Chapter 24

943 170 61
                                    

Pemuda bermarga Hamada itu tengah kesusahan menuruni anak tangga yang cukup banyak, dirinya kewalahan sambil memegang perut dan pahanya yang sempat tertusuk cutter oleh-kim Doyoung.

Netra hitamnya melihat siluet seseorang tengah berlari kearah tangga, nafasnya seperti tercekal, rait wajahnya terlihat menyedihkan dan jangan lupakan seperti perwujudan tinta merah dibajunya.

Asahi namanya, ia tahu sosok yang tengah berlari kearahnya adalah sahabatnya, Yoon Jaehyuk, merasa beruntung bahwa ia menemukan orang lain selain ia disini, senyum tipis diatas rasa sakit muncul mengukir bulan sabit dibibirnya, hanya senyuman tipis, karena ia merasa beruntug, setidaknya ia tak menghadapi dan berjalan sendirian, tuhan, Asahi benar-benar berterimakasih.

Asahi terduduk ditengah tangga karena kakinya sudah mati rasa untuk sekedar menginjak, ia menunggu Jaehyuk menghampirinya, ia bisa melihat bahwa tatapan Jaehyuk tertuju pada Asahi, Jaehyuk tersenyum, dia sudah memasuki tangga, mengambil sesuatu dari saku jaketnya.

Asahi mengarahkan senternya tepat kearah Jaehyuk, namun sebuah pantulan cahaya dari benda berkilau seketika melunturkan senyumnya, senyum yang tadi Asahi tujukan pada Jaehyuk, seakan Jaehyuk berlari sangat kencang dan ia yang lemah tak mampu berdiri, Asahi memohon, hentikanlah waktu meski hanya 10 detik, kumohon.

Belum sempat Asahi berdiri, Jaehyuk sudah berada didepannya, dengan senyuman, ah lebih tepatnya senyum setan, Asahi mematung dan—

Sreekk—

Sreekkk—


Dua tusukan pisau buah menghujam Asahi saat itu juga, menyakitkan, tapi hatinya yang lebih sakit. Kenapa semua orang menjadi seperti ini? Saling menusuk dengan pisau?.

Tanpa berkata Asahi melihat darah mengalir dari Bahu dan Pinggangnya. Sangat deras.

"J-ja-jaehyuk, k-kau—akhhh—"

Jaehyuk tersenyum menampilkan giginya, dan berkata.

"Asahi, bukankah kau membaca pesanku dengan Doyoung?" Ucapnya

Asahi ingat, benar-benar ingat, sekarang Asahi harus benar-benar percaya.

"Mari kita selesaikan ini..."


-S & S-


Sreekkk!


"Ah..." Lirihnya.

"Kau salah menargetkan musuh, aku disini melindungi mereka, sedangkan kau disini menghancurkan mereka..."

"Kau ingin ini? Kau ingin kotak nafas ini?" Tanyanya.

Disini dia sekarang, tubuhnya memang penuh luka dan darah, namun ia benar-benar malu jika harus mengeluh, sakit ditubuhnya tidak ia rasakan, mati pun ia tak peduli.

Bughhh!

Tinjuan dari tangan besar menghujam perutnya.

BUGHH!

Kini sebuah kayu panjang yang menghantam punggungnya.

Orang itu, dengan jubah hitam dan tangan yang penuh dengan darah segar menghajarnya dengan brutal.

Nafasnya terengah, nampak emosi dan kesakitan.

"Seharusnya aku membunuhmu lebih awal,tapi mashiho menemukanku...hah" orang itu terkekeh pelan.

"Uhukk...."

S : SEE & SILENT [TREASURE 13]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang