05; talk

276 53 3
                                    

"Ada kata-kata yang ingin kupendam, padahal sebenarnya ingin kuutarakan"

***

"SUGA-SAN, bisakah aku berbicara sebentar?"

"Tentang (Name)?" tebak Sugawara dengan mudah.

Tsukishima berusaha menahan wajah datarnya, sembari menjawab tebakan Sugawara yang memang sudah benar.

"Aku paham, kalian sahabat masa kecil, tapi-"

"Bukan." Tsukishima memotong. "Aku... hanya ingin... bilang kepada Suga-san kalau aku tak akan menyerahkan (Name) dengan mudah."

Sugawara mengerutkan keningnya. "Tsukishima, kau suka dengan (Name)-chan?"

"Tidak. Tidak sama sekali." Tsukishima berkata dengan tegas. Padahal, sesungguhnya dia tak ingin berkata seperti itu. "Dia hanya teman masa kecilku, itu saja."

Hening menyelimuti keduanya, hingga Sugawara angkat bicara. "Kalau memang begitu, aku tetap akan berjuang, kau tahu? Soalnya, aku suka kepadanya."

"Kei! Tadashi dan Kou-senpai membelikan kue favoritmu!" seru (Name) sembari membuka pintu. Gadis itu mengerutkan kening, dia sadar akan hawa canggung diantara Sugawara dan Tsukishima. "Are, apa yang terjadi?"

Sugawara menggeleng sembari memasang sebuah senyuman. "Iie, tak apa kok, (Name)-chan." Sugawara mengambil tasnya. "Kalau begitu aku pergi, ya. Aku hanya kesini untuk mengecek keadaan Tsukishima."

"Biar kuantar sampai teras." (Name) meletakkan nampan tersebut diatas meja teh. Lalu dia berjalan di sebelah Sugawara, menuju teras.

Yamaguchi menoleh ke arah Tsukishima. Dia tahu sekali apa yang Tsukishima pikirkan sekarang. "Tsukki seperti biasa mudah ditebak."

"Berisik, Yamaguchi." Tsukishima membuka selimut yang membalut tubuhnya, lalu dia memakan kue stroberi yang tersedia di meja.

Di sisi lain. Sugawara baru selesai memakai sepatunya, dia menghentak-hentakannya sejenak.

"Kalau begitu, sampai di sekolah, (Name)-chan," ucap Sugawara.

"Iya, terima kasih telah datang, senpai," ucap (Name).

"Nanti, bagaimana caramu pulang?"

"Rumahku di sebelah, kok. Tak apa," ucap (Name). "Dan masalah Kei tadi, aku sungguh minta maaf ya, senpai."

Sugawara mengangguk. "Kalau begitu, sampai nanti."

"Iya."

Sugawara menutup pintu rumah Tsukishima. Dia menoleh sejenak ke rumah yang berada di samping Tsukishima. Sebelum akhirnya melenggang pergi.

(Name) kembali berjalan ke kamar Tsukishima. "Kei~ Bagaimana demammu?"

Tsukishima, yang masih mengunyah kue stroberi shortcake, menoleh sejenak. "Hm? Entahlah."

"Hwaa! Kau memakan jatahku ya!?" seru (Name). "Kei jahat!"

"Aku sedang sakit, butuh banyak nutrisi," jawab Tsukishima dengan datar.

(Name) mengerucutkan bibirnya. Dia mengumpat dan menggerutu. Lalu dia menaruh punggung tangannya di kening Tsukishima, mengira-ngira suhu tubuhnya.

"Kau masih panas. Sepertinya besok kau tak usah sekolah dulu," ucap (Name).

Tangan (Name) lalu dengan iseng mencuri stroberi yang sengaja disisakan Tsukishima untuk dimakan belakangan. Gadis itu lalu melemparnya ke dalam mulutnya sendiri.

epiphany | k.t & k.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang