[°31]

5.8K 706 103
                                    

BRAK !

"Raenjun-na!"



















































Jeno berbalik mendengar seseorang mendobrak pintu. Matanya melebar kala melihat lelaki tengah berdiri di ambang pintu, bersamaan dengan itu ada Doyoung di belakang mengikuti—entah siapa Jeno tidak paham dengan situasi ini.

"Apa-apaan ini?!! Kalian mencoba membodohiku?!!" pekik Jeno menatap bergantian kedua orang berwajah sama di dekatnya.

"Beritahu aku siapa kau dan apa tujuanmu?" Raenjun-na bertanya tidak mempedulikan pertanyaan Jeno. Itu tidak penting.

"Raenjun-na."

"Raenjun-na?" gumam Jeno melirik lelaki di samping sebelah kanan. "Jadi kau bukan Renjun?"

"Tidak penting. Katakan siapa kau dan apa tujuanmu?!!"

Jeno menyeringai. Nampaknya ia salah memilih musuh, seharusnya sejak awal memang ia cari lebih dulu soal Renjun, dan sekarang? Ia salah memilih. Pantas saja akhir-akhir ini sifat Renjun sangat berbeda, karena memang dia bukanlah Renjun, melainkan duplikat dari Renjun.

"Aku? Aku Lee Jeno, atau?" kaki Jeno berjalan mendekati Raenjun-na. "Jung Jeno?" sambungnya menatap intens wajah Raenjun-na.

Doyoung mendengarnya sedikit terkejut. Jung Jeno? Marga yang sama dengan Jaehyun? Tetapi selama ini Doyoung tidak tau jika Jaehyun memiliki seorang adik, lalu siapa Jeno? Ada hubungan apa Jeno dengan Jaehyun?

"Apa tujuanmu datang mengganggu hidup adikku?" pertanyaan Raenjun-na cukup terdengar lantang di telinga Jeno. Ia pun kembali mundur beralih ke Renjun dan Doyoung.

"Aku kembali untuk membalas dendamku karena ulah suami dari—ah adikmu? Ternyata Renjun memiliki seorang kakak ya? Aku cukup terkejut mengetahuinya," ucap Jeno kembali menyeringai.

"Dendam apa? Dan apa maksudmu Jung Jeno?! Aku tau kau Lee Jeno! Kau Lee Jeno!!"

"Itu dulu!!" teriak Jeno membentak tepat di wajah Renjun. Raenjun-na maupun Doyoung tidak bisa berbuat apa-apa selain memperhatikan. Berpikir dengan pemikirannya masing-masing.

"Sebelum aku tau kematian kakakku dibunuh oleh suamimu!" sambung Jeno penuh tekanan.

"Apa?"

Jeno perlahan menjauh kian memundur dari Renjun. "Ya! Aku Jung Jeno adik dari Jung Jaehyun yang mati karena ulah mu, Kim Doyoung!!"

"Apa maksudmu?! Bagaimana bisa kau menuduh Doyoung tanpa bukti?!!" entah kenapa Raenjun-na tidak suka ketika Doyoung dituduh membunuh. Ia tau memang dulu Doyoung seorang mafia, tetapi itu dulu dan perlahan sekarang suami dari adiknya sudah berubah.

Jeno menghadap Raenjun-na. "Menuduh kau bilang? Bagaimana kalau aku katakan setelah pertemuan Doyoung dengan kakakku, tidak lama polisi menghubungiku dan mengatakan kakakku mati dalam penjara?!"

"Kau Lee Jeno, kau Lee Jeno! Kau bukan Jung Jeno! Kau Lee Jeno!!!"

Renjun terus menekankan bahwa lelaki di hadapannya adalah seorang lelaki yang sempat pernah ia sukai. Lelaki dengan senyum manis yang merubah sebuah kedua mata sipit menjadi bentukan bulan sabit yang indah. Bukan seorang lelaki pendendam seperti yang sedang ia lihat saat ini.

"AKU JUNG JENO!!!" teriak Jeno mencengkeram bahu Renjun kencang membuat sang empu meringis tidak kuat menahan cengkramannya.

"Hiks.. Kau Jeno.. Kau Lee Jeno.. Jeno.. Hiks.."

Jeno terbahak melepas cengkramannya secara kasar kemudian mendorong Renjun sampai terjatuh ke dalam pelukan Doyoung.

"Aku.. Bukan keluarga kaya, aku hanya seorang anak yatim piatu dari salah satu panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Jung. Aku dibesarkan, dirawat, diberi kasih sayang oleh Kakakku, Jung Jaehyun. Saat aku berumur tiga belas tahun, Kak Jaehyun memintaku untuk menetap tinggal di Jakarta karena dia mengatakan keuangan keluarga sedang menipis dan keluarga Jung selalu dikejar oleh rentenir karena tidak bisa membayar hutang. Itu sebabnya saat aku tinggal di Jakarta orang mengenal dengan nama lamaku, Lee Jeno agar aku aman dari kejaran orang-orang itu."

MAFIA [DoyRen] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang