Jam 05:20 Saysa terbangun, ia turun ke bawah untuk mengambil segelas air putih. Setelah itu dia segera kembali ke kamar. Saat di kamar ia berniat untuk belajar selama 1 jam. Ia membagi sesi waktu belajarnya. Saysa segera menghidupkan timer, 30 menit pertama ia segera belajar dan memahami materi yang belum ia pahami. Saysa mengulang-ulang semua materi yang belum ia mengerti. Setelah 30 menit timer pun berbunyi. Ia segera mematikan timer tersebut. Setelah itu dia menggunakan 5 menit untuk istirahat. Di waktu ini Saysa menggunakannya untuk minum dan membuka handphone. Setelah 5 menit ia segera kembali belajar selama 30 menit. Setelah 1 jam belajar tepat pukul 06:25 ia segera berpindah ke sofa di dekat jendela kamarnya sambil membuka handphonenya. Saat membuka handphone ia melihat ada pesan masuk dari Rey.
Rey: Pagi Sya.
Rey: Lo udah bangun kan?
Rey: Oh iya Sya gapapa kan kalau gue ke rumah lo jam 7.
Saysa segera membalas pesan tersebut.
Saysa: Pagi Rey, iya gapapa kok Rey.
Rey: Oke sampai ketemu Sya.
Saysa: Sampai ketemu Rey.
Setelah itu Saysa langsung mematikan handphonya, ia segera turun ke bawah untuk sarapan. Saat menuruni anak tangga Saysa melihat Virgo yang sudah berada di meja makan.
"Hai kak," sapa Virgo.
"Hai, tumben lo udah rapi?" Tanya Saysa.
"Iya gue mau pergi sama teman, mau latihan basket dulu. Udah lama gue gak latihan basket. Mumpung mama dan papa lagi gak ada di rumah."
"Bisa aja ya lo,"
Virgo hanya tertawa sambil memakan nasi goreng buatan bibi. "Oh iya kak lo juga tumben bangunnya pagi, biasanya kan suka telat bangunnya apalagi hari libur?"
"Enak aja, gue udah bangun tau dari jam setengah enam tadi."
"Ngapain lo bangun jam segitu?"
"Gue tadi haus jadi ngambil minum ke bawah, turus gak bisa tidur lagi jadi gue belajar aja bentar."
"Wah rajin banget lo."
"Apaan sih gitu doang rajin."
Virgo hanya tersenyum. "Yaudah kak gue pergi dulu ya," Virgo segera mengambil perlengkapan olahraganya.
"Iya hati-hati, oh iya lo perginya sama siapa?"
"Sama mang Ujang lah, nanti baru ketemuan di tempat janjian."
"Oke hati-hati ya."
"Ya kak, yaudah bye."
"Bye."
Saysa segera menghabiskan nasi goreng buatan bibi.
"Pagi non."
"Pagi bi."
"Gimana enak gak non nasi goreng buatan bibi?"
"Enak dong bi, enak banget malahan," ucap Saysa sambil tersenyum.
"Ya sudah habiskan ya non, ini susunya."
"Iya bik, makasih."
Saat sedang meminum susu tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya.
"Pagi," ucap orang tersebut.
Saysa yang mendengar itu segera berjalan menuju pintu. "Bentar," ucap Saysa yang belum mengetahui siapa orang tersebut. Saat membuka pintu ia sangat kaget saat mengetahui Rey yang sedang berdiri di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RomanceDi kota Bandung yang indah ini tinggalah satu keluarga yang terdiri dari satu orang anak perempuan, satu anak laki-laki dan sepasang suami istri. Mereka hidup bahagia dengan bergelimang harta. Dirumah yang besar tepatnya di tengah kota Bandung mere...