Tak terasa jam sekolah pun sudah berakhir. Biasanya Saysa dan Bella pulang bersama karena rumah mereka yang berdekatan, tetapi hari ini Bella sedang ada acara jadi tidak bisa pulang bersama Saysa. Saysa pun terpaksa menunggu jemputan mang Ujang, orang tuanya tidak bisa menjemputnya karena sedang banyak pasien di rumah sakit.
Saat menunggu jemputan, ada seseorang laki-laki yang menyapanya. "Hai, lo Saysa kan."
Saysa menyipitkan matanya, dia tidak mengenali lelaki itu. "Iya gue Saysa, btw lo kok tau nama gue," jawab Saysa dengan wajah bingung terhadap laki-laki di sebelahnya itu.
"Kenalin gue Rey murid baru di kelas lo, gue tau nama lo dari temen kelas," jawab Rey dengan perasaan riang karena bisa berbicara dengan wanita yang dia perhatikan dari tadi.
"Oh ok salam kenal," Saysa menjawabnya dengan amat cuek.
Rey berusaha mengajak Saysa berbicara, dan menawarkan untuk pulang bersama. "Saysa loh gak pulang, mau pulang bareng gak," ajak Rey, dia berharap Saysa tidak menolak ajakannya itu.
"Gak usah gue nanti di jemput sama supir gue, lagian apa urusan lo terserah gue mau pulang atau enggak," jawab Saysa kepada lelaki yang membuatnya geram karena sok akrab padanya.
Tak lama kemudian mang Ujangpun datang. "Nah itu jemputan gue udah dateng, btw panggil gue Sya aja gak usah Saysa panjang amat."
Saysa pun berjalan menuju mobil, tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar Rey berteriak. "Hati-hati Sya," teriak Rey dari arah belakang sambil memberikan senyuman kepada Saysa.
Saysa pun menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Rey setelah itu Saysa segera masuk ke dalam mobil.
Rey pun bahagia bisa berbicara dengan wanita yang sudah ada di pikirannya sejak pertama kali bertemu. Saat mobil Saysa tak terlihat lagi Rey pun segera menuju ke parkiran sekolah untuk mengambil motornya agar bisa segera pulang.
***
Dalam perjalanan, Rey tidak bisa melupakan wajah manisnya Saysa. Wanita yang dia kagumi walaupun baru pertama kali bertemu. Sesampainya di rumah Rey segera masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap karena malam ini dia ada janji dengan teman genknya. Setelah siap Rey segera turun kebawah, saat ingin membuka pintu rumah ada suara wanita tua yang memanggilnya.
"Den Rey mau kemana kan baru pulang sekolah, nanti kalau ibuk dan bapak nanyain den Rey gimana?" Tanya wanita tua itu sambil membersikan meja makan.
"Eh bibi Rey mau nongrong dulu nih sama temen-temen Rey, nanti kalau mama dan papa nanya kasih tau aja Rey lagi keluar sebentar ya bik," jawab Rey kepada wanita yang telah dia anggap sebagai ibunya sendiri.
"Yaudah bik Rey pergi dulu ya," setelah berpamitan dengan bibi Rey segera menuju ke tempat dimana dia akan bertemu dengan teman-temannya.
Ketika sampai di tempat yang dituju, Rey segera menyapa teman-temannya. "Hai! sorry nih gue telat, tadi ada urusan di sekolah," sapa Rey kepada teman-temannya.
"Hai Rey, udah lama banget nih loh gak ikut nongrong," jawab salah satu teman Rey.
"Iya sorry banget nih gue lagi sibuk," Rey yang duduk di kursi kayu sambil menyampaikan permintaan maafnya.
"Yaudah gimana kalau kita malem ini balap motor kayak biasa, kalo menang uangnya kita pakek untuk makan-makan," ajak Rey kepada teman-temannya.
Semua teman Rey setuju dengan keputusan Rey.
***
Sementara itu Saysa saat sampai di rumah, Saysa segera masuk ke dalam kamarnya, seperti biasa rumah yang tampak besar itu terasa sepi dan sunyi seperti tidak berpenghuni. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka, sementara Virgo selalu berada di kamarnya ketika pulang sekolah. Saysa segera berbaring di tempat tidur yang selalu membuat dirinya merasa tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RomanceDi kota Bandung yang indah ini tinggalah satu keluarga yang terdiri dari satu orang anak perempuan, satu anak laki-laki dan sepasang suami istri. Mereka hidup bahagia dengan bergelimang harta. Dirumah yang besar tepatnya di tengah kota Bandung mere...