Hari pun telah pagi, tetapi Saysa belum keluar dari kamarnya.
"Bibi!"
"Iya buk."
"Bi tolong bangunin Saysa ya suruh dia makan."
"Baik buk."
Setelah memerintahkan bibi untuk membangunkan Saysa, wanita setengah baya itu segera pergi ke tempat kerjanya.
Bibi segera menuju ke kamar Saysa dan mengetok kamarnya. "Non Saysa," panggil bibi.
Tak ada jawaban dari dalam kamar. Bibi sangat khawatir dengan kondisi Saysa kemarin. Ia ingin sekali memberitahu kepada kedua orang tau Saysa, tetapi ia sudah berjanji kepada Saysa untuk merahasiakan hal ini.
"Non, bibi masuk ya," bibi segera membuka pintu kamar Saysa.
Bibi terkejut saat melihat wajah Saysa yang sangat pucat. "Non, panas non belum turun."
"Eh bibi."
"Non Saysa, bibi panggil mang Ujang ya biar bisa bawa non ke rumah sakit."
"Gak usah bi Saysa gapapa kok, Saysa cuma butuh istirahat," ucap Saysa. "Oh iya bi Saysa boleh minta tolong gak."
"Apa non," jawab bibi dengan wajah yang sangat panik.
"Bi tolong ambilin obat Saysa, obatnya ada di dalam tas."
Bibi segera mengambilkan obat yang ada di dalam tas Saysa.
"Non ini obatnya, bibi turun dulu ya bibi masakin bubur kesukaan non Saysa."
"Iya bi, makasih ya bi maaf Saysa ngerepotin bibi terus."
Bibi tersenyum. "Non gak pernah ngerepotin bibi kok, yaudah bibi turun dulu ya."
"Iya bi," Saysa pun tersenyum melihat bibi yang begitu perhatian dan baik padanya, Saysa sangat bersyukur bisa memiliki bibi yang sangat menyayanginya.
Tak lama kemudian bibi membawa bubur yang ia buat khusus untuk Saysa.
"Non ini buburnya," bibi meletakkan bubur tersebut di atas meja di samping tempat tidur Saysa.
"Makasih bi," ucap Saysa sambil tersenyum kepada bibi.
"Non Saysa buburnya harus di makan ya biar cepat sembuh."
"Tenang aja bi buburnya pasti Saysa makan kok kan bubur bibi adalah bubur yang paling.... enak."
Bibi pun tertawa mendengar ucapan Saysa"Non Saysa bisa aja mujinya, oh iya non kalau ada sesuatu pangil aja bibi ya, bibi keluar dulu."
"Iya bi, makasih ya bi buburnya."
"Iya non sama-sama, dihabiskan ya non buburnya."
"Oke bi."
Bibi segera meninggalkan Saysa.
Saysa teringat dengan Bella, dia harus memberi tahu Bella bahwa hari ini dia tidak masuk sekolah.
Saysa: Bell, hari ini gue gak sekolah ya soalnya gue lagi sakit. Thank's Bell
Bella: Ok Sya, semoga lo cepet sembuh ya Sya.
Saysa: Aminn, thank's Bell
***
Rey segera berangkat ke sekolah, ia tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Saysa. Sesampai di sekolah Rey bertemu dengan Bella.
"Bell!," panggil Rey dari jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RomansaDi kota Bandung yang indah ini tinggalah satu keluarga yang terdiri dari satu orang anak perempuan, satu anak laki-laki dan sepasang suami istri. Mereka hidup bahagia dengan bergelimang harta. Dirumah yang besar tepatnya di tengah kota Bandung mere...