"Jisung?!"Chenle memekik.
"Hai,sayang. Kemari."Jisung merentangkan kedua lengannya,pertanda memerintah Chenle agar segera memeluk nya.
Chenle memeluk Jisung,bahkan erat. Wajar saja,karena Chenle pastinya merindukan Jisung. Namun tak lama kemudian Chenle melonggarkan pelukannya dan akhirnya pelukan terlepas.
"Bagaimana kau bisa ada disini,Jisung?"ucap Jeno datar. Seolah tak terjadi apapun,seolah Jisung tak mendengar apa yang ia lontarkan pada Chenle.
"Apakah aku harus menjawab pertanyaan bodoh mu ,wahai Lee terhormat?"Jisung menatap Jeno dingin.
"Kau pulang sangat cepat,kau benar-benar menyia nyiakan pengobatan nya. Kau menghamburkan uang---"
"Tutup mulut mu,sialan. Aku tak ingin bertindak kasar padamu,karena kau masih kakak ku."
Jisung menarik Chenle untuk masuk ke kamar nya,dan ia memerintahkan Chenle untuk mengemasi semua barang-barang nya.
"Kemas semua barang-barang mu,kita pergi dari sini."
"T-tapi Jisung---"
"Cepat."
Chenle segera mengemasi semua barang-barang nya,hingga tak ada yang tertinggal. Ia merasa was-was pada Jisung.
"Sudah?"
"Ya,sudah ku kemas."
Lengan Jisung meraih lengan Chenle,dan keluar dari kamar nya. Di ruang tamu,terlihat Jeno yang masih mematung namun dalam keadaan marah.
"Chenle! Kau mau kemana?!"nada bicara Jeno meninggi.
Chenle tak merespon apa yang Jeno katakan,karena lengannya dicengkram kuat oleh Jisung,pertanda bahwa Chenle harus mengabaikan Jeno.
"Bodoh,Lee Jeno yang bodoh. Kau pikir aku akan menuruti semua apa yang kau katakan? Tidak. Dengan sengaja nya kau memperalat Chenle untuk mengirim ku terapi di luar negri,karena aku tahu,kau ingin Chenle melupakan ku dan mulai mencintai mu. Betul bukan?"nada bicara Jisung masih rendah.
"Kini,apa yang berbeda? Dahulu kau mengambil Chenle dari ku,kini saat nya aku mengambil Chenle dari mu."
"Diam,keparat! Ku harap kau tak mencari keberadaan Chenle lagi. Selamat tinggal,bodoh."
Jisung bergegas membawa Chenle ke luar,dan menaiki sebuah mobil yang diduga milik Jisung. Jantung Chenle kini berdebar dengan sangat kencang,bukan karena ia terpana oleh Jisung,namun ia terkejut dengan apa yang terjadi.
Di perjalanan,mereka sama-sama bungkam. Tak ada yang bersuara. Hingga akhirnya Jisung membuka topik pembicaraan.
"Chenle,kau tak merindukan ku,sayang?"ucap Jisung dengan santai.
"A-aku rindu p-padamu."ucap Chenle dengan terbata-bata.
"Mengapa kau gugup? Takut pada ku,huh?"
"Tidak Jisung. Aku hanya...aku hanya takut kau kesal ataupun geram pada ku."
"Mengapa harus seperti itu,sayang? Aku bahkan tak marah sama sekali,yang ku rasakan hanyalah rindu pada mahkluk menggemaskan ini."Jisung terkekeh.
"Kejadian tadi..."
"Tak perlu khawatir,aku tahu semuanya. Bahkan sejak saat pertama kali aku pergi,aku tetap bisa memantau mu. Aku tahu,kau tak menggoda Jeno sialan, Jeno lah yang telah merencanakan semua ini."
Flashback on.
Jisung mengetahui rencana licik Lee Jeno. Dalam hal seperti ini,Jisung memang tak pernah lengah. Dirinya tahu betul rencana yang telah Jeno susun,namun Jisung berpura-pura seakan tak mengetahui apapun.
Saat mengetahui dirinya akan dikirim ke luar negri,Jisung mempersiapkan seluruh rencana nya. Ia juga mempersiapkan tiket pesawat nya untuk kembali lagi ke Korea,tanpa diketahui oleh Jeno dan Chenle.
Jisung memasang penyadap,dan juga kamera tersembunyi di seluruh ruangan di kediaman nya. Itu bertujuan agar ia tetap bisa memantau Chenle.
Jisung sebenarnya sudah berada di Korea selama beberapa hari,namun ia tak langsung menampakkan diri di kediaman nya. Secara diam-diam,ia membuntuti kemana pun Chenle dan Jeno pergi.
Dan saat ia rasa waktu telah tepat,ia menampakkan dirinya di kediaman tersebut dan membawa Chenle pergi dari sana.
Flashback off.
Jisung dengan wajah nya yang nampak bersemangat,menyetir mobil dengan tenang. Sementara itu,raut wajah Chenle tidak menunjukkan bahagia sepenuh nya,walaupun ia sudah bertemu dengan pujaan hati nya tersebut.
"Jisung,kita akan kemana?"
"Kita akan tinggal di kediaman baru."
Tak lama kemudian,mereka tiba di sebuah apartemen yang terlihat cukup mewah. Chenle tak tahu bahwa Jisung memiliki apartemen yang mewah ini.
Mereka masuk ke dalam, Jisung meletakkan barang-barang miliknya dan milik Chenle.
"Jisung,kau memiliki satu unit apartemen?!"
"Ya,aku membeli nya,sayang."
"Mengapa tak memberi tahu?"
"Inilah yang disebut dengan kejutan. Kau dan aku akan berada disini,tanpa ada gangguan dari siapapun."
"A-ah begitu,baiklah."
"Setelah ini,menikah lah dengan ku. Apa kau bersedia?"
"Mengapa kau bertanya kembali,huh?! Aku sudah menunggu hari itu tiba!"
To be continue
Double update nih hihihi(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard For Me | Chenji
Fanfiction[C O M P L E T E D ] Bagaimana cinta dapat membuat seorang Zhong Chenle tetap bertahan dengan pria pecandu obat obatan? ⚠WARNING⚠ • bxb. •cerita ini hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata para tokoh. Start : Januari 2021 End : Feb...