Chapter 6

1.4K 265 15
                                    

"H-hyung?" mashiho masih benar-benar bergetar dengan kejadian ini.

Semua menatap Mashiho, semua orang sama takutnya seperti Mashiho, Hyunsuk juga ketakutan, tapi ia menyembunyikannya, disini ada Adik-adiknya yang harus ia kuatkan.

"Hyung, semua pintu terkunci, bahkan Jendela pun terkunci dari luar" ucap Yoonbin panik

Bagaimana tidak panik, saat mereka sedang makan, tiba-tiba Mashiho berteriak, Hyunsuk bahkan berfikir Mashiho jatuh, namun salah, ternyata Mashiho menyadari sesuatu, saat ia ingin mengambil sepatunya diluar tiba-tiba pintu utama tak bisa dibuka, Mashiho hendak bertanya dan membangunkan Bodyguard karena sudah waktunya makan malam, namun apa yang Mashiho lihat?

Awalnya mashiho berusaha membangunkan Bodyguard dengan menepuk nepuk punggungnya, namun saat Mashiho mendorong punggung itu agar berbalik, Mashiho Histeris dan mematung ditempatnya.

Dilihatnya Bodyguard dengan tahilalat dipelipisnya sudah sangat pucat bahkan ada darah segar mengucur dari pelipis dan lehernya, Mashiho melihatnya, itu sebuah luka sayatan.

Mashiho berusaha menyangkalnya, ia lalu membalikan tubuh kedua Bodyguard nya yang lain.

Sama.

Mashiho bahkan melihat salah satu Bodyguard yang botak sudah tak memiliki telinga sebelah kanan, tentu saja dengan darah yang mengucur dari sana, mulutnya pun dipenuhi darah, sementara yang satu lagi, ada dua pisau buah menancap di dada Kirinya dan satu lagi dilehernya, Mashiho gemetar, ia sangat ketakutan, bagaimana bisa itu semua terjadi, Mashiho yakin itu mimpi, namun saat ia menutup mata dan membukanya lagi, keadaan tak berubah, Mashiho kalang kabut, ia berteriak.

"Semua tenang" ucap Hyunsuk "Junkyu coba telpon Pelayan" perintah Hyunsuk

Junkyu mengangguk lalu berjalan kearah sebuah Telpon Rumah berwarna Biru.

"H-hyung?!" lirih Junkyu "kabelnya terputus!" panik Junkyu

"Aish! Kenapa bisa?!" tanya Hyunsuk Frustasi

"Buka Handphone kalian semua, CEPAT!" Teriak Hyunsuk

"Minta bantuan secepatnya kepada siapapun!"

Ting...

Ting... Ting... Ting...

Ting...
Ting... Ting...

Ting...

Ting... Ting... Ting... Ting...

Ting... Ting...

Semua menoleh satu sama lain, mereka bingung apa yang terjadi.

"Pesan beruntut" gumam Yoshinori

"Semuanya buka Hanphone kalian!"

Mereka semua bergegas membuka Hp masing masing, nomor tidak dikenal.

"Jangan..." Hyunsuk membaca pesan itu

"Bertemu..." Junghwan juga membaca pesan itu

"Pernah..."

"Bantuan..." Doyoung menyergitkan dahinya Bingung

Pst....

Tiba-tiba semua lampu mati, menyisakan mereka dengan penerangan dari Handphone masing masing.

"HYUNG?!" Teriak Junghwan yang berlari kearah Hyunsuk.

"Rumah ini benar-benar sangat luas, Aku takut" rengek Jeongwoo

Tiba-tiba ada sebuah Laptop menyala dengan sendirinya, menampilkan seorang seperti perempuan berambut panjang dengan pakaian serba hitam dengan masker dan Hoodie Hitamnya.

Semua yang menyaksikan itu nampak berlari kearah Play Room, tempat dimana Laptop itu berada.

"Sudah terkumpul semua?" sapa perempuan itu

"Hyung?! J-junghwan, t--takut" Junghwan merengek sambil menengadahkan matanya agar tak menangis.

"Pas sekali" batin seseorang

"Mari bermain" ucapnya

"Dimulai dari yang tertua sampai yang termuda"

"HYUNG?!" Teriak Junghwan histeris saat mendengar kata 'Yang Termuda' yang otomatis adalah dia

"Tenang Junghwan" Yoshinori berusaha menenangkan Junghwan

"Jangan menangis Junghwan Bodoh! Permainan ini belum dimulai!" teriak perempuan itu

Semua menatap layar laptop itu dengan tatapan penasaran, bagaimana bisa dia tahu kalau Itu Junghwan yang berteriak.

"Sangat pas" batin seseorang lagi

"Pesan itu dirangkai dari yang tertua"

"Dan hati-hati..." pesannya

"Jangan percaya pada teman kalian sendiri" lalu tertawa "diantara mereka ada yang merencanakan ini semua" ucapnya dengan nada berbisik.

Namun, lima detik kemudian laptop itu menjadi gelap.

"Cepat cek!" perintah Hyunsuk

Asahi yang merasa dirinya mengetahu IT langsung mengecek Laptop itu, namun Nihil, Laptop itu sudah benar benar mati, bahkan sekarang mengeluarkan asap.

"Jauhi itu Asahi! Nanti meledak!" teriak Jihoon

Semua berbalik menuju ruang tamu, mereka sebenarnya sangat takut kembali ke ruang tamu, pasalnya ada tiga mayat disitu dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Jeongwoo dimana?!" Panik Hyunsuk saat menyadari salah satu anggotanya Hilang

"Cari Jeong—"

"HYUNG DISINI!" Teriak Doyoung

"Yak! Jeongwoo-ya? Kenapa kau masih disini?" tanya Haruto kesal

"Ini semua salahku..." lirih Jeongwoo

Semua menatap Jeongwoo heran.

"Apa maksudmu?" tanya Mashiho

"Hyung?!" Jeongwoo menatap Yoshinori "saat malam itu... Aku tidak hanya ketakutan soal kecoa, tapi..." Jeongwoo menatap satu persatu Hyung-nya

"A—aku melihat mata berkedip" ucap Jeongwoo

Semua membelalakan matanya, maksudnya apa mereka tak mengerti.

"Jeongwoo melihat setitik Cahya merah di langit-langit kamar kita, aku berfikir itu adalah kamera" ucap Haruto mantap

Semua menatap Haruto.

"Tapi ketika aku mendekat, cahaya itu menghilang, dan..." Jeongwoo terlihat panik dan ketakutan "dan aku melihat mata itu, dia berkedip" ucap Jeongwoo histeris

"Mungkin seharusnya aku tak menyepelekan hal itu" lirih Jeongwoo

"Aku merasa ada yang mengawasi kita" sahut Jihoon

"HYUNG?! SINYALKU MENDADAK HILANG!" Teriak Raesung yang sedang mencoba menghubungi managernya


- S & S -


-Rubbybin-

S : SEE & SILENT [TREASURE 13]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang