Pukul 22.00
"Kenapa tidak bicara? Hei? Kumohon tolong kami, kami ada di Jeju di ICY Villa!" teriakan haruto menggema di sebuah toilet.
"Kau ingin keluar?"
"Ahjusshi? siapapun itu, tolong kami!"
"Mudah saja"
Haruto mengerutkan dahinya bingung, namun sepertinya ada sedikit harapan.
"Bunuh semua teman-temanmu, dan akan aku selamatkan kau darisana" ucap seseorang itu lantang.
"Brengsek! Kau— kau merencanakan semua ini kan?!" umpat Haruto "sebenarnya apa yang kau inginkan?!hah?!" tanyanya
"Semua didunia ini" ucapnya lirih
PRANGG...
Haruto meninju sebuah kaca yang berada di depannya, ia kesal dan marah, tepatnya dua menit yang lalu ada sebuah telpon masuk dari nomor tak dikenal, awalnya Haruto ragu untuk mengangkatnya, namun detik berikutnya Haruto berfikir siapatau itu salah satu penolong baginya dan teman-temannya, Haruto bergegas menjawab telpon itu hendak meminta tolong.
"Siapa kau sebenarnya?! Hah?!" tanya Haruto frustasi
"Kau—"
Tut...tut...tutt...
"YAK?! BRENGSEK?!" teriak Haruto frustasi karena sambungannya diputuskan sepihak oleh orang tak dikenal itu
"Haruto?" panggil seseorang yang sedaritadi bersama Haruto namun memilih diam
"Bagaimana?" tanyanya
"Dia menyuruhku membunuh semuanya, dan dia akan meny—"
"Haruto?" selanya "K-kau, kau tak akan mem-mbunuhku, kan?" tanyanya
Haruto menatap orang dihadapannya itu dengan tatapan sulit diartikan.
"Kau sahabatku, dan itu tidak akan mungkin Jeongwoo-ya!" ucap Haruto tegas
"Ayo kita cari yang lain" ajak Haruto
Jeongwoo menganguk lalu meraih kenop pintu Toilet hendak membukanya, Namun.
Krek....krekk...
Jeongwoo berusaha membuka pintu dengan menggoyang goyangkan kenop pintu.
"HARUTO?! PINTUNYA TERKUNCI TAK BISA DIBUKA!" Teriak Jeongwoo panik.
- S & S -
"Yedamie?" panggil Junkyu lirih saat mengetahui bahwa orang itu adalah YedamSeseorang yang tengah terduduk menunduk didalam lemari itu perlahan mulai mendongkak kearah senter yang menyorotinya, menatap orang yang memanggilnya.
"H-hyung? K-kau kah itu?" tanyanya
"Yedamie? Sedang apa kau disini?" tanya Junkyu "ayo keluar didalam pengap" ajaknya
Yedam keluar dari lemari itu mengekori Junkyu yang duduk dikasur sebelah kasur yang ditiduri Mashiho.
"H-hyung? Itu s-siapa?" tanya Yedam menunjuk sebuah selimut yang terlihat seperti ada sesuatu didalamnya.
Junkyu menoleh ketempat Yedam menunjuk.
"Mashiho" ucap Junkyu lirih
Yedam menutup mulutnya yang menganga dan membelalakan matanya tak percaya.
"Aniya! Hyung, itu tidak mungkin"
"Itu benar Yedamie" keukeuh Junkyu
Yedam menatap mayat Mashiho yang sedang terbujur kaku, tak bergerak sedikitpun, Yedam menyesal, tak pernah sangat dekat dengan Mashiho, tapi dalam hati Yedam, Mashiho sangat baik, Mashiho bahkan sering mengajarkan Akrobat pada Yedam, Mashiho sangat Ramah dan lemah lembut ketika mengajari sesuatu pada Yedam.
"Sedang apa kau disini? Yedamie?" tanya Junkyu
"aku ingin mengejar orang yang menutup semua kaca jendela, aku fikir lantai dua tak akan ditutup karena tinggi, tapi ternyata kain itu sudah terpasang dari genteng sampai bawah, aku melihatnya dari kaca, kainnya menjulur sampai bawah Hyung, dan aku yakin seluruh Villa ini sudah tertutup kain hitam dari luar" ucap Yedam panjang.
"Lalu kenapa kau ada dikamar ini?"
"Saat aku ingin melihat jendela lain aku mendengar seseorang berteriak, lalu aku tak sengaja melihat ada orang berjalan kesini..." ujarnya
"aku langsung bersembunyi disini, karena penasaran, aku mengintip dari pintu yang sedikit terbuka itu" Yedam menunjuk pintu kamar yang memang saat Junkyu kesini keadaannya tak tertutup rapat
"lalu?" tanya Junkyu penasaran
Yedam menatap Junkyu dengan tatapan sendunya.
"A-aku, aku melihat Mashiho Hyung diseret dengan rantai dilehernya" ungkap Yedam "tapi aku tak tahu siapa yang menyeret Mashiho Hyung, tapi dia memakai seperti Jubah hitam" Jelas Yedam
"dan...Mashiho Hyung sempat melirikku saat aku mengintip, Hyung" lanjutnya panik
Junkyu menganguk, sama, dia juga melihat siluet itu.
"Aku tak menyangka, Mashiho Hyung akan berakhir seperti ini" lirih Yedam
"ini semua salahku, a-aku, aku tak bisa menolong Mashiho Hyung" Yedam menengadahkan matanya keatas agar airmatanya tak Jatuh.
Junkyu menatap Yedam.
"Ini bukan salahmu, aku tahu kau sangat ketakutan, aku juga bahkan ketakutan" Junkyu berusaha menenangkan Yedam
"Aku tahu Hyung saat Mashiho Hyung menatapku, aku tahu, Mashiho Hyung berusaha meminta bantuan..."
"Sudahlah Yedam, jangan merasa bersalah, ini bukan salahmu"
"Sekarang yang harus kita lakukan adalah keluar dari sini, temukan pelakunya dan laporkan kepada polisi" tegas Junkyu
Yedam menatap Junkyu, ada rasa hangat disana, ketika ia bertemu Hyung-nya, sekarang Yedam tak sendiri, benar kata Junkyu, dan Yedam harus kuat, Demi semuanya.
- S & S -
"Asahi?" panggil HyunsukAsahi menoleh merasa ada yang memanggil.
"Apa Hyung?" tanya Asahi
"Kau mencium bau sesuatu?"
"Bau toilet Hyung? itu ada toilet didepan kita" ucap Asahi lalu menyoroti toilet yang berada didepan mereka dengan senter hp-nya.
"Bukan!" sergah Hyunsuk "baunya dari sini..." lalu Hyunsuk berjalan pelan kedepan sambil mengendus bau yang aneh.
Hyunsuk lalu mengedarkan senternya kesegala arah.
"Yak!" teriak Hyunsuk kaget
Betapa tak kaget seluruh isi ruangan yang mereka lewati penuh dengan sesuatu yang cair berwarna merah dari mulai Dinding, Rak berwarna putih, Hiasan, Kaca jendela bahkan Lantai pun penuh dengan cairan itu, bahkan Hyunsuk dan Asahi pun menginjak cairan itu.
Asahi mencoba mencium bau apa pada cairan itu.
"I-ini Darah Hyung!" pekik Asahi kaget.
Hyunsuk melotot, memang benar baunya saja Amis, persis bau Darah.
- S & S -
-Rubbybin-
KAMU SEDANG MEMBACA
S : SEE & SILENT [TREASURE 13]
Mystery / Thriller[ON GOING & TAHAP REVISI] WARNING ⚠️ cerita ini mengandung kata kasar, pembunuhan, bunuh diri, benda tajam, dan tindak kekerasan lainnya, Mohon untuk bijak dalam membaca ya teman teman "Aku ada, aku melihatmu, aku selalu mengawasimu, bahkan aku sela...