17; antagonist

144 25 6
                                    

"Karakter utama adalah kita, jadi kita yang menentukan siapa yang kawan, siapa yang lawan"

***

KELAS sembilan, musim dingin.

Kenangan itu masih lekat di otak Tsukishima.

Saat itu, dia melangkah keluar dari ruang kelasnya setelah selesai membersihkan ruang kelas.

"Kei!!"

Seseorang memeluk lengan Tsukishima.

"Lama banget!!" cemberut perempuan itu.

"Maaf, Akari," balas Tsukishima.

"Hm. Sebagai gantinya... traktirin aku!"

Tsukishima terkekeh, memgacak rambut Akari. "Iya, iya. Bawel benar!"

Tsukishima dan Akari sudah berpacaran dari akhir musim gugur. Akari yang pertama menanamkan bibit suka kepada Tsukishima, dan setelah menyatakannya, Tsukishima menerima Akari.

"Nih, kue krim," ujar Tsukishima sembari menyerahkan kantong kertas berisi kue.

"Arigatou!" kekeh Akari sembari menerima kue itu. Dia melirik sejenak ke Tsukishima yang memasukkan sebuah kantong kertas kedalam tas. "Kau tidak makan?"

"Makan. Yang satu lagi untuk (Name)," jawab Tsukishima.

Akari meng-oh.

Tsukishima duduk di sebelah Akari.

"Eh, gantungan kunci ini lucu banget!" ujar Akari saat melihat gantungan kunci di tas Tsukishima. "Beli dimana?"

"Hm, (Name) yang membelikannya untuk hadiah ulang tahunku."

Akari diam.

"Eh, malam ini orangtua-mu ada di rumah?" tanya Akari.

"Ada, kenapa?"

"Aku boleh ikut makan malam gak? Sekalian kenalan dengan keluargamu," jawab Akari.

Tsukishima menggeleng. "Hari ini, keluarga (Name) akan makan malam dengan kaㅡ"

Akari mendadak berdiri. "(Name), (Name) dan (Name). Dia itu teman atau tunangan sih sebenarnya?"

Tsukishima mengerutkan keningnya. "Akari, kamu kenaー"

"Udah! Berisik! Daritadi aku nanya, pasti jawabanmu adalah (Name)! Kauーugh. Sudahlah!"

Akari berjalan pergi.

Dari awal dia menyukai Tsukishima, dia tahu bahwa (Name) pasti akan sering diucapkan. Dari awal mereka berkencanpun, Tsukishima terkadang menyelipkan satu-dua hal tentang (Name).

Ada rasa sesak dalam hati Akari. Dia tidak suka, dia tidak suka, dia benci!

Makanya saat SMA, saat (Name) dekat dengan Sugawara, hati Akari serasa panas, makanya dia begitu sering mencaci (Name).

Sebenarnya, yang jahat itu dia atau (Name)?

***

epiphany | k.t & k.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang