"Hallo teman? Maukah kau membantuku untuk mengisi bahagia di cerita kita nanti? "
Kini Kala dan Galan sudah berada di toko buku--tempat biasa yang selalu dihabiskan kedua saudara ketika ada waktu luang. Sebenarnya, itu hanya berlaku untuk Kala, karena Kala sangat menyukai buku. Tapi sifat Galan yang selalu protektif kepada sang adek, dia tidak akan membiarkan Kala pergi sendiri.
"Lo duduk aja, Kak. Gue enggak mau lo capek nungguin gue," ucap Kala.
"Oke. Kalo ada apa-apa telepon gue, ya. Gue tunggu di tempat biasa," balas Galan dan segera pergi tanpa menunggu balasan Kala.
Setelah kepergian Galan, Kala segera menuju rak buku--mencari novel yang ingin dibacanya.
Pemuda itu tersenyum. Bagi Kala, buku itu adalah kebahagiaannya. Menurutnya dia bisa merasakan kebahagiaan yang menyatu dalam euforia dari buku tersebut.
Kala bersenandung kecil, dengan mata yang tidak mau lepas dari buku-buku yang tertata rapi di rak buku. Hingga tanpa dia sadari....
BRUK
"Akh!" Desis mereka bersamaan.
Kala menatap seseorang Yang tidak sengaja dia tabrak. Baru saja Kala ingin membuka suara, tapi senyum pemuda itu merekah saat menemukan sosok di depannya adalah orang yang dia temui beberapa saat lalu.
"MIKAAA," teriak Kala. Jangan lupakan wajah bahagianya yang tidak bisa dia sembunyikan.
Gadis yang dipanggil dengan nama Mika itu terkejut. Sedikit bertanya-tanya siapa orang di depannya ini.
"Lo lupa sama gue? Ini gue Kala. Kalandra Samudra, ingat?"
Sesuai janjinya kemaren saat bertemu dengan Mika dia harus menyapa dan mengingatkan Mika jika gadis itu lupa.
Karena Kala sangat mengerti kekurangan dari mata Mika. Bukan maksud Mika melupakan Kala, tapi karena keadaan Yang tidak mendukung keduanya.
Tapi Kala senang, karena akhirnya semesta kembali mempertemukan mereka. Dan Kala bertekad dia akan lebih mendekatkan diri dengan sosok yang entah sejak kapan telah dianggapnya sang pujaan hati.
"Kala? Ini beneran Kala?"tanya Mika. Dia tidak menyangka dipertemukan lagi dengan sang penyelamatnya.
"Iya, ini gue Kala. Gue gak nyangka bisa dipertemukan lagi sama lo," ucap Kala.
Mika tersenyum manis dan mengangguk membenarkan ucapan Kala.
"Gue juga. Gue kira kita gak akan bertemu lagi,"sahut Mika.
"Btw.... Lo sama siapa ke sini?" tanya Kala celingukan mencari apakah ada orang lain bersama dengan Mika.
"Gue sendiri,"jawab Mika.
"Serius lo sendirian?"tanya Kala tak percaya.
"Iya. Kenapa? Lo enggak percaya? Mata gue emang gak bisa melihat, tapi gue punya tubuh untuk bisa bergerak. Gue gak mau terlihat lemah di mata semua orang."
Sekali lagi, Kala kagum dengan gadis di depannya. Gadis itu terlihat sangat kuat dan menerima segala kekurangan yang ada.
Padahal mereka sama-sama memiliki kekurangan berbeda. Tapi Mika berhasil membuat pikiran Kala terbuka, bahwa yang lemah tidak selalu lemah dan yang memiliki kekurangan pasti memiliki kelebihan masing-masing. Kala beruntung dipertemukan dengan sosok gadis cantik bernama Mika.
"Gue bangga sama lo, Mik. Lo cewek paling kuat yang pernah gue kenal,"ucap Kala tulus.
Mika tersenyum dan mengangguk. "Gue bahkan lebih kagum sama lo yang pernah menyelamatkan nyawa gue. Gue harap gue bisa kenal dekat sama lo, Kal."
"Kita bisa kenal lebih dekat kok. Sekarang kita teman, ya." Sambut Kala seraya mengulurkan tangannya ke arah Mika.
Mika yang tidak mengetahui uluran tangan dari Kala hanya terdiam. Tapi, Kala yang peka segera menarik tangan Mika dan menggenggemnya.
"Oke. Sekarang kita adalah teman."
****
See you next time
Surabaya, 15 Januari 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/246960080-288-k972787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
DragosteKalandra Samudra, seorang pemuda tampan dengan penuh senyuman. Hidup penuh senyuman seolah semua terlihat baik-baik saja, tapi mereka tak pernah mengerti sakit yang kapan saja datang dan selalu ingin membuatnya menyerah. Tapi Kala bukanlah pemuda ya...