[°4]

17.8K 2.2K 272
                                    

Di ruang tengah kediaman keluarga Yuta kini kedatangan tamu, tak lain Daniel. Daniel, dia lah orang kepercayaan di keluarga Nakamoto saat ini. Dan hanya dia yang tau keberadaan keluarga Nakamoto berada.

"Ada apa kalian memanggilku?" tanya Daniel membuka percakapan karena sejak ia datang, mau Yuta atau Winwin hanya diam. Daniel juga tidak melihat Renjun. Biasanya anak itu akan heboh jika ia datang.

"Di—"

"Renjun diculik."

"APA?!!! APA MAKSUDMU RENJUN DI CULIK?!! KAU BERCANDA?!!!!"

Yuta menggeleng. "Itu sebabnya aku memintamu datang kemari karena hanya kau yang bisa membantu kami mencari Renjun," jelas Yuta.

"Sebentar, sebelumnya aku minta penjelasan bagaimana bisa Renjun anak sepolos itu diculik? Tidak ada yang tau kalian tinggal disini kan? Keluarga Leeteuk juga tidak ada yang tau."

Winwin menghela nafas. Ia mulai menceritakan kejadian kemarin malam. Mulai dari pulangnya Renjun sehabis melihat pembunuhan, dan hilangnya Renjun hanya meninggalkan handphone dan pesan aneh dari seseorang.

Daniel mendengar penjelasan dari Winwin merasa pusing. Akan mudah jika Yuta ikut mencari, tapi Yuta tidak akan bisa ikut mencari karena ia tetap harus diam di rumah agar jati dirinya tidak terungkap oleh masyarakat sekitar.

"Akan sulit kalau hanya aku sendiri yang mencari," keluh Daniel memijat pelipisnya merasa pusing. Masalah keluarga Yuta tidak ada habisnya.

"Kau bisa meminta bantuan anak buah mu," ucap Yuta.

"Kau tau kalau rumahmu selalu di awasi oleh anak buah Leeteuk, kalau sampai ada yang mencurigai kalian bisa ketawan." ujar Daniel.

"Guanlin?"

Yuta dan Daniel serentak menatap Winwin. Bukan apa, masalahnya kalau Guanlin serta dalam pencarian Renjun, akan terjadi kerusuhan. Guanlin masih sangat muda dan pasti akan merepotkan yang lainnya.

"Apa tidak ada oranglain? Guanlin sangat jauh dari ekspetasi ku," ucap Daniel.

"YAK!! KAU MEREMEHKAN KU?!!" teriak Guanlin membanting pintu rumah Yuta kasar. Astaga sejak kapan anak ini masuk?

"KAU MENGUNTIT YA?!!!" balas Daniel teriak.

"Tidak, aku tadi melihatmu berjalan seperti sasaeng, ku fikir kau akan mengikuti seseorang ternyata ke rumah Renjun," kata Guanlin santai duduk di samping Daniel yang masih berdiri menahan emosi.

"Kau!! Astaga Guanlin!!! Kalau sampai ada yang mengikutimu dan tau kediaman keluarga Yuta bagaimana?!! Argh anak ini menyusahkan!"

"Ya.. Santai saja, aku ini jago soal mengikuti seseorang. Aku pastikan tidak ada yang mengikutimu selain aku," sahut Guanlin sembari mengibaskan rambut ke belakang.

Sementara Daniel, Yuta, dan Winwin hanya diam menatap kesal Guanlin.

"Jadi apa tugasku?" tanya Guanlin menyeruput teh milik Daniel.

"Tidak ada." balas Daniel bersandar di sofa.

"Tidak ada?!! Yang benar saja! Renjun itu calon masa depanku! Kalau—Yak! Itu menyakitkan!" pekik Guanlin mengusap kepala bagian belakangnya yang baru saja kena pukulan dari Daniel.

"Diam kalau tidak ingin ku tendang dari sini." Daniel menatap tajam mata Guanlin.

"Memangnya rumah ini milik mu?! Kau saja sini ku tendang."

"Lihat, apa bisa kita andalkan anak satu ini? Aku tidak yakin, anak ini pasti akan mempersulit kita menemukan Renjun."

Yuta hendak buka suara namun sudah di sahut duluan oleh Guanlin.

MAFIA [DoyRen] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang