Ketiganya nampak tegang mendengar pernyataan yang dikatakan oleh lelaki cantik tengah bersimpuh disamping Jaehyun. Terlebih lagi Doyoung. Telinganya salah dengarkan? Tidak mungkin ia menghamili Taeyong. Kalaupun terjadi itu kecelakaan! Tidak dalam keadaan sadar melainkan pengaruh alkohol.
"Aku.. Aku hamil anak mu!! Anak ini darah daging mu, Kim Doyoung!!!"
"Itu bukan anakku!! Bisa saja kau bermain dengan laki—laki lain dan mengakui itu anakku, benar kan?!!" Doyoung menyela dengan hati yang menggebu.
Taeyong menggeleng sembari memegangi perutnya. Membalikkan fakta? Mengatakan kalau anaknya sendiri anak laki-laki lain? Lelaki brengsek.
"Ego mu tertutup oleh dendam, Doyoung! Aku hamil anakmu!!! Bayi ini anakmu!! Tega sekali kau mengatakan anak ini bukan anakmu!!" pekik Taeyong menunjuk lelaki jangkung yang hanya diam ditempat nya.
Oh sial, bahkan dia sama sekali tidak berbuat apapun setelah membuat ibu dari anaknya menangis. Merasa iba saja mungkin tidak.
Sementara Jaehyun sejak tadi menahan Taeyong agar tak lagi emosi. Jika benar faktanya Taeyong hamil anak dari Doyoung, maka tidak baik untuk kesehatan janinnya.
Meski sakit mengetahui fakta bahwa lelaki yang dicintainya sedang mengandung anak orang lain.
Doyoung, dia benar-benar gila! Selepas memakai kemudian di buang bagaikan sampah.
"Itu kecelakaan!! Aku bahkan tidak sadar melakukan itu! Itu bukan anakku!!!" teriak Doyoung meninggalkan keheningan diruangan yang terbuka.
Rahang Jaehyun mengeras, lantas menarik Taeyong agar menjauh dari lelaki gila itu. Mengapa Taeyong harus mencintai laki-laki brengsek seperti Doyoung? Dia yang melakukan dia juga yang tidak mengakui! Dasar gila.
Selepas menenangkan Taeyong, Jaehyun berjalan mendekat ke arah Doyoung kemudian menarik kerah bajunya. Matanya kian memanas, emosinya tidak lagi terkontrol. Jaehyun memberi pukulan tepat di wajah hingga lelaki itu tersungkur jatuh dengan hidung yang telah mengeluarkan darah.
"Kau," Jaehyun menunjuk Doyoung dengan tatapan tajam. "Kau brengsek, Doyoung! Kau tidak pantas untuk Taeyong!!" maki Jaehyun meludah.
Menendang perut Doyoung lalu berbalik kembali menghampiri Taeyong berniat untuk mengajaknya pergi jauh dari tempat ini agar bisa hidup dengan tenang jauh dari masalah. Terlebih lagi, jauh dari tempat Doyoung berada. Tempat ini tidak pantas untuk lelaki baik seperti Taeyong.
"Ayo." Jaehyun membantu Taeyong berjalan. Saat Taeyong lihat ke belakang Doyoung tengah mengarahkan pistol ke Jaehyun.
Taeyong ragu, jika ia mengikuti Jaehyun, nyawa tak bersalah akan hilang dalam hitungan detik. Namun jika ia hanya diam, entah siapa yang akan pergi dan bertahan.
Begitu Doyoung menekan pelatuk pistol Taeyong mendorong tubuh Jaehyun alhasil tubuh Jaehyun oleng ke samping dan peluru tersebut berhasil menembak lelaki cantik yang merelakan dirinya untuk nyawa seseorang yang tak berasalah.
Bertepatan dengan Taeyong terkena tembakan, Kun dan Ten datang bersama Johnny. Jaehyun mengalihkan pandangannya ke lelaki cantik tengah terduduk lemah di lantai.
"TAEYONG!!!!"
Jaehyun berlari memangku tubuh Taeyong yang sudah banjir dengan darah. Melupakan bau amis menusuk indera penciuman, ia lebih takut kehilangan Taeyong.
"Taeyong buka matamu! Jangan.. Jangan pergi Taeyong aku mohon.. Sadar lah!! Taeyong sadar!!" Jaehyun tak berhenti menepuk pipi Taeyong agar lelaki berparas cantik itu sadar namun percuma, Taeyong tidak juga membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA [DoyRen] ✓
Randomperubahan hidup seorang siswa karena ketidaksengajaan nya menyaksikan aksi pembunuhan sadis. ⚠︎ b×b, gay, yaoi, bl, mpreg ⚠︎ jangan salpak , zeexras