Chapter 16

1.2K 225 25
                                    

Seseorang terlihat tengah menyesap rokok dengan mata yang sangat fokus menatap layar didepannya.

Asap mengepul keatas kala rokok itu selesai ia hisap, senyum setannya terukir menakutkan dibibirnya, dari tadi ia menggumamkan sebuah nama yang tak asing, menggumam dengan nada benci yang begitu dalam, ia berdecih lalu tatapannya datar kembali.

"Park Jihoon" lirihnya.

Ia menatap layar didepannya yang menampilkan Park Jihoon yang ketakutan disebuah ruangan.

"Aku yang akan pertama menangis jika kau mati..."

Ia kembali menyesap rokoknya dan mengeluarkan asapnya.

"Ahh..."

Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sesuatu yang tergeletak diatas nakas.

Benda itu sangat berkilau, warnya silver, indah saat terkena pantulan cahaya dari lampu, namun sepertinya itu adalah benda berbahaya.

"...rasanya benar benar tak sabar melihat pisau kecil ini menancap dimatamu..."

Senyumnya terukir dan tertawa sarkas.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan seorang pemuda tampan dengan baju penuh darah, padahal ia sudah memakai baju hitam, Ah, maksudnya jubah.

Seseorang itu menoleh.

"Kenapa bajumu?"

"Darah, bukankah kau suka?" Tanyanya

Seseorang itu menatap pemuda itu dengan wajah datarnya.

"Pergi dan bunuh Ha Yoonbin!"

"Aku tak ingin melakukannya! Kau bilang aku hanya butuh menjebak mereka! Kau bilang kau tak akan melibatkanku lagi?!"

"Kau pikir aku bodoh?"

"KAU MENJEBAKKU?! AKU MENYESAL BERTEMU DENGANMU MALAM ITU MESKI HANYA KEBETULAN!" Teriak pemuda itu.

"Aku akan pergi" lanjut pemuda itu.

Seseorang itu seolah membiarkan pemuda itu pergi, melepas jubah hitamnya dengan kaki jenjangnya yang terus melangkah menuju pintu keluar.

Tapi.

Srett

"AKH!!" pemuda itu berbalik dan menatap seseorang itu dengan tatapan murka.

Seseorang itu berjalan kearah pemuda itu dan dengan sekali hentakan tubuh pemuda itu terhuyung kebelakang.

BRAKK

"AKHHHHH"

kepala pemuda itu terbentur tembok.

Darah.

Darah segar itu mengalir dari pelipis kanannya.

Seseorang itu kemudian menyeret pemuda itu dan membalikan tubuhnya.

Ia tersenyum.

Pisau kecilnya yang ia lempar menancap sempurna pada punggung bahu pemuda itu dengan darah yang terus mengalir deras keluar.

Srett

"A-Akhh..." pemuda itu mengaduh kesakitan ketika pisau yang tertancap dipunggungnya dicabut paksa oleh pemiliknya.

"S-sialan k-au hhyung..."

"Kau sama saja dengan Park Jihoon, anak baru yang merebut perhatian"

S : SEE & SILENT [TREASURE 13]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang