15; mad

152 33 6
                                    

"Manusia itu rumit, terkadang dia tak bisa mengungkapkan keinginannya dan berakhir menjadi marah"

***

"(NAME)-CHAN?"

(Name) mengerjapkan matanya. Dia menoleh ke arah Sugawara yang baru tiba di kelasnya. "Maaf, Koushi. Aku tidak sadar kamu sudah sampai."

Sugawara nyengir. "Gapapa. Kamu kenapa? Banyak pikiran?"

(Name) membalas cengirannya dengan senyum canggung. "Ng, begitulah.."

Sugawara merogoh sesuatu dari tasnya, dan menyerahkannya ke (Name). "Untukmu."

Susu stroberi.

"Arigatou~!" (Name) menerima susu stroberi tersebut dengan bahagia. Sedotan plastik tersebut dia cucukkan dan dia meminumnya.

Sugawara duduk di depan (Name), memerhatikan. "(Name)-chan."

"Hng?"

"Kamu ada masalah?"

(Name) berhenti meminum susu stroberinya. "Kei... sepertinya sedang marah denganku..."

"Karena?"

(Name) menggeleng.

Sugawara menatap (Name) yang kembali dengan susu stroberi-nya.

"Mau ke klub voli aja gak?"

Wajah (Name) menjadi cerah, namun sedetik kemudian redup lagi. "Tapi Kei sedang marah denganku. . ."

Sugawara mengusap kepala (Name). "Jangan sedih, pasti dia ada alasan mengapa dia mendiamkan-mu."

Keputusan mereka bulat. Hari itu, mereka menuju ke klub voli.

"Loh? Suga? (Name)? Kalian enggak latihan?" tanya Daichi.

"Ehm. . . (Name) harus sedikit refreshing. Jangan keseringan belajar, kau tahu?" jawab Sugawara.

Daichi hanya meng-oh singkat.

"Dai-senpai, Kei dimana?" tanya (Name).

"Tuh, lagi latihan serve."Daichi menunjuk ke lapangan. "Eh iya, Suga bilang kalian pacaran ya?"

Wajah (Name) membakar merah. "Koushiiiii!!"

Sugawara terkekeh. "Memangnya ga boleh kubilang?"

"Yah tapi kan. . . malu. . ."

Sugawara ingin sekali mencubit pipi kekasihnya itu. Gemes banget soalnya!

"Cie, cemberut," kekeh Sugawara.

(Name) mengembungkan pipinya.

Asli, kok lucu banget! pikir Sugawara.

"Iya ya, jangan marah," Sugawara mengacak rambut (Name).

Tapi (Name) masih cemberut.

"Nanti aku beliin susu stroberi lagi, gimana?"

Wajah (Name) menjadi cerah. "MAU!!"

"Bilang apa dulu?"

"Makasiiiih~!"

"Bukan, yang satu lagi."

"Yang mana?"

"Aku cinta ka-"

BUGH!!

"KOUSHI!!"

***

"BERIKUTNYA!!"

Tsukishima maju selangkah. Dua orang lagi baru gilirannya.

"Eh, itu (Name)," ujar Yamaguchi.

Tsukishima menoleh ke arah yang ditunjuk Yamaguchi.

Benar. Itu (Name).

Namun perasaan Tsukishima menjadi mendung saat melihat Sugawara di sebelahnya.

"

Berikutnya!" ujar Pelatih Ukai.

Tsukishima maju. Sebuah bola dilemparkan kepadanya.

"Nanti aku beliin susu stroberi lagi, gimana?" Itu Sugawara.

"MAU!!" Itu (Name)

Tsukishima melempar bola ke udara.

"Bilang apa dulu?"

Tangannya sudah siap memukul.

"Makasiiiih~!"

Bolanya mendekat.

"Bukan, yang satu lagi."

Tangannya mulai mengayun.

"Yang mana?"

"Aku cinta ka-"

BRAGH!

"KOUSHI!!"

Bola yang tadi dipukul Tsukishima diarahkan tepat ke wajah Sugawara.

Semua orang kini mendekati Sugawara yang meringis kesakitan.

Tsukishima hanya menatap adegan itu seolah-olah dia tidak memilikki hubungan apapun.

Dari gerombolan itu, (Name) berjalan lurus mengarah Tsukishima. Wajahnya menyiratkan amarah yang, jujur saja, tak pernah dilihat Tsukishima.

(Name) menarik kerah Tsukishima hingga lelaki itu membungkuk. "APA MAKSUDMU KEI?!"

Semua orang menoleh ke mereka. "Kau tiba-tiba marah tanpa sebab, mendiamiku, DAN SEKARANG BEGINI?! Kau mau apa sih?!"

Tsukishima memegang kedua tangan (Name). "JUSTRU KAU YANG BERMASALAH (FULLNAME)!!" bentak Tsukishima.

OK. Ini serius. Jika Tsukishima sudah memanggil (Name) dengan (Fullname), ini serius.

"Apa kau tidak pernah memikirkan perasaan orang lain?! Apa kau tidak pernah memerdulikan sikap orang yang sudah baik kepadamu, namun kau menyia-nyiakannya?! Apa telingamu begitu tuli hingga kau tidak peka?!"

(Name) melepaskan cengkaramannya. "Aku tidak mengerti. . . AKU TIDAK MENGERTI KARENA KAU SENDIRI TIDAK PERNAH MENGATAKANNYA!!"

(Name) berlari, meninggalkan gymnasium.

Masa bodo dengan lomba. (Name) ingin pulang.

.

.

.

tbc.

.

.

.

a.n;

Kemarin aku bilang akan selesai sebelum Februari ya? Maksudku itu sebelum Februari tahun depan :")

- Mochii


epiphany | k.t & k.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang