8. Chat

439 80 10
                                    





Mark Aditama dan Kania Renjani menjadi salah satu pasangan favorit yang kerap didukung oleh murid-murid disekolah.

Mark si ketua osis yang tampan dan ramah. Kania gadis berprestasi peserta OSN tingkat nasional yang cantik juga baik hati.

Keduanya terlihat serasi. Tak jarang keduanya terlihat berjalan bersama dikoridor sekolah, atau belajar bersama diperpustakaan.

Semuanya lancar hingga kelulusan pun. Mark dan Kania menjadi pasangan ketika promnight. Bahkan banyak yang kecewa ketika tau raja dan ratu promnight bukan Mark dan Kania.

Lalu keduanya berhasil lolos PTN dan masuk dikampus yang sama. Kania dengan jurusan Kedokteran, dan Mark dijurusan Teknik Informatika.

Kesibukkan keduanya yang membuat jarang bertemu, lelah karena kuliah yang kadang membuat mereka terbawa emosi.

Saling pengertian memang bisa. Tapi jika emosi, segala sesuatu bisa saja terjadi kan?

Mark menyayangi Kania lebih dari apapun. Tak heran jika belakangan ini pemuda itu stres memikirkan kekasihnya yang memutuskan kontak keduanya karena salah paham.

Mark tau ia salah. Hari itu, Mark pergi membeli kebutuhan organisasi bersama teman perempuannya.

Ia pikir, Kania pasti sedang lelah. Mark hanya tak ingin menambah beban pikirannya. Jadilah ia berbohong, mengatakan pada Kania kalau ia langsung kembali ke kostannya.

Nyatanya, Mark salah. Kania lebih marah ketika tau Mark berbohong.

Belakangan juga Mark tau Kania sedang dalam fase lelah menghadapi kuliahnya. Fase yang kerap terjadi dikehidupan mahasiswa.

Mark mencoba paham. Ia juga beberapa kali merasa begitu. Maka dari itu, ia mencoba bertemu dengan Kania. Memperbaiki hubungan keduanya.

"Capek ya?"

Kalimat demi kalimat yang Mark lontarkan tetap saja Kania bungkam. Gadis itu menunduk, menghindari tatapan kekasihnya.

Rasa bersalah Mark semakin menjadi-jadi.

"Maaf, Ni" ucap Mark. Tak ada kata gengsi dalam kamus hubungan keduanya. Mark menghapus dalam-dalam kata itu sekarang.

"Maaf, Ni. Aku salah, aku ngebohongin kamu. Maaf"

Bagi Mark, permintaan maaf yang tulus itu tak perlu alasan. Meminta maaf dengan sepenuh hati. Mungkin ia bisa menjelaskan alasannya nanti, yang terpenting sekarang adalah meminta maaf.

"Ini udah kesekian kalinya kita berantem, Mark. Kamu gak capek?"

Kalimat yang keluar dari mulut Kania sukses buat Mark terdiam.

Jangan. Mark memohon dalam hati. Katakanlah Mark bucin, tapi ia terlalu menyayangi Kania. Ia tak mau memutuskan gadis itu.

"Kamu capek?" tanya balik Mark.

Kania mendongak, menatap pemuda itu.

Mark tersenyum, tangannya menggenggam jemari Kania diatas meja.

"Kalau capek, kamu boleh istirahat. Tapi jangan putus ya?"

Kania sukses dibuat tertegun dengan kalimat itu. Kalimat yang benar-benar menunjukkan betapa Mark Aditama mencintainya.


•••


Randi : anyinglah aing pegat

Elang : SUMPAH?!

Naren : beneran putus?

Jevan : dijodohin Ran?

Tentang NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang