sudah satu minggu semenjak Jisung pergi menjalani pengobatan,Chenle merasa kesepian. Ia menjalani hari-hari nya dengan bosan.

Akhir-akhir ini,Sungchan sering menghubungi Chenle. Ia mengajak Chenle bertemu,dan mereka pun telah bertemu dua hari yang lalu.

Sungchan menyatakan (lagi) perasaannya pada Chenle. Namun seperti biasa,Chenle akan menolak Sungchan dengan baik. Ia merasa Sungchan tak dapat menggantikan Jisung di hatinya.

"Aku bersedia menjadi kekasih mu hingga Jisung kembali. Aku berjanji,setelah Jisung kembali,hubungan kita akan segera usai."ucap Sungchan dengan yakin.

"Aku tak mencintai mu,Sungchan."ucap Chenle menepis pelan lengan Sungchan.

"Itu bukan masalah,Chenle. Aku hanya ingin kau menjadi kekasih ku."

"Tak bisa. Maaf,aku akan segera pergi sekarang."

Chenle pun meninggalkan sungchan di cafe. Bahkan Chenle beluk meneguk sedikit pun kopi yang telah di pesan.

~
~
~

Chenle terduduk di sofa,ia sedang menonton drama di televisi. Chenle begitu fokus menonton,hingga ia tak sadar bila Jeno tiba.

Jeno pun duduk di sofa,tepat di samping Chenle. Ia tersenyum melihat Chenle yang begitu fokus menonton.

"Hai,Chenle."suara Jeno sontak membuyarkan fokus Chenle yang sedang menonton.

"A-ah hyung maaf. Aku terlalu sibuk menonton tadi"Chenle tersenyum canggung.

"Kau bosan?"

"Tidak terlalu."

"Lihat,aku membawa sesuatu untuk mu." Jeno pun memberikan dua paper bag pada Chenle.

"Apa ini? Untukku?"

"Tentu saja."

Chenle pun membuka satu paper bag,dan ternyata itu adalah setelan baju tidur. Chenle tertawa senang,pasal nya pakaian yang Jeno berikan sangat menggemaskan,dan ia menyukai nya.

"Hyung,terima kasih! Aku menyukai nya."

"Sama-sama,Chenle buka lah paper bag yang lainnya."

Chenle pun mengangguk dan membuka paper bag selanjutnya. Ukuran paper bag tersebut tak sebesar yang sebelum nya.

"Kalung? Kau memberikan ku ini?"

"Tentu saja,sepertinya akan indah jika kau yang mengenakanya. Tadi aku sedang berjalan-jalan di mall,dan melihat kalung tersebut. Cantik bukan?"

"Y-ya. Sangat cantik."

"Pakai,ya? Kemari,aku akan memakai kan nya untuk mu."

Jeno pun memasangkan kalung nya di leher Chenle yang jenjang dan mulus. Di akhir,Jeno sempat mengelus leher Chenle.

"Selesai. Lihat lah,sangat cantik bukan?"

"Terima kasih hyung...aku sangat membuat mu kerepotan."

"Tentu saja tidak,aku senang."

"Baiklah. Hyung,kau ingin mencoba masakan ku,tidak? Aku sudah memasak."

"Menarik,aku akan mencoba masakan mu."

Mereka pun berjalan bersama ke ruang makan. Sesekali Jeno mencoba merangkul Chenle.

"Chenle,temani aku makan."

"Aku tidak lapar."

"Aku tak peduli. Temani aku makan,dan kau harus makan bersama ku."

"Baiklah..."

Hard For Me | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang